Kereta Cepat Jakarta-Bandung: Mengapa China Dipilih, Bukan Jepang?

Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung awalnya studi dengan Jepang, namun era Jokowi memilih China. Keputusan ini didasari janji "tanpa membebani APBN" melalui skema business-to-business konsorsium BUMN. Jepang menawarkan bunga 0,1% dengan jaminan pemerintah, sementara China menawarkan 2% tanpa jaminan, dikerjakan oleh PT KCIC yang melibatkan PT KAI, WIKA, PTPN VIII, dan Jasa Marga.
Berita Terbaru

CEO Nvidia Jensen Huang: Kebijakan Pembatasan AI ke China Bumerang bagi AS

Carragher: Mo Salah Tak Seharusnya Dijamin Starter Tiap Pekan

Investasi Rp 13.000 Triliun: Kunci Pertumbuhan Ekonomi 8% Indonesia

Kericuhan Kamboja: 97 WNI Terlibat, Korban Online Scam Berusaha Kabur

Jaksa Sindir Nikita Mirzani: Artis Tak Punya Keahlian Edukasi Produk Kecantikan

Cukai Rokok 2026 Tidak Naik, Pemerintah Fokus Berantas Rokok Ilegal

Balas Dendam China: Raksasa Chip AS Micron Tutup Bisnis Pusat Data

Harry Maguire: Kemenangan Beruntun MU Era Amorim Itu Memalukan!

Unud Tepis Kabar Kematian Mahasiswa Timothy Akibat Stres Skripsi

Menhan Swedia: Eropa Harus Bersiap Hadapi Perang dengan Rusia