Mantan Bos KAI: Proyek Whoosh Menekan Laba Perusahaan

Mantan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) periode 2020–2025, Didiek Hartantyo, menyatakan bahwa proyek Kereta Cepat Jakarta—Bandung atau Whoosh secara signifikan menekan kinerja keuangan perusahaan, khususnya pada sisi laba. Meskipun pendapatan KAI tumbuh pesat dari Rp14,4 triliun (2016) menjadi Rp35,9 triliun (2024), laba yang dibukukan pada tahun lalu hanya mencapai Rp2,2 triliun, dengan CAGR kumulatif laba sebesar 9,3% dibandingkan CAGR pendapatan 12,1%. Didiek menekankan bahwa pembebanan dari proyek Whoosh menjadi penyebab utama ketidakseimbangan ini dan merupakan salah satu risiko finansial terbesar bagi KAI.
Masih Seputar ekonomi

Lima Pekerja Freeport Belum Ditemukan Pasca-Longsor Tambang

Wahyudin Moridu dipecat PDIP usai viral ingin rampok uang negara

Perpres 79/2025 cantumkan kenaikan gaji ASN, Kemenpan RB: belum ada pembahasan

Pemerintah tekan subsidi listrik, jamin tak naikkan tarif

Prabowo berencana naikkan gaji ASN, TNI/Polri, dan Pejabat Negara

Anggota DPR dapat pensiun seumur hidup meski hanya satu periode

Mantan Dirut PT KAI Didiek Hartantyo endus masalah besar studi kelayakan Whoosh

BI pangkas suku bunga acuan hingga 4,75%, terendah sejak pandemi

Mantan Dirut KAI Sebut Ketepatan Waktu Kereta Indonesia Terbaik Dunia

Dua Pekerja Freeport Meninggal dalam Insiden Tambang