BI Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI 2025

BI pangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi RI 2025. Temukan analisis terbaru, faktor penyebab, serta dampak terhadap kebijakan ekonomi dan pasar.

letter

Metrics

{"image":"https://assetd.kompas.id/qyw3VQ1QidAt7Vez44Hupmg9aNQ=/fit-in/1024x1844/filters:format(webp):quality(80)/https://cdn-dam.kompas.id/photo/ori/2024/09/18/c1682315-9f58-4241-9f73-8f30d6da7791.jpg","trendingStart":"2025-05-21T10:50:49.608Z","trendingEnd":"2025-05-22T14:05:49.322Z","updatedAt":"2025-06-06T14:13:29.813Z","articleCount":15}
letter

Berita

Bank Indonesia (BI) baru-baru ini mengumumkan revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk tahun 2025. Keputusan ini didasarkan pada berbagai faktor, termasuk realisasi Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan I 2025 dan dinamika perekonomian global yang terus berkembang. Berikut adalah rangkuman komprehensif dari berbagai sumber berita mengenai isu penting ini, disajikan untuk memberikan pemahaman yang cepat dan faktual.

Poin Utama Pemangkasan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI 2025 oleh BI

Berikut adalah poin-poin kunci yang dirangkum dari berbagai pemberitaan:

  • Revisi Proyeksi Pertumbuhan
    • Bank Indonesia (BI) telah merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk tahun 2025 menjadi dalam rentang 4,6% hingga 4,7%.
    • Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan perkiraan sebelumnya yang berada pada rentang 4,7% hingga 5,5%.
    • (Sumber: Liputan6.com, CNNIndonesia.com, Bisnis.com, ekonomi.bisnis.com)
  • Faktor-Faktor Penyebab Revisi
    • Realisasi PDB Triwulan I 2025: Pertumbuhan ekonomi pada triwulan I 2025 tercatat sebesar 4,87% (year-on-year/yoy), lebih rendah dari triwulan IV 2024 yang sebesar 5,02% (yoy). Pertumbuhan pada triwulan I 2025 didukung oleh konsumsi rumah tangga, investasi, dan ekspor. (Sumber: Liputan6.com)
    • Dinamika Ekonomi Global: Perlambatan pertumbuhan ekonomi global dan ketidakpastian yang menyertainya, termasuk dampak kebijakan tarif, menjadi pertimbangan utama. (Sumber: Liputan6.com, CNNIndonesia.com)
    • Meskipun demikian, BI juga merevisi naik proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun 2025 menjadi 3%. (Sumber: Bisnis.com)
  • Langkah dan Respons Bank Indonesia
    • BI menekankan pentingnya penguatan berbagai upaya untuk mendorong kegiatan ekonomi dalam menghadapi ketidakpastian global. (Sumber: Liputan6.com)
    • Fokus diarahkan pada peningkatan permintaan domestik dan optimalisasi kinerja ekspor. (Sumber: CNNIndonesia.com)
    • BI telah menurunkan suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 25 basis poin menjadi 5,5%. Keputusan ini bertujuan untuk menjaga inflasi tetap terkendali, memastikan stabilitas nilai tukar Rupiah, serta mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. (Sumber: Bisnis.com)
  • Indikasi Pemulihan
    • Sejumlah indikator ekonomi pada triwulan II 2025 mulai menunjukkan adanya perbaikan.
    • Perbaikan ini terutama didorong oleh peningkatan permintaan domestik dan realisasi belanja pemerintah. (Sumber: CNNIndonesia.com)
  • Pandangan Ekonom dan Tantangan Ekonomi
    • Para ekonom menilai proyeksi pertumbuhan ekonomi BI dan OECD untuk tahun 2025 (masing-masing 4,6%-4,7% dan 4,7%) lebih realistis dibandingkan asumsi pemerintah. (Sumber: ekonomi.bisnis.com)
    • Tantangan ekonomi pada semester kedua tahun ini diperkirakan cukup besar, termasuk dampak periode pasca-Lebaran. (Sumber: ekonomi.bisnis.com)

Proyeksi OECD dan Respons Pemerintah

Selain revisi dari Bank Indonesia, OECD juga merilis proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia, dan pemerintah telah menyiapkan langkah-langkah responsif:

  • Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi oleh OECD
    • Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan melambat menjadi 4,7% pada tahun 2025 dan 4,8% pada tahun 2026. Proyeksi ini lebih rendah dari perkiraan sebelumnya. (Sumber: ANTARA News, Tirto.id, Wartaekonomi.co.id, Liputan6.com, ekonomi.bisnis.com)
    • Penurunan proyeksi ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
      • Melemahnya kepercayaan pasar serta sentimen bisnis dan konsumen. (Sumber: Tirto.id, Liputan6.com)
      • Adanya hambatan perdagangan. (Sumber: Tirto.id)
      • Biaya pinjaman yang tinggi. (Sumber: Tirto.id)
      • Ketidakpastian kebijakan fiskal dan investasi swasta. (Sumber: Liputan6.com)
      • Penurunan aktivitas perdagangan global. (Sumber: Wartaekonomi.co.id)
      • Meningkatnya ketegangan perdagangan global dan penurunan harga komoditas yang berpotensi membebani permintaan eksternal serta pendapatan ekspor (terbukti dari kinerja ekspor April 2025 yang mengalami kontraksi). (Sumber: Liputan6.com, ekonomi.bisnis.com)
      • Potensi arus keluar modal yang dapat memberikan tekanan pada nilai tukar rupiah dan meningkatkan inflasi. (Sumber: ekonomi.bisnis.com)
    • OECD juga menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global menjadi 2,9% pada tahun 2025 dan diperkirakan akan tetap pada level yang sama di tahun 2026. (Sumber: Wartaekonomi.co.id)
    • Selain itu, OECD memperkirakan adanya potensi peningkatan inflasi di Indonesia seiring meredanya diskon tarif listrik dan depresiasi mata uang, meskipun inflasi inti diprediksi akan tetap stabil. (Sumber: Liputan6.com)
  • Respons Pemerintah Indonesia
    • Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyatakan bahwa pemerintah akan fokus menjaga daya beli masyarakat sebagai upaya menopang ekonomi nasional dalam menghadapi potensi perlambatan. (Sumber: ANTARA News, Tirto.id)
    • Pemerintah telah meluncurkan lima paket stimulus ekonomi, yang direncanakan untuk periode Juni–Juli 2025. Stimulus ini mencakup diskon biaya transportasi dan penyaluran bantuan sosial, khususnya untuk mendukung sektor padat karya. (Sumber: ANTARA News, Tirto.id, Wartaekonomi.co.id)
    • Efektivitas stimulus pemerintah yang telah atau akan digulirkan dinilai oleh sebagian ekonom masih kecil untuk mendorong pertumbuhan secara signifikan. (Sumber: ekonomi.bisnis.com)
    • Airlangga juga menyoroti bahwa pelemahan ekonomi global adalah masalah global yang dipengaruhi oleh kebijakan perdagangan Amerika Serikat dan kondisi pengetatan keuangan dunia. (Sumber: ANTARA News, Tirto.id)

Proyeksi Tingkat Pengangguran dan Respons Pemerintah

Selain proyeksi pertumbuhan ekonomi, terdapat juga prediksi mengenai tingkat pengangguran di Indonesia dan bagaimana pemerintah menanggapinya:

  • Proyeksi Tingkat Pengangguran oleh IMF
    • IMF memprediksi tingkat pengangguran di Indonesia akan mencapai 5% pada tahun 2025. (Sumber: Okezone Economy, ANTARA News, Tirto.id)
    • Angka ini diperkirakan dapat meningkat menjadi 5,1% pada tahun berikutnya, menempatkan Indonesia sebagai negara dengan jumlah pengangguran terbanyak kedua di Asia setelah Cina. (Sumber: Tirto.id)
    • Proyeksi ini didasarkan pada data World Economic Outlook April 2025. (Sumber: ANTARA News)
  • Respons Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) dan Data Sakernas
    • Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menyatakan bahwa pemerintah mengacu pada data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) dari BPS. (Sumber: Okezone Economy, ANTARA News, Tirto.id)
    • Data Sakernas Februari 2025 menunjukkan tingkat pengangguran sebesar 4,76%, turun 0,06% poin dibandingkan Februari 2024. (Sumber: Okezone Economy, ANTARA News, Tirto.id)
    • Peningkatan Angkatan Kerja: Sakernas Februari 2025 mencatat angkatan kerja mencapai 153,05 juta orang (naik 3,67 juta dari Februari 2024) dengan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) naik 0,80% poin. Jumlah penduduk yang bekerja juga meningkat. (Sumber: Okezone Economy, ANTARA News)
    • Tantangan ke Depan: Menaker mengakui tantangan utama adalah menjaga agar angka pengangguran tidak meningkat, terutama pada Agustus 2025 ketika lulusan baru memasuki pasar kerja. (Sumber: Okezone Economy, ANTARA News, Tirto.id)
    • Strategi Pemerintah: Menaker sedang menyiapkan strategi khusus untuk menghadapi tantangan ini dan berencana mengintegrasikan data Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dari BPJS Ketenagakerjaan dengan data Kemnaker untuk mendapatkan data pengangguran yang lebih akurat. (Sumber: Tirto.id)

Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Syariah oleh Bank Indonesia

Bank Indonesia juga merilis proyeksi pertumbuhan untuk sektor ekonomi dan keuangan syariah pada tahun 2025, menunjukkan optimisme di tengah dinamika ekonomi global:

  • Target Pertumbuhan Ekonomi Syariah 2025
    • Bank Indonesia (BI) memproyeksikan ekonomi syariah Indonesia akan tumbuh pada rentang 4,8% hingga 5,6% pada tahun 2025. (Sumber: Tirto.id, Liputan6.com, CNNIndonesia.com)
    • Angka ini menunjukkan peningkatan dari proyeksi tahun 2024 yang berada di kisaran 4,7% hingga 5,5% (menurut Tirto.id dan Liputan6.com) atau dari pertumbuhan 4% (yoy) pada 2024 (menurut CNNIndonesia.com).
  • Target Pertumbuhan Keuangan/Pembiayaan Syariah 2025
    • Proyeksi pertumbuhan keuangan syariah berada di angka 11% hingga 13%. (Sumber: Tirto.id, CNNIndonesia.com)
    • Namun, Liputan6.com melaporkan adanya revisi target pertumbuhan pembiayaan perbankan syariah menjadi 8% hingga 11% untuk tahun 2025, turun dari target sebelumnya 11% hingga 13%, sejalan dengan revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional.
    • Sebagai perbandingan, realisasi pertumbuhan keuangan syariah pada tahun 2024 adalah 9,92% (yoy) atau mencapai Rp643,55 triliun (Sumber: Tirto.id), dan pertumbuhan perbankan syariah pada 2024 tercatat 9,87% (Sumber: Liputan6.com).
  • Upaya dan Faktor Pendukung
    • Kepala Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah BI, Imam Hartono, menyatakan BI terus berupaya memperkuat daya saing produk ekonomi syariah di tengah tekanan ekonomi global. (Sumber: Tirto.id, CNNIndonesia.com)
    • Pertumbuhan akan dipengaruhi oleh pelemahan ekonomi global, sehingga diperlukan peningkatan inklusi keuangan syariah. (Sumber: CNNIndonesia.com)
    • Imam Hartono juga menyoroti tantangan inklusi keuangan syariah yang masih rendah meskipun literasinya tinggi, disebabkan oleh mispersepsi masyarakat. (Sumber: CNNIndonesia.com)
    • Dukungan pemerintah melalui instrumen Cash Waqf Linked Sukuk (CWLS) juga terus berlanjut dengan volume mencapai Rp 1,16 triliun. (Sumber: Liputan6.com)
play_circle

Video

gallery_thumbnail

Gambar

article

Sumber

we are hiring

We are hiring 🎉

Siap Berkarir dan Berkembang Bersama?

Lamar sekarang

Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.