www.liputan6.com
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3938371/original/066215600_1645165605-20220218-Waspada_Cuaca_Ekstrem_di_Jakarta-2.jpg&output=webp&q=30&default=https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/lFhZlOuCfzaPA_3tG-zQ9nI4FkA=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3938371/original/066215600_1645165605-20220218-Waspada_Cuaca_Ekstrem_di_Jakarta-2.jpg)
Curah hujan di berbagai wilayah Indonesia meningkat signifikan pada Agustus 2025, meski seharusnya musim kemarau. Menurut Peneliti Ahli Utama BRIN, Edvin Aldrian, fenomena ini disebut 'kemarau basah'. Ini adalah periode musim kemarau yang disertai curah hujan lebih tinggi dari kondisi normal, menjelaskan mengapa hujan masih sering turun di Tanah Air.
Masih Seputar nasional

Mahasiswa Surabaya Demo Tolak 'Deadmokrasi' dan RKUHAP
Daging Babi Hutan Biru Neon Ditemukan di California, Disebabkan Racun Tikus

Buaya Besar Masuk Minimarket Hebohkan Warga Pulau Taliabu

WNA Tuduh Kehilangan Uang di Bea Cukai Soekarno-Hatta, Petugas Tolak CCTV

Pertamina Prabumulih Lonjakkan Produksi Migas 486%, Hemat US$2 Juta

KPI Akuisisi 14% Saham Patra SK, Perkuat Integrasi Rantai Pasok

Komisi VIII DPR: BP Haji Berpeluang Jadi Kementerian Haji

Demokrat Desak Pemerintah Prioritaskan Kenaikan Gaji PNS 2026

Permintaan Bendera Agustusan Anjlok, Industri Tekstil Terancam Impor

Sahroni Desak Kejaksaan Penjarakan Silfester Matutina Kasus JK Inkracht

Wakil Ketua DPR Ungkap Gaji Anggota Hanya Rp69 Juta