2025/09/22/ekonomi/

Rupiah melemah, tertekan sentimen domestik dan global

sekitar 2 bulan yang lalu

www.suara.com

image cover
InflasiRupiahNilai TukarGeopolitikThe FedPolitik DomestikIbrahim Assuaibi

Nilai tukar Rupiah melemah 0,06% menjadi Rp 16.610 per USD pada perdagangan 22 September 2025. Pelemahan ini didorong oleh sentimen domestik, termasuk kondisi politik yang tidak kondusif dan pernyataan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang dinilai politis oleh pelaku pasar. Faktor eksternal seperti ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan Eropa, serta kebijakan The Fed, juga berkontribusi pada tekanan terhadap mata uang Garuda.

Cari berita serupa

Berita Terbaru

Instagram Ramai Tren 'Your Algorithm', Begini Cara Ikutnya

Instagram Ramai Tren 'Your Algorithm', Begini Cara Ikutnya

Hansi Flick Frustrasi Berat, Gaya Bertahan Barcelona Kini Mudah Dibaca Lawan

Hansi Flick Frustrasi Berat, Gaya Bertahan Barcelona Kini Mudah Dibaca Lawan

Kebakaran Pabrik Limbah di Bekasi: Tak Ada Korban Jiwa, Diduga Korsleting

Kebakaran Pabrik Limbah di Bekasi: Tak Ada Korban Jiwa, Diduga Korsleting

Rusia Luncurkan Kartu SIM Anak, Orang Tua Bisa Lacak Lokasi Real-time

Rusia Luncurkan Kartu SIM Anak, Orang Tua Bisa Lacak Lokasi Real-time

Drama 'Cinta Sepenuh Jiwa': Lala Diusir Lidya, Julian Panik Mencari ke Taman Danau

Drama 'Cinta Sepenuh Jiwa': Lala Diusir Lidya, Julian Panik Mencari ke Taman Danau

OJK: Aset Industri Asuransi Tembus Rp1.181 T, Tumbuh 3,39% per September

OJK: Aset Industri Asuransi Tembus Rp1.181 T, Tumbuh 3,39% per September

Dukungan Regulasi AS: Separuh Hedge Fund Dunia Kini Masuk Kripto

Dukungan Regulasi AS: Separuh Hedge Fund Dunia Kini Masuk Kripto

AC Milan: Pulisic Kembali, Siap Gempur Parma di Serie A

AC Milan: Pulisic Kembali, Siap Gempur Parma di Serie A

Ahmad Muzani: Tak Ada Halangan Soeharto Jadi Pahlawan Nasional

Ahmad Muzani: Tak Ada Halangan Soeharto Jadi Pahlawan Nasional

Rusia Jadi Tuan Rumah Kongres Bahasa Indonesia Pertama, Dorong Pengakuan Global

Rusia Jadi Tuan Rumah Kongres Bahasa Indonesia Pertama, Dorong Pengakuan Global

Modal image