Di Balik Gelontoran Bantuan Triliunan, Seberapa Efektif Penanganan Bencana di Sumatera?

Pemerintah mengerahkan sumber daya masif untuk menangani bencana di Sumatera, termasuk alokasi dana triliunan rupiah dan mobilisasi bantuan dari berbagai sektor 36. Namun, upaya ini menghadapi tantangan berat: PLN mengakui informasi pemulihan listrik 93% tidak akurat 2, daerah terisolir mengalami lonjakan harga ekstrem 6, dan dampak psikologis pada korban sering terabaikan 11. Laporan ini menganalisis kesenjangan antara respons besar-besaran dengan realitas pemulihan di lapangan.

Skala Bencana dan Respons Cepat Pemerintah

Bencana banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat telah memakan korban jiwa yang sangat besar, dengan 961 orang dilaporkan meninggal dunia dan 293 lainnya masih hilang 4. Skala kerusakan yang masif memicu respons cepat dan terkoordinasi dari pemerintah pusat.

Presiden Prabowo Subianto mengerahkan seluruh sumber daya negara, mulai dari pengerahan helikopter untuk distribusi bantuan hingga alokasi anggaran maksimal untuk percepatan penanganan 6. Pemerintah menegaskan bahwa Indonesia mampu menangani bencana ini secara mandiri, menunjukkan kemajuan signifikan dalam kapabilitas penanggulangan bencana nasional 19.

Mobilisasi Anggaran dan Infrastruktur

Fokus utama pemerintah adalah pemulihan infrastruktur vital untuk membuka akses logistik dan mencegah krisis pangan di daerah terisolir. Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur, AHY, secara khusus memantau pembenahan jalan dan jembatan yang terputus 1.

Komitmen finansial pemerintah terlihat dari alokasi anggaran jumbo yang disiapkan untuk proses rehabilitasi dan rekonstruksi, terutama di Sumatera Barat.

Anggaran tambahan sebesar Rp 13,52 triliun ini diajukan khusus untuk pemulihan Sumbar dan tidak akan memotong anggaran rutin yang sudah berjalan 3.

Paradoks Listrik Aceh: Antara Klaim dan Realitas

Salah satu tantangan terbesar dalam penanganan bencana ini adalah pemulihan sektor energi. Awalnya, PLN melaporkan keberhasilan memulihkan 93% sistem kelistrikan di Aceh, sebuah pencapaian yang diapresiasi oleh Presiden Prabowo 1720.

Namun, laporan optimistis tersebut segera dikoreksi. Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, secara terbuka menyampaikan permohonan maaf atas informasi progres yang tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan 2. Menteri ESDM Bahlil Lahadalia juga menyampaikan permohonan maaf serupa 23.

"Kami mohon maaf yang sedalam-dalamnya... Informasi tersebut tidak akurat dan tidak sesuai dengan kondisi lapangan. Kami menghadapi tantangan teknis yang sangat hebat dan kenyataannya penyaluran listrik ini jauh lebih berat daripada perkiraan." 2

Pengakuan ini menyoroti adanya kesenjangan antara proyeksi teknis dan realitas di lapangan yang penuh tantangan, di mana kerusakan jaringan ternyata jauh lebih parah dari perkiraan awal 2.

Logistik, Bantuan, dan Gejolak Harga

Di tengah kesulitan, aliran bantuan kemanusiaan dari berbagai pihak terus mengalir deras untuk meringankan beban korban.

Beberapa Inisiatif Bantuan Utama:

• GP Ansor: Menyalurkan bantuan senilai total Rp3,5 miliar 4.
• Kementerian Pertanian: Menyetujui tambahan 10 ribu ton beras untuk Aceh 22.
• Pertamina: Mengerahkan pom bensin berjalan, menyalurkan 45 ribu liter air bersih, dan membuka posko bantuan 51626.
• KemenImipas: Mengirimkan 30 ton bantuan logistik menggunakan KRI Banda Aceh 15.
• CT ARSA Foundation: Mengirim 20 ton bantuan dan menyediakan perangkat Starlink untuk komunikasi 27.
• BTN: Menawarkan relaksasi kredit bagi nasabah KPR yang terdampak 25.

Meski bantuan terus berdatangan, keterisolasian beberapa wilayah akibat infrastruktur yang rusak parah memicu lonjakan harga kebutuhan pokok yang ekstrem.

Kondisi ini menunjukkan bahwa kelancaran distribusi logistik menjadi kunci untuk menstabilkan kondisi ekonomi masyarakat terdampak.

Isu Lingkungan dan Klarifikasi Publik

Bencana ini juga mengangkat isu lingkungan dan tanggung jawab korporasi. Kementerian Lingkungan Hidup menghentikan sementara aktivitas tiga perusahaan yang beroperasi di sekitar DAS Batang Toru, Tapanuli Selatan, untuk evaluasi 812.

Di sisi lain, muncul kekhawatiran publik terkait temuan ribuan kubik kayu gelondongan di pesisir Lampung. Pemerintah bergerak cepat memberikan klarifikasi.

Dimensi Manusiawi: Trauma yang Mengancam Generasi

Di balik angka kerugian material dan upaya rekonstruksi fisik, terdapat dampak yang seringkali terabaikan: guncangan psikologis dan trauma mendalam yang dialami para korban, terutama perempuan dan anak-anak 11.

Kehilangan anggota keluarga, rumah, dan mata pencaharian secara tiba-tiba dapat memicu Post Traumatic Stress Disorder (PTSD). Anak-anak rentan mengalami mimpi buruk dan perubahan perilaku, sementara perempuan menanggung beban emosional sebagai penguat keluarga 11.

Upaya pemulihan yang komprehensif harus menjadikan pendampingan kesehatan mental sebagai kebutuhan dasar, bukan sekadar program tambahan, untuk memastikan masyarakat benar-benar pulih secara utuh.