Final Liga Champions 2025: PSG vs Inter Milan

Final Liga Champions 2025: Saksikan PSG vs Inter Milan dengan rangkuman lengkap, video pertandingan, dan gambar menarik untuk pengalaman sepak bola yang tak terlupakan.

article

Rangkuman

bento_section
leaderboard

Trending

31 Mei

update

Terakhir diperbarui

Hari Ini

newspaper

Jumlah artikel

63 artikel

Rangkuman

Paris Saint-Germain (PSG) mengukir sejarah dengan menjuarai Liga Champions 2024/2025 setelah mengalahkan Inter Milan secara meyakinkan dengan skor 5-0 di Allianz Arena, Munich. Kemenangan ini tidak hanya menandai trofi Liga Champions pertama bagi klub Prancis tersebut, tetapi juga memastikan raihan treble winners (Liga Champions, Ligue 1, dan Coupe de France) di musim ini, sebuah pencapaian monumental bagi tim asuhan Luis Enrique.

Detail Pertandingan dan Penyiaran

  • Jadwal, Lokasi, dan Hasil Akhir
    • Final Liga Champions 2024/2025 antara PSG dan Inter Milan berlangsung di Allianz Arena, Munich.
    • Pertandingan dijadwalkan pada Minggu, 1 Juni 2025, pukul 02.00 WIB.
    • Hasil Akhir: Paris Saint-Germain 5 - 0 Inter Milan.
    • Pencetak Gol PSG: Achraf Hakimi, Desire Doue (2 gol), Khvicha Kvaratskhelia, dan Senny Mayulu.
  • Siaran Langsung
    • Disiarkan langsung di SCTV.
    • Juga tersedia melalui live streaming di Vidio.
    • Pertandingan juga disaksikan bersama oleh Ketua Umum PSSI Erick Thohir dan staf pelatih Timnas Indonesia, termasuk Patrick Kluivert.
    • Sebelum pertandingan, grup musik Linkin Park tampil dalam Kick Off Show.

Ambisi dan Rekam Jejak Tim

  • Paris Saint-Germain (PSG)
    • Berhasil meraih gelar Liga Champions pertama dalam sejarah klub setelah melalui 167 pertandingan tanpa kemenangan di kompetisi ini sebelumnya.
    • Menjadi klub ke-24 yang berhasil meraih gelar juara Liga Champions.
    • Sukses mengamankan treble (Liga Champions, Ligue 1, Coupe de France) musim ini, menjadi tim Prancis pertama yang meraih pencapaian tersebut.
    • Pelatih Luis Enrique menjadi pelatih keenam yang meraih gelar Liga Champions dengan dua klub berbeda (sebelumnya Barcelona 2015) dan menyamai rekor Pep Guardiola yang meraih treble dengan dua klub berbeda.
    • Menjadi klub Prancis kedua yang menjuarai Liga Champions setelah Olympique Marseille pada musim 1992/1993.
    • Mencatatkan kemenangan terbesar dalam sejarah final Liga Champions era modern dengan skor 5-0.
    • Menurunkan skuad dengan rata-rata usia termuda (25 tahun 96 hari) dalam sejarah final Liga Champions abad ke-21.
    • Mencatatkan perbedaan usia rata-rata starter terbesar dengan Inter Milan dalam sejarah final Liga Champions.
  • Inter Milan
    • Mengincar gelar Liga Champions keempat dalam sejarah klub namun harus mengakui keunggulan PSG.
    • Menjadi tim pertama yang kebobolan lima gol di final Liga Champions.
    • Mengakhiri musim 2024-2025 tanpa satu pun trofi, padahal sempat berpeluang meraih quadruple dan gagal mempertahankan gelar Serie A.
    • Pelatih Simone Inzaghi merasa timnya lebih siap setelah belajar dari kekalahan di final sebelumnya, namun kenyataannya kembali gagal.
  • Konteks Pertemuan
    • Ini adalah pertemuan pertama PSG dan Inter Milan di semua ajang kompetisi.
    • Kedua tim sama-sama memiliki pengalaman sebagai runner-up dalam lima tahun terakhir sebelum final ini.

Sorotan Taktis, Pemain Kunci, dan Performa Menonjol

  • Pendekatan Taktis PSG
    • Menggunakan formasi 4-3-3 yang mengandalkan kecepatan pemain sayap.
    • Memiliki lini serang yang tajam dengan catatan gol dan peluang impresif.
    • Menerapkan strategi kick-off unik dengan menendang bola ke luar lapangan di area pertahanan lawan untuk kemudian melakukan pressing dan merusak organisasi pertahanan lawan.
    • Menunjukkan permainan kolektif yang solid dan kecepatan yang menyulitkan Inter Milan, bahkan setelah kepergian bintang seperti Lionel Messi dan Kylian Mbappe, tim menjadi lebih seimbang.
    • Luis Enrique telah menyiapkan strategi khusus untuk menembus pertahanan rapat Inter Milan.
  • Pendekatan Taktis Inter Milan
    • Menerapkan formasi 3-5-2 dengan pertahanan yang diharapkan kokoh dan serangan balik cepat.
    • Kesulitan mengimbangi intensitas permainan PSG dan gagal memanfaatkan peluang yang ada.
    • Pertahanan Inter dinilai buruk, terutama di babak pertama yang berujung keunggulan 2-0 untuk PSG.
    • Gelandang Hakan Calhanoglu mendapat kritik tajam dari media Italia akibat penampilan buruk dan minim kontribusi, bertentangan dengan klaimnya di masa lalu.
  • Pemain Kunci dan Performa Menonjol
    • Desire Doue (PSG), pemain berusia 19 tahun, tampil gemilang dengan mencetak dua gol dan satu assist, serta dinobatkan sebagai Man of the Match. Ia menjadi pemain termuda ketiga yang mencetak gol di final Liga Champions, pemain termuda yang mencatatkan kontribusi gol sebanyak itu di final, dan dinobatkan sebagai Pemain Muda Terbaik Liga Champions 2024/2025 oleh UEFA.
    • Ousmane Dembele (PSG) memainkan peran kunci dalam serangan dan pertahanan, bahkan dijagokan oleh Luis Enrique untuk meraih Ballon d'Or 2025. Ia terpilih sebagai Pemain Terbaik Liga Champions 2024/2025 oleh UEFA atas kontribusinya yang krusial sepanjang musim, termasuk dua assist di final.
    • Gianluigi Donnarumma (PSG) menjadi andalan di bawah mistar gawang dan tampil solid. Ia mencatatkan 14 kali kebobolan dan 5 kali nirbobol dalam 14 pertandingan Liga Champions musim ini, serta melakukan penyelamatan krusial melawan Liverpool (termasuk adu penalti) dan 10 penyelamatan dalam dua leg semifinal melawan Arsenal.
    • Achraf Hakimi, Khvicha Kvaratskhelia, dan Senny Mayulu juga turut menyumbangkan gol untuk PSG.
    • Khvicha Kvaratskhelia (PSG) juga mengoleksi medali juara Liga Champions, Liga Prancis, dan Liga Italia (atas kontribusinya untuk Napoli dalam 17 pertandingan dengan 5 gol sebelum transfer Januari 2025), serta Piala Prancis dan Piala Super Prancis. Ia juga disebut sebagai pemain termahal PSG saat ini.
    • Meskipun Desire Doue dan Senny Mayulu mencetak gol, rekor Patrick Kluivert (18 tahun 327 hari pada final 1995) sebagai pencetak gol termuda di final Liga Champions tetap bertahan.
    • Lautaro Martinez (Inter Milan) memiliki ambisi besar namun gagal membawa timnya juara.

Perjalanan Tim, Pandangan Pelatih, dan Momen Emosional

  • Transformasi PSG & Pandangan Luis Enrique
    • Meskipun kehilangan beberapa bintang, PSG berhasil dibangun kembali oleh Luis Enrique menjadi tim yang lebih seimbang dan kolektif.
    • Luis Enrique memuji Inter Milan namun menekankan penampilan fantastis timnya dan ambisi kuat sebagai kunci kemenangan bersejarah ini.
    • Enrique mengungkapkan kebanggaannya atas kemenangan Liga Champions pertama bagi PSG dan menyebutnya sebagai hasil persiapan matang.
    • Enrique merasa terharu dengan penghormatan dari penggemar PSG yang membentangkan spanduk besar bergambar mendiang putrinya, Xana. Ia juga terlihat mengenakan kaus khusus bergambar dirinya dan Xana pasca pertandingan.
    • Asisten pelatih PSG, Rafel Pol, juga menunjukkan emosi mendalam dan menangis tersedu-sedu pasca kemenangan, mengenang mendiang istrinya yang baru meninggal enam bulan lalu.
    • Luis Enrique menegaskan ambisi PSG untuk terus menaklukkan Eropa dan dunia, dengan Piala Dunia Antarklub menjadi target utama berikutnya; PSG akan memulai partisipasinya di turnamen tersebut melawan Atlético Madrid pada 15 Juni.
    • Skuad PSG saat ini memiliki nilai pasar mencapai 923,50 juta euro dengan rata-rata usia 23,6 tahun, lebih tinggi dari era MNM (Messi, Neymar, Mbappe), dan menunjukkan fokus klub pada pengembangan pemain muda serta potensi jangka panjang. Lini serang PSG saat ini bernilai 362 juta euro.
  • Kekecewaan Inter Milan & Pandangan Simone Inzaghi
    • Inter Milan tampil solid di bawah arahan Simone Inzaghi sepanjang musim, namun gagal di partai puncak.
    • Simone Inzaghi mengaku hampir tidak mengenali permainan timnya saat dibantai PSG dan mengakui bahwa PSG pantas menang karena mendominasi jalannya pertandingan.
    • Kekalahan ini menjadi kekecewaan besar bagi Inter setelah gagal meraih gelar dalam tiga tahun terakhir di kompetisi Eropa.
    • Rumor mengenai kepindahan Simone Inzaghi ke klub Arab Saudi, Al Hilal, dengan tawaran gaji besar sempat beredar sebelum final, meskipun ia menyatakan fokus pada Inter.
  • Status Awal Tim
    • Kedua tim awalnya tidak diunggulkan sebagai favorit utama juara Liga Champions musim ini.

Konteks Sejarah, Suasana, dan Reaksi Pasca Pertandingan

  • Catatan Sejarah Tambahan
    • Final ini merupakan final kedua yang mempertemukan tim Prancis dan Italia.
    • Untuk pertama kalinya sejak 2004, final Liga Champions tidak menampilkan klub Inggris, Spanyol, atau Jerman.
    • Situasi ini mengulang sejarah final tahun 1993 yang juga mempertemukan klub Italia (AC Milan) dan Prancis (Marseille) di kota Munich, di mana klub Prancis juga meraih kemenangan (Marseille 1-0 AC Milan).
  • Suasana Pertandingan dan Reaksi Pasca Pertandingan
    • Gelandang Inter, Nicolo Barella, merasakan aura sakral pertandingan jelang final.
    • Suasana di Allianz Arena memanas dengan kehadiran ribuan suporter dari kedua kubu yang saling beradu yel-yel.
    • Para penggemar PSG merayakan kemenangan dengan meriah di Paris, diwarnai pertunjukan cahaya di Menara Eiffel dan kembang api di jalanan. Namun, polisi terpaksa menggunakan gas air mata untuk membubarkan massa dan menjaga situasi tetap kondusif.
    • PSG juga merayakan gelar juara Liga Champions bersama para suporter setianya di Stadion Parc des Princes pada hari Minggu (1/6) waktu setempat.
    • Pihak kepolisian Paris sebelumnya telah melakukan persiapan pengamanan khusus untuk mengantisipasi potensi kerusuhan terkait perayaan juara PSG.
    • Kylian Mbappe, mantan bintang PSG yang kini bermain untuk Real Madrid, menyampaikan pesan ucapan selamat kepada mantan klubnya melalui media sosial, namun juga menjadi sasaran olok-olok dari netizen terkait kepindahannya.
    • Figur publik seperti legenda UFC Khabib Nurmagomedov turut hadir di stadion dan merayakan kemenangan PSG. Khabib menjadi sorotan karena menolak berjabat tangan dengan sportcaster wanita CBS, Kate Scott, karena alasan agama, namun berinteraksi dengan tokoh lain seperti Thierry Henry, Speed, Jamie Carragher, dan Micah Richards. Ia juga sempat menggoda Luis Enrique untuk mengucapkan "Hala Madrid".
    • Pembalap Formula 1 Pierre Gasly dan pembalap Formula 2 Isack Hadjar menunjukkan dukungan kepada PSG dengan memamerkan jersei klub menjelang Grand Prix Spanyol.
    • Ronaldo Nazario, legenda sepak bola Brasil, sebelumnya memprediksi PSG sebagai lawan yang lebih berat bagi Inter.
    • Francesco Acerbi, bek Inter Milan, dilaporkan menolak panggilan timnas Italia untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026 setelah kekalahan telak, dengan pelatih Luciano Spalletti menyebutkan adanya masalah psikologis dari sang pemain.
    • UEFA merilis "Tim Terbaik" Liga Champions 2024/2025 yang didominasi oleh tujuh pemain PSG: Gianluigi Donnarumma, Achraf Hakimi, Marquinhos, Nuno Mendes, Vitinha, Desire Doue, dan Ousmane Dembele. Empat pemain lainnya berasal dari Inter Milan, Barcelona (2 pemain), dan Arsenal, yang dipilih oleh Kelompok Pengamat Teknis UEFA dari tim-tim semifinalis.
article

Sumber

play_circle

Video

gallery_thumbnail

Gambar

Logo Ambisius

Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.