Indonesia secara signifikan tengah menggenjot pembangunan infrastrukturnya melalui investasi besar dari sumber domestik maupun internasional. Sektor-sektor utama yang menjadi fokus meliputi energi, pengelolaan air, dan kemaritiman, dengan tujuan mencapai target pertumbuhan ekonomi yang ambisius serta meningkatkan ketahanan nasional.
Dorongan Investasi dan Target Ekonomi Nasional
- Arahan Pemerintah dan Target Pertumbuhan
- Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menekankan bahwa Indonesia berada pada titik balik sejarah dan pentingnya investasi besar dalam infrastruktur untuk mendukung agenda pembangunan nasional Presiden Prabowo Subianto, yang mencakup ketahanan pangan, air, dan energi.
- Target pertumbuhan ekonomi nasional ditetapkan sebesar 8%.
- Investasi infrastruktur diharapkan dapat memangkas biaya logistik, mendorong produktivitas, menjamin pasokan air dan energi, serta meningkatkan konektivitas antarwilayah.
- Indonesia berupaya menggerakkan potensi ekonomi riil di semua sektor, tidak hanya bergantung pada konsumsi domestik.
Proyek Strategis Nasional dan Fokus Pembangunan
- Infrastruktur Air sebagai Prioritas Utama
- Pembangunan infrastruktur air menjadi prioritas utama dalam Proyek Strategis Nasional (PSN), dengan fokus pada bendungan dan saluran irigasi untuk mendukung swasembada pangan. Lebih dari 70% penggunaan air global adalah untuk pertanian.
- Pemerintah telah membangun dan merehabilitasi 61 bendungan nasional antara 2015 dan 2023, yang mencakup 1,18 juta hektare.
- Salah satu proyek signifikan adalah pembangunan bendungan terbesar di Pamukkulu, Sulawesi Selatan, dengan kapasitas 82 juta meter kubik.
- Modernisasi jaringan irigasi terus dilakukan, mencakup total daerah irigasi seluas 9,13 juta hektare.
- Presiden menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) No. 2/2025 untuk mempercepat pembangunan, peningkatan, rehabilitasi, serta operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi guna mendukung swasembada pangan.
- Proyek Energi Floating Liquified Natural Gas (FLNG)
- Indonesia akan memiliki fasilitas Floating Liquified Natural Gas (FLNG) terbesar ke-9 di dunia dan yang terbesar di Indonesia.
- Proyek ini sedang dibangun oleh Genting Oil Kasuri dengan progres konstruksi dilaporkan mencapai 53 persen. Menteri ESDM Bahlil Lahadalia akan mengirim tim untuk memvalidasi progres tersebut di Cina.
- Pada Juni 2024, Genting Group melalui PT Layar Nusantara Gas, menandatangani perjanjian pembelian FLNG berkapasitas 1,2 juta ton per tahun senilai 962,8 juta dolar AS dari Wison New Energies.
- Pasokan gas untuk FLNG ini akan berasal dari proyek Asap Kido Merah (AKM) milik Genting Oil Kasuri, yang diproyeksikan mulai memproduksi 330 juta standar kaki kubik per hari mulai tahun 2027.
Dukungan Investasi Internasional dari Belanda
- Rincian Investasi dan Kerja Sama Bilateral
- Pemerintah Belanda menyiapkan investasi sekitar 300 juta euro (setara Rp5,63 triliun) untuk sektor prioritas Indonesia.
- Fokus investasi mencakup hortikultura, air, dan kemaritiman. Investasi ini juga mendukung ambisi Indonesia mencapai pertumbuhan ekonomi 8% dan menjadi ekonomi terbesar kelima di dunia pada tahun 2045.
- Invest International, lembaga keuangan publik-swasta Belanda, telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Kementerian Keuangan Indonesia untuk investasi infrastruktur dalam perlindungan pesisir, konversi limbah menjadi energi, dan perawatan kesehatan.
- Belanda adalah investor Eropa terbesar dan investor terbesar kedelapan secara keseluruhan di Indonesia.
- Selain investasi, Belanda berupaya meningkatkan hubungan perdagangan bilateral: ekspor Belanda ke Indonesia mencapai 2 miliar euro, dan ekspor Indonesia ke Belanda mendekati 3,5 miliar euro. Nota kesepahaman bertujuan mempercepat kerja sama pendanaan proyek infrastruktur publik utama di seluruh Indonesia.