Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp7.197 Triliun per April 2025: Bank Indonesia Pastikan Struktur Sehat dan Terkendali

Utang Luar Negeri Indonesia tercatat Rp7.197 triliun per April 2025. Bank Indonesia pastikan struktur utang sehat, didorong sektor publik dan investasi asing.

article

Metrics

{"image":"https://cdn-brilio-net.akamaized.net/news/2025/05/15/327284/750xauto-utang-luar-negeri-indonesia-tembus-rp7100-triliun-di-2025-250515d-rev2.jpg","trendingStart":"2025-06-16T14:00:02.039Z","trendingEnd":"2025-06-16T14:00:02.028Z","updatedAt":"2025-06-16T14:11:00.090Z","articleCount":7}
monitoring

Berita

Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada April 2025 mencapai USD431,5 miliar, setara dengan sekitar Rp7.197 triliun. Angka ini menunjukkan pertumbuhan tahunan (yoy) sebesar 8,2%, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada Maret 2025 yang sebesar 6,4%. Meskipun terjadi kenaikan, Bank Indonesia bersama para ekonom menilai struktur ULN Indonesia tetap sehat dan terkendali, didukung oleh dominasi utang jangka panjang dan rasio ULN terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang membaik.

Rincian Utang Luar Negeri April 2025

Berikut adalah rincian mengenai posisi dan pertumbuhan Utang Luar Negeri Indonesia per April 2025:

  • Total ULN
    • Mencapai USD431,5 miliar, atau setara dengan sekitar Rp7.197 triliun.
  • Pertumbuhan Tahunan (yoy)
    • Sebesar 8,2%, lebih tinggi dari pertumbuhan Maret 2025 sebesar 6,4%.
  • ULN Sektor Publik (Pemerintah dan Bank Sentral)
    • Mencapai USD208,8 miliar, tumbuh 10,4% secara tahunan (yoy).
  • ULN Sektor Swasta
    • Tercatat USD194,8 miliar, mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 0,6% secara tahunan (yoy).
  • Rasio ULN terhadap PDB
    • Turun menjadi 30,3% dari PDB.

Faktor Pendorong Kenaikan ULN

Kenaikan ULN Indonesia pada April 2025 dipengaruhi oleh beberapa faktor utama:

  • Aktivitas Sektor Publik
    • Penarikan pinjaman oleh pemerintah.
    • Peningkatan aliran masuk modal asing pada Surat Berharga Negara (SBN) domestik.
  • Pergerakan Nilai Tukar
    • Pelemahan nilai tukar Rupiah.
    • Pelemahan mata uang dolar AS terhadap sebagian besar mata uang global lainnya.

Pemanfaatan dan Struktur ULN Pemerintah

ULN pemerintah dimanfaatkan secara produktif untuk mendukung berbagai sektor prioritas pembangunan:

  • Sektor Prioritas Penggunaan
    • Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
    • Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib
    • Jasa Pendidikan
    • Konstruksi
    • Jasa Transportasi dan Pergudangan
  • Struktur Utang Pemerintah
    • Didominasi oleh utang jangka panjang, mencapai 99,9% dari total ULN pemerintah.
  • Komitmen Pemerintah
    • Mengelola ULN secara hati-hati, transparan, dan akuntabel.
    • Mendukung belanja prioritas dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Dinamika Utang Luar Negeri Swasta

ULN swasta menunjukkan dinamika tersendiri dengan beberapa sektor utama sebagai kontributor:

  • Tren Pertumbuhan
    • Mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 0,6% (yoy), melanjutkan tren kontraksi dari periode sebelumnya.
  • Sektor Kontributor Utama
    • Industri Pengolahan
    • Jasa Keuangan dan Asuransi
    • Pengadaan Listrik, Gas, Uap/Air Panas, dan Udara Dingin
    • Pertambangan dan Penggalian
  • Struktur Utang Swasta
    • Mayoritas merupakan utang jangka panjang, sekitar 76,9% dari total ULN swasta.

Penilaian Bank Indonesia dan Pandangan Ekonom

Bank Indonesia dan para ekonom memberikan pandangan mengenai kondisi dan prospek ULN Indonesia:

  • Penilaian Bank Indonesia
    • Struktur ULN Indonesia tetap sehat, aman, dan terkendali.
    • Didominasi oleh utang jangka panjang (sekitar 85,1% dari total ULN pada April 2025).
    • BI dan Pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan ULN untuk mendukung pembiayaan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
  • Pandangan Ekonom
    • ULN dinilai masih stabil dan terkendali, serta mendukung stabilitas eksternal.
    • Posisi ULN menunjukkan kepercayaan investor asing terhadap pengelolaan utang Indonesia yang prudent dan kredibel, terutama untuk proyek infrastruktur.
    • Pemerintah Indonesia tercatat tidak pernah menunda pembayaran utang.
    • Rasio ULN terhadap PDB diprediksi akan tetap berada di bawah 40% pada tahun 2025.
  • Potensi Risiko dan Rekomendasi
    • Perlu diwaspadai risiko global seperti tekanan fiskal dan volatilitas makroekonomi yang dapat meningkatkan biaya pinjaman luar negeri.
    • Pentingnya kehati-hatian dalam menarik pinjaman luar negeri oleh pemerintah, bank sentral, dan swasta, serta mendorong selektivitas dalam mengambil utang baru.
    • Rekomendasi untuk tidak terlalu bergantung pada dana asing dan mengoptimalkan sumber pendanaan dari dalam negeri.

Secara keseluruhan, meskipun ULN Indonesia mengalami peningkatan, pengelolaannya yang hati-hati dan produktif, serta struktur yang sehat, menjadi landasan bagi stabilitas ekonomi nasional.

play_circle

Video

gallery_thumbnail

Gambar

article

Sumber

we are hiring

We are hiring 🎉

Siap Berkarir dan Berkembang Bersama?

Lamar sekarang

Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.