Presiden Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF), Khunying Patama Leeswadtrakul, telah secara resmi menawarkan Indonesia untuk menjadi tuan rumah dua ajang bulu tangkis bergengsi, yaitu Piala Sudirman pada tahun 2027 dan Piala Thomas & Uber pada tahun 2028. Tawaran ini disambut baik oleh pemerintah Indonesia, dengan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Dito Ariotedjo, menyatakan keyakinan atas kesiapan Indonesia.
Rincian Tawaran dan Respons
Berikut adalah poin-poin penting terkait tawaran tuan rumah dan tanggapan dari pihak Indonesia:
- Penyampaian Tawaran oleh BWF
- Tawaran diajukan langsung oleh Presiden BWF, Khunying Patama Leeswadtrakul.
- Penawaran dilakukan setelah Presiden BWF meninjau secara langsung Indonesia Arena di Jakarta, yang diproyeksikan sebagai venue utama.
- Sambutan Positif Pemerintah Indonesia
- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Ariotedjo, menyambut baik dan positif tawaran tersebut.
- Menpora Dito Ariotedjo menyatakan keyakinannya bahwa Indonesia Arena adalah lokasi yang sangat cocok dan representatif.
- Tawaran ini akan segera dibahas lebih lanjut oleh pemerintah dengan pihak-pihak terkait untuk persiapan.
Signifikansi dan Catatan Sejarah
Menjadi tuan rumah kedua kejuaraan ini memiliki arti penting dan potensi catatan sejarah bagi Indonesia:
- Peluang Strategis bagi Indonesia
- Kesempatan besar untuk menunjukkan kapasitas Indonesia sebagai salah satu pusat olahraga dunia.
- Momen penting untuk mempererat hubungan baik antara Indonesia dengan BWF.
- Forum untuk membahas strategi pengembangan bulu tangkis nasional Indonesia ke depan.
- Potensi Ukiran Sejarah Baru
- Jika Indonesia menjadi tuan rumah Piala Sudirman 2027, ini akan menjadi catatan sejarah baru karena edisi pertama turnamen tersebut juga digelar di Indonesia, tepatnya di Istora Senayan pada tahun 1989.
- Indonesia juga memiliki pengalaman menjadi tuan rumah Piala Thomas & Uber, dengan penyelenggaraan terakhir pada tahun 2008.