Data Kemiskinan Indonesia Menurut Bank Dunia

Data kemiskinan Indonesia menurut Bank Dunia mencakup metrik, rangkuman, sumber, serta video dan gambar relevan untuk pemahaman yang lebih baik.

article

Metrics

{"image":"https://assets-a1.kompasiana.com/items/album/2025/03/18/482805443-18072828004801767-3678900845312106960-n-67d98908ed64152a137c9dc2.jpg?t=o&v=770","trendingStart":"2025-06-10T12:00:09.311Z","trendingEnd":"2025-06-10T12:00:09.305Z","updatedAt":"2025-06-10T12:11:25.762Z","articleCount":7}
show_chart

Berita

Bank Dunia telah memperbarui metodologi perhitungan dan standar garis kemiskinan global, yang berdampak pada lonjakan signifikan angka kemiskinan di Indonesia. Data terbaru ini menunjukkan perbedaan mencolok dengan statistik nasional yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS), memicu diskusi luas mengenai urgensi revisi standar kemiskinan nasional dan implikasinya terhadap kebijakan publik.

Pembaruan Data Kemiskinan Versi Bank Dunia

Bank Dunia melakukan perubahan signifikan dalam pengukuran kemiskinan global yang memengaruhi data Indonesia:

  • Metodologi Baru dan Standar Garis Kemiskinan
    • Mulai Juni 2025, Bank Dunia akan menggunakan Purchasing Power Parities (PPP) 2021.
    • Standar garis kemiskinan untuk negara berpendapatan menengah ke atas, termasuk Indonesia, ditetapkan sebesar US$8,30 per orang per hari.
    • Standar garis kemiskinan ekstrem internasional adalah US$3 per orang per hari.
  • Implikasi pada Angka Kemiskinan Indonesia
    • Jumlah penduduk miskin di Indonesia menurut standar baru ini melonjak menjadi sekitar 194,4 hingga 194,6 juta jiwa pada tahun 2024.
    • Angka tersebut setara dengan 68,2% hingga 68,91% dari total populasi Indonesia.
    • Sebelumnya, dengan PPP 2017, angka kemiskinan Indonesia tercatat sekitar 171,7 juta jiwa (60,3% dari populasi).

Perbandingan dengan Data Nasional dan Dorongan Revisi

Terdapat perbedaan signifikan antara data Bank Dunia dan data nasional, yang mendorong wacana revisi standar kemiskinan di Indonesia:

  • Data Kemiskinan Versi Badan Pusat Statistik (BPS)
    • BPS mencatat tingkat kemiskinan nasional sebesar 8,57% per September 2024, atau sekitar 24,06 juta jiwa.
    • BPS menggunakan metodologi berdasarkan kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (pendekatan makanan dan non-makanan) yang dihitung dari data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas). Garis kemiskinan BPS per September 2024 adalah Rp595.243 per orang per bulan.
  • Urgensi Revisi Standar Kemiskinan Nasional
    • Muncul desakan agar pemerintah segera merevisi standar garis kemiskinan nasional yang sudah tidak berubah selama 26 tahun.
    • Alasan revisi meliputi peningkatan pendapatan per kapita dan perubahan pola konsumsi masyarakat.
    • Dewan Ekonomi Nasional (DEN) mengusulkan standar garis kemiskinan nasional minimal Rp765.000 per orang per bulan.
    • Sebagai perbandingan, standar kemiskinan ekstrem Bank Dunia (US$3 per hari) diperkirakan setara dengan sekitar Rp545.000 per bulan.
    • BPS, Bappenas, Forum Masyarakat Statistik, dan DEN terlibat dalam penyusunan standar baru.

Perbandingan Indikator Kemiskinan Utama

Tabel berikut menyajikan perbandingan data dan standar kemiskinan antara Bank Dunia dan BPS, serta usulan terkait.

Lembaga/Standar Garis Kemiskinan Estimasi Jumlah Penduduk Miskin (2024) Persentase Populasi Miskin (2024)
Bank Dunia (PPP 2021, Negara Menengah Atas) US$8,30/orang/hari 194,4 - 194,6 juta jiwa 68,2% - 68,91%
Bank Dunia (PPP 2021, Kemiskinan Ekstrem) US$3/orang/hari (setara sekitar Rp545.000/bulan) - -
BPS (Nasional, Sept 2024) Rp595.243/orang/bulan 24,06 juta jiwa 8,57%
Usulan DEN (untuk Standar Nasional) Minimal Rp765.000/orang/bulan - -

Lebih lanjut, data Bank Dunia juga menyoroti bahwa persentase penduduk miskin di Indonesia lebih tinggi dibandingkan dengan Vietnam, meskipun Indonesia memiliki pendapatan per kapita yang lebih besar. Fenomena ini diduga disebabkan oleh tingginya ketimpangan pendapatan di Indonesia. Dewan Ekonomi Nasional mendorong pemerintah untuk menjadikan data internasional sebagai bahan introspeksi dalam merumuskan kebijakan pengentasan kemiskinan yang lebih efektif dan komprehensif.

play_circle

Video

gallery_thumbnail

Gambar

article

Sumber

we are hiring

We are hiring 🎉

Siap Berkarir dan Berkembang Bersama?

Lamar sekarang

Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.