Penipuan WO Rp 11,5 Miliar: Bagaimana Modus Gali Lubang dan Kemana Aliran Dananya?

Polda Metro Jaya menetapkan pemilik WO by Ayu Puspita dan seorang marketingnya sebagai tersangka kasus penipuan senilai Rp 11,5 miliar yang merugikan 207 korban. Modus operandi mereka adalah menawarkan paket pernikahan murah dengan skema 'gali lubang tutup lubang', di mana uang korban digunakan untuk kepentingan pribadi seperti cicilan rumah dan liburan ke luar negeri. Polisi kini tengah menelusuri aset dan mendalami kemungkinan adanya tersangka lain.

Latar Belakang Kasus: Skandal Wedding Organizer

Kasus penipuan yang melibatkan Wedding Organizer (WO) by Ayu Puspita telah menjadi sorotan publik. Dengan total kerugian mencapai lebih dari Rp 11,5 miliar dan ratusan korban, Polda Metro Jaya telah bergerak cepat dengan menetapkan dua tersangka utama: Ayu Puspita (APD) selaku pemilik, dan Dimas (DHP) sebagai marketing 16.

Kasus ini mengungkap praktik bisnis tidak sehat yang bersembunyi di balik janji-janji manis penyelenggaraan pernikahan impian. Para korban tidak hanya calon pengantin, tetapi juga para vendor yang jasanya tidak dibayar 1.

Modus Operandi: Janji Manis Paket Murah

Para tersangka menggunakan modus penawaran paket pernikahan dengan harga sangat murah untuk menarik calon korban 4. Namun, di balik harga miring tersebut, mereka menjanjikan fasilitas mewah yang tidak sepadan.

Bisnis WO ini sebenarnya telah beroperasi sejak 2016, namun baru ditingkatkan menjadi badan hukum pada tahun 2024 4, yang kemungkinan menjadi strategi untuk tampil lebih profesional dan meyakinkan.

Aliran Dana dan Motif Ekonomi

Penyelidikan polisi mengungkap bahwa motif utama di balik penipuan ini adalah murni ekonomi 2. Uang miliaran rupiah yang terkumpul dari para korban tidak digunakan untuk menyelenggarakan pernikahan, melainkan untuk kepentingan pribadi tersangka.

"Uang dari para korban digunakan oleh tersangka, yang juga pemilik WO Ayu Puspita, untuk kepentingan pribadi," ujar Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Iman Imanuddin 2.

Berikut adalah rincian penggunaan dana hasil penipuan oleh tersangka 26:

• Membayar cicilan rumah.
• Melancong atau jalan-jalan ke luar negeri.
• Memenuhi kebutuhan pribadi lainnya.

Skala Korban dan Langkah Kepolisian

Hingga kini, jumlah korban yang melapor terus bertambah, menunjukkan skala masif dari penipuan ini.

Polda Metro Jaya telah mengambil beberapa langkah strategis untuk menangani kasus ini, antara lain:

1. Menetapkan Tersangka: Ayu Puspita dan Dimas resmi ditahan 67.
2. Membuka Posko Pengaduan: Memberi ruang bagi korban lain untuk melapor 38.
3. Menelusuri Aset: Polisi berupaya maksimal melacak aset milik tersangka untuk mengembalikan kerugian korban 13.
4. Mengembangkan Penyelidikan: Pihak berwenang masih mendalami kemungkinan adanya tersangka lain dalam jaringan ini 23.

Status Tersangka dan Potensi Perkembangan Kasus

Saat ini, fokus utama penyidikan ada pada dua tersangka yang telah ditahan. Namun, beberapa nama lain sempat diamankan untuk dimintai keterangan.

Polisi menyatakan akan terus mengembangkan penyelidikan berdasarkan fakta hukum yang ditemukan 2. Komitmen mereka adalah menuntaskan kasus ini secara utuh, memperjuangkan hak para korban, sekaligus tetap menjaga hak-hak tersangka sesuai prosedur hukum 13.