Tsunami Berlalu, Mengapa Jepang Justru Mengeluarkan Peringatan 'Megaquake' yang Lebih Serius?

Gempa kuat bermagnitudo 7,5 mengguncang Jepang utara, memicu peringatan tsunami yang menyebabkan puluhan ribu orang mengungsi 67. Meskipun gelombang tsunami yang datang relatif kecil dan peringatan telah dicabut 1, fokus kini beralih pada ancaman yang lebih besar. Otoritas Jepang mengeluarkan peringatan langka mengenai potensi gempa susulan berkekuatan M 8+ atau 'megaquake' dalam beberapa hari ke depan, mendesak warga untuk tetap waspada tinggi 37.

Gempa Kuat Guncang Jepang Utara, Puluhan Orang Terluka

Jepang kembali diguncang gempa bumi dahsyat pada Senin, 8 Desember 2025, sekitar pukul 23.15 waktu setempat 1. Gempa dengan kekuatan yang dilaporkan bervariasi antara magnitudo 7,5 hingga 7,6 ini berpusat di lepas pantai Prefektur Aomori 12.

Guncangan tercatat mencapai intensitas 6+ pada skala seismik Jepang di Kota Hachinohe, Prefektur Aomori 1. Kekuatan guncangan horizontal yang hebat dilaporkan membuat banyak warga kesulitan untuk berdiri tegak selama gempa berlangsung sekitar 30 detik 6.

Akibat guncangan kuat ini, laporan jumlah korban luka bervariasi antara 10 hingga 23 orang, dengan setidaknya satu orang mengalami luka serius 137. Sebagian besar korban terluka akibat tertimpa benda-benda yang jatuh 17. Selain itu, gempa menyebabkan gangguan layanan publik, termasuk penangguhan sementara kereta cepat Shinkansen untuk inspeksi keamanan 8 dan pemadaman listrik di sekitar 2.700 rumah 9.

Respons Tsunami: Peringatan Dini Mencegah Dampak Terburuk

Segera setelah gempa, Badan Meteorologi Jepang (JMA) mengeluarkan peringatan tsunami untuk Prefektur Iwate, Hokkaido, dan Aomori, dengan potensi gelombang setinggi hingga 3 meter 16. Peringatan ini memicu evakuasi lebih dari 90.000 warga ke tempat yang lebih tinggi sebagai langkah antisipasi 67.

Namun, gelombang yang tiba ternyata jauh lebih rendah dari perkiraan awal. Tsunami tertinggi yang tercatat hanya mencapai 70 sentimeter di Pelabuhan Kuji, Prefektur Iwate 18.

Fokus Beralih: Ancaman 'Megaquake' yang Mengintai

Meskipun ancaman tsunami telah berlalu, otoritas Jepang justru mengeluarkan peringatan baru yang lebih serius. JMA dan pemerintah memperingatkan publik tentang kemungkinan terjadinya gempa susulan yang lebih besar dalam beberapa hari ke depan 379.

Analisis awal menunjukkan bahwa gempa M 7,5 ini dapat memicu aktivitas seismik berantai di zona subduksi yang sama 7. Peringatan ini secara spesifik menyebut adanya potensi gempa berkekuatan magnitudo 8 atau lebih, atau megaquake, di sepanjang Palung Jepang dan Palung Chishima 3.

"Ancaman belum berakhir. Ada kemungkinan gelombang tsunami kedua atau ketiga dengan ketinggian lebih tinggi bisa tiba," ujar Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, Minoru Kihara, menekankan potensi gempa dan tsunami lanjutan 7.

Kondisi WNI: Aman dan Dalam Pantauan KBRI Tokyo

Di tengah situasi darurat ini, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tokyo bergerak cepat memantau kondisi Warga Negara Indonesia (WNI), khususnya yang berada di wilayah terdampak.

Diperkirakan terdapat sekitar 969 WNI yang tinggal di Prefektur Aomori, pusat gempa 345. Hingga Selasa pagi, KBRI Tokyo mengonfirmasi bahwa tidak ada laporan WNI yang menjadi korban luka maupun jiwa akibat gempa tersebut 35.

KBRI Tokyo telah mengeluarkan imbauan kepada seluruh WNI di Jepang untuk:

• Tetap tenang namun selalu waspada.
• Terus memantau informasi dan instruksi dari otoritas resmi Jepang 5.
• Mempelajari rute evakuasi dan mempersiapkan tas siaga bencana 4.