Dampak Pemangkasan Suku Bunga Acuan BI

Dampak pemangkasan suku bunga acuan BI memengaruhi pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan investasi. Temukan analisis mendalam dan proyeksi ke depan di sini.

letter

Metrics

{"image":"https://assetd.kompas.id/qyw3VQ1QidAt7Vez44Hupmg9aNQ=/fit-in/1024x1844/filters:format(webp):quality(80)/https://cdn-dam.kompas.id/photo/ori/2024/09/18/c1682315-9f58-4241-9f73-8f30d6da7791.jpg","trendingStart":"2025-05-22T15:21:33.027Z","trendingEnd":"2025-05-22T15:21:33.009Z","updatedAt":"2025-06-06T11:38:57.875Z","articleCount":8}
letter

Berita

Ringkasan Berita: Dampak Pemangkasan Suku Bunga Acuan Bank Indonesia

Berikut adalah poin-poin penting dari berbagai sumber berita mengenai keputusan Bank Indonesia (BI) untuk memangkas suku bunga acuannya dan dampaknya:

  • Keputusan Penurunan Suku Bunga
    • Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan (BI rate) sebesar 25 basis poin menjadi 5,50 persen, berdasarkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG BI) pada 20-21 Mei 2025.
    • Sejalan dengan itu, suku bunga deposit facility dipangkas menjadi 4,75 persen, dan suku bunga lending facility menjadi 6,25 persen.
  • Alasan dan Tujuan Kebijakan
    • Langkah penurunan suku bunga ini dinilai tepat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.
    • Keputusan ini didasarkan pada konsensus pasar dan mempertimbangkan situasi ekonomi saat ini, termasuk melambatnya pertumbuhan ekonomi, inflasi yang terjaga rendah, dan stabilitas rupiah.
  • Implikasi dan Pertimbangan ke Depan
    • Untuk optimalisasi dampak, kebijakan moneter ini diharapkan mendapat dukungan dari kebijakan fiskal yang lebih longgar.
    • Meskipun rupiah mengalami apresiasi, kewaspadaan tetap diperlukan karena penguatan tersebut lebih banyak dipengaruhi oleh faktor eksternal jangka pendek.
    • Bank Indonesia diperkirakan akan bersikap hati-hati dalam melanjutkan pelonggaran kebijakan, dengan terus memantau perkembangan ekonomi global, termasuk Amerika Serikat dan arah kebijakan The Fed.
    • Dampak penuh penurunan suku bunga terhadap pertumbuhan ekonomi nasional diperkirakan baru akan terasa dalam 1 hingga 1,5 tahun ke depan.
    • Transmisi ke suku bunga kredit perbankan diproyeksikan membutuhkan waktu sekitar 6 bulan hingga 1 tahun, sedangkan dampak ke suku bunga pasar uang diperkirakan lebih cepat, yakni 2-3 bulan.
    • Sebelum berdampak ke sektor riil, penurunan suku bunga akan lebih dulu memengaruhi neraca transaksi berjalan dan aliran modal asing, yang selanjutnya dapat menstabilkan nilai tukar rupiah.
    • Bank Indonesia mendorong perbankan untuk segera menurunkan suku bunga kredit guna mengakselerasi penyaluran kredit dan mendukung pertumbuhan ekonomi.
    • Sejalan dengan kondisi terkini, BI juga merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk tahun 2025 menjadi di kisaran 4,6% - 5,4%.
    • Penyesuaian dampak penurunan suku bunga di pasar dipengaruhi oleh proses adaptasi terkait nominal bunga di berbagai sektor ekonomi.
  • Dampak pada Aliran Modal Asing
    • Aliran modal asing ke pasar keuangan Indonesia tercatat mencapai Rp14,73 triliun pada pekan ketiga Mei 2025, menyusul penurunan suku bunga acuan BI Rate.
    • Modal asing masuk melalui pasar saham dan Surat Berharga Negara (SBN), sementara nonresiden mencatatkan jual neto di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
    • Masuknya aliran modal asing ini berkontribusi terhadap penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
    • Penurunan BI Rate menjadi salah satu faktor penarik modal asing, didukung oleh koordinasi Bank Indonesia untuk menjaga ketahanan ekonomi.
  • Dampak pada Suku Bunga Deposito Perbankan
    • Penurunan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia berpotensi memengaruhi suku bunga deposito yang ditawarkan oleh perbankan.
    • Suku bunga deposito di tiga bank besar (BRI, Mandiri, dan BNI) per Mei 2025 dilaporkan relatif stabil dibandingkan dengan bulan April 2025.
    • BRI menawarkan berbagai pilihan jangka waktu deposito dengan suku bunga yang bervariasi.
    • Bank Mandiri menawarkan suku bunga deposito rupiah mulai dari 2,25% hingga 2,46% per tahun untuk tenor tertentu.
    • BNI menawarkan suku bunga deposito yang kompetitif, berkisar antara 2,25% hingga 3,00% dengan pilihan jangka waktu yang fleksibel.
  • Dampak pada Sektor Riil, UMKM, dan Kebijakan LPS
    • Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) juga menurunkan Tingkat Bunga Penjaminan (TBP) menjadi 4%, sejalan dengan kebijakan penurunan suku bunga acuan oleh BI.
    • Sinergi penurunan suku bunga BI dan TBP LPS ini diharapkan berdampak positif bagi sektor riil, terutama Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta sektor padat karya.
    • Kebijakan ini berpotensi meningkatkan permintaan kredit dari pelaku UMKM dan perusahaan padat karya, sehingga mempermudah mereka mengakses pembiayaan untuk ekspansi usaha atau menjaga likuiditas.
    • Penurunan suku bunga juga diharapkan dapat membantu perusahaan dalam mempertahankan tenaga kerja dan meningkatkan utilisasi kapasitas produksi.
    • Secara keseluruhan, langkah ini bertujuan untuk mendukung pemulihan konsumsi rumah tangga dan meningkatkan penyerapan tenaga kerja di perekonomian.

Informasi di atas merupakan rangkuman dari berbagai pemberitaan terkait dampak pemangkasan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia.

play_circle

Video

gallery_thumbnail

Gambar

article

Sumber

we are hiring

We are hiring 🎉

Siap Berkarir dan Berkembang Bersama?

Lamar sekarang

Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.