finance.detik.com

Presiden Prabowo Subianto melakukan perombakan besar pada pengelolaan BUMN, kini di bawah Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). Kebijakan utamanya adalah menghapus tantiem atau bonus komisaris BUMN. Prabowo menegaskan, banyak BUMN yang merugi namun tetap memberi bonus, yang dianggapnya tidak adil bagi rakyat. Ia bahkan mengancam akan mengeluarkan komisaris yang tidak setuju dengan kebijakan ini, demi perbaikan manajemen BUMN.
Masih Seputar ekonomi

5 Organisasi Sipil Luncurkan Danantara Monitor, Soroti Transparansi Dana US$1 Triliun

Pasar Stablecoin Tembus Rp4.089 T di 2028, Indonesia Siap Raup Untung?

IHSG Pecahkan Rekor Tertinggi Sepanjang Masa, Sempat Tembus 8.000!

Influencer Klaim Menang Gugatan Rp177 M dari Samyang Akibat Mi Buldak, Perusahaan Membantah Keras

Demo Ricuh Dekat DPR, KAI Commuter Hentikan KRL Rangkasbitung ke Tanah Abang

Pemerintah Beri Waktu 2 Tahun Industri Mamin Patuhi Aturan Label GGL Tinggi Usai Lobi AS

Satgas PKH Ambil Alih 4,2 Juta Ha Tambang Ilegal, MIND ID Siap Kelola

KRL Rangkasbitung Line Direkayasa, Imbas Demo Ricuh di Tanah Abang

Prabowo Tegas Jamin Transfer Daerah, Bantah Isu Pemangkasan Anggaran

Mahasiswa Geram Tunjangan DPR Rp 50 Juta, Demo Ricuh Ditembak Gas Air Mata

China Mendadak Setop Ekspor Sarang Walet RI, Rugikan Rp 5 Triliun