Fenomena 'Job Hugging' Merebak, Pekerja Bertahan Akibat Ekonomi Tak Menentu

Fenomena 'job hugging' atau pekerja yang memilih bertahan pada pekerjaannya, kini merebak di Indonesia. Menurut pengamat ketenagakerjaan UGM, Tadjuddin Noer Effendi, hal ini dipicu oleh ketidakpastian dan perlambatan ekonomi, serta daya beli masyarakat yang merosot. Akibatnya, banyak pekerja enggan meninggalkan pekerjaan lama, bahkan rela mengambil pekerjaan sambilan, yang secara tidak langsung membatasi kesempatan bagi pencari kerja baru.
Masih Seputar ekonomi

Apindo <e>Sambut Baik</e> Stimulus 8+4+5 Pemerintah, Sebut <e>Injeksi Adrenalin</e>

Menkeu Purbaya: Investor tetap minati SBN di tengah pelonggaran moneter

Pemerintahan Prabowo tetapkan target investasi Rp 7.593 T untuk 2025

Kadin minta pemerintah tak ubah mendadak jadwal libur

Fenomena `Job Hugging` Meningkat di Tengah `Stagnasi Pasar Kerja`

UNTR akuisisi tambang emas Arafura Surya Alam senilai US$ 540 juta

Rencana Kenaikan Gaji ASN oleh Prabowo Dikritik Ekonom

Pemerintah Rencanakan Pengurangan Subsidi Listrik Tanpa Kenaikan Tarif

Menkeu Purbaya: Tax Amnesty Beri Insentif Wajib Pajak Suka Berbohong

Pemerintah tetapkan 17 libur nasional & 8 cuti bersama 2026, pengusaha sambut baik

Fenomena 'Job Hugging' Marak di Manufaktur, Pekerja Bertahan Meski Gaji Stagnan