Pembangunan Nasional Terfragmentasi, Perlu Visi Jangka Panjang Mengikat

Pembangunan nasional kerap terhambat dan berubah arah seiring pergantian kepemimpinan. Artikel ini menyoroti absennya kompas pembangunan jangka panjang yang mengikat, berbeda dengan era GBHN. Saat ini, visi presiden dan RPJMN menjadi acuan, namun RPJPN dinilai belum cukup kuat. Akibatnya, proyek strategis mandek, anggaran terkuras, dan pembangunan terfragmentasi, memicu kebutuhan akan visi yang lebih kokoh.
Berita Terbaru

Elon Musk Sesumbar: Robot Optimus Bisa Jadi Dokter Bedah

Gubernur DKI Lepas Kontingen POPNAS, Targetkan Juara Umum di Dua Ajang

BGN Nonaktifkan Kepala SPPG Bekasi, Diduga Lecehkan dan Aniaya Rekan

Faksi Palestina Bersatu Tegas: Tolak Aneksasi Israel di Tepi Barat, Penggusuran Gaza

Raffi Ahmad Berencana Kunjungi Nusakambangan, Temui Ammar Zoni?

Mentan: Produksi Beras Indonesia Melesat, Terbesar Kedua Dunia

WIFI Luncurkan Internet 100 Mbps, Hanya Rp 100 Ribu per Bulan

Borussia Moenchengladbach Dihajar Bayern 0-3, Penalti Diks Gagal!

Prabowo Panggil Kapolri: Koordinasi Kamtibmas Jelang KTT ASEAN & APEC

Radiasi 875.000 Kali Normal: Cikande Tercemar Cesium-137, Warga Terdampak