Mantan Bos KAI: Proyek Whoosh Menekan Laba Perusahaan

ekonomi.bisnis.com

image cover

Mantan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) periode 2020–2025, Didiek Hartantyo, menyatakan bahwa proyek Kereta Cepat Jakarta—Bandung atau Whoosh secara signifikan menekan kinerja keuangan perusahaan, khususnya pada sisi laba. Meskipun pendapatan KAI tumbuh pesat dari Rp14,4 triliun (2016) menjadi Rp35,9 triliun (2024), laba yang dibukukan pada tahun lalu hanya mencapai Rp2,2 triliun, dengan CAGR kumulatif laba sebesar 9,3% dibandingkan CAGR pendapatan 12,1%. Didiek menekankan bahwa pembebanan dari proyek Whoosh menjadi penyebab utama ketidakseimbangan ini dan merupakan salah satu risiko finansial terbesar bagi KAI.