Fenomena 'Job Hugging' Merebak, Pekerja Bertahan di Tengah Ketidakpastian Ekonomi

Fenomena 'job hugging' marak di Indonesia, di mana pekerja cenderung bertahan pada pekerjaan mereka akibat ketidakpastian ekonomi. Menurut pengamat ketenagakerjaan UGM, Tadjuddin Noer Effendi, ini adalah pisau bermata dua. Di satu sisi, ini menandakan pasar kerja yang sulit karena perusahaan minim rekrutmen. Namun, di sisi lain, pekerja tetap memiliki penghasilan, mencegah lonjakan angka pengangguran, meskipun seringkali dengan gaji yang stagnan.
Masih Seputar ekonomi

HIMKI: IDW 2025 Dorong Kreativitas dan Identitas Lokal Hadapi Tantangan Industri Global

Vale Indonesia patok target ambisius produksi nikel matte 71.234 ton

FIPGB: Manufaktur sulit capai 20% PDB akibat harga gas tinggi

PT BGN luncurkan Agripreneur, cetak wirausahawan pertanian digital

BI Beri Waktu 10 Tahun untuk Penukaran Uang Rupiah yang Dicabut

Ancol dapat pinjaman Rp 220 miliar dari Bank Danamon

Kemenkop ulang seleksi PMO Koperasi Merah Putih, jadwal lanjutan dirilis

KAI Fasilitasi Hampir 200 UMKM Dapatkan Sertifikasi Penting

Oracle investasi di Indonesia, manfaatkan AI perkuat kedaulatan data

Pemerintah: Cuti Bersama 2026 memotong jatah cuti tahunan pekerja swasta

Pemerintah kaji cara tekan subsidi listrik tanpa naikkan tarif