Harga Pangan Meroket Jelang Nataru, Emas Stagnan: Apa Dampaknya bagi Ekonomi Domestik?

Menjelang periode Natal dan Tahun Baru (Nataru), masyarakat dihadapkan pada dua tren ekonomi yang kontras. Di satu sisi, harga mayoritas bahan pangan pokok melonjak signifikan, dengan cabai rawit merah bahkan menembus Rp120 ribu per kg di beberapa daerah 5. Di sisi lain, harga emas domestik seperti Antam dan Galeri24 cenderung stabil 14, berbeda dengan harga emas global yang justru naik akibat sinyal kebijakan lunak dari The Federal Reserve AS 6. Kondisi ini terjadi bersamaan dengan sejumlah kebijakan pemerintah, seperti diskon tarif tol dan penyaluran bantuan pendidikan, yang dirancang untuk menjaga daya beli masyarakat 3.

Kontradiksi Pasar Domestik Jelang Nataru

Memasuki pertengahan Desember 2025, lanskap ekonomi domestik Indonesia menunjukkan gambaran yang kontradiktif. Di saat harga kebutuhan pangan esensial merangkak naik secara signifikan menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2, harga komoditas investasi primadona, emas, justru menunjukkan stabilitas di pasar lokal 14.

Fenomena ini menciptakan tantangan ganda bagi rumah tangga: tekanan pada anggaran belanja harian akibat kenaikan harga pangan, sementara aset safe-haven seperti emas domestik belum merefleksikan tren penguatan di pasar global 6.

Lonjakan Harga Pangan Tak Terbendung

Kenaikan harga pangan telah menjadi pola tahunan yang memberatkan konsumen menjelang akhir tahun 5. Data dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS) per 14 Desember 2025 mengonfirmasi tren ini, dengan hampir semua komoditas utama mengalami lonjakan 2.

Kenaikan ini didorong oleh peningkatan permintaan musiman yang tidak diimbangi oleh pasokan yang memadai, sebuah pola yang terus berulang setiap tahunnya 5.

Emas Domestik: Stagnan di Tengah Tren Global

Berbanding terbalik dengan pasar pangan, pasar emas batangan di dalam negeri cenderung adem. Harga emas Antam di Butik Emas tidak mengalami perubahan, sementara di Pegadaian, emas Galeri24 stabil dan emas UBS hanya turun tipis 1347.

Berikut perbandingan harga per gram pada 14 Desember 2025:

• Emas Antam (Butik Emas): Rp2.462.000 (stabil) 4
• Emas Galeri24 (Pegadaian): Rp2.491.000 (stabil) 17
• Emas UBS (Pegadaian): Rp2.532.000 (turun Rp5.000) 17

Stagnasi ini cukup menarik, mengingat pasar logam mulia global sedang dalam tren penguatan.

Sinyal The Fed dan Reli Logam Mulia Global

Pada Jumat, 12 Desember 2025, harga emas global dan logam mulia lainnya justru mencatatkan kenaikan signifikan. Pemicu utamanya adalah sinyal kebijakan moneter yang lebih lunak dari bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve 6.

The Fed mengumumkan akan mulai membeli obligasi pemerintah jangka pendek senilai USD40 miliar per bulan. Kebijakan ini diperkirakan akan meningkatkan likuiditas pasar dan melonggarkan kondisi moneter 6.

Langkah The Fed ini mendorong kenaikan harga aset safe-haven:

• Emas Spot: Naik 1,2% menjadi USD4.330,02 per ons.
• Perak Spot: Mendekati rekor tertinggi di USD64,560 per ons.
• Platinum Spot: Naik 3,1% menjadi USD1.775,10 per ons.

Perbedaan tren antara pasar global dan domestik ini menunjukkan adanya jeda waktu atau faktor lokal lain yang memengaruhi pembentukan harga emas di Indonesia.

Respon Pemerintah dan Proyeksi Ekonomi

Pemerintah telah menyiapkan serangkaian kebijakan untuk meredam dampak ekonomi jelang akhir tahun. Beberapa di antaranya dirancang untuk menjaga daya beli dan stabilitas ekonomi nasional.

Langkah-langkah ini diharapkan dapat memberikan bantalan ekonomi bagi masyarakat yang tertekan oleh kenaikan harga pangan, meskipun belum secara langsung mengatasi akar masalah fluktuasi harga komoditas.