finance.detik.com

Perusahaan-perusahaan asal China membanjiri Indonesia untuk menghindari tarif impor tinggi Amerika Serikat. Tarif AS untuk Indonesia hanya 19%, jauh lebih rendah dari China yang di atas 30%. Kondisi ini mendorong kenaikan harga real estat industri dan gudang hingga 25%, kenaikan tercepat dalam 20 tahun, menjadikan Indonesia pasar menarik di Asia Tenggara.
Masih Seputar ekonomi

Puluhan Miliar Rupiah: Direksi BUMN Kantongi Tantiem Meski Rugi

Prabowo Sentil Tantiem BUMN Akal-akalan, Persilakan Direksi Mundur

PLN Cetak Sejarah: Operasikan BioCNG Limbah Sawit di PLTGU Belawan

OMED Genjot Ekspor Alkes ke AS-Brazil, Manfaatkan Perang Dagang

RAPBN 2026: Arsitektur Fiskal Perdana Era Presiden Prabowo

Prabowo Setop Tantiem Rp 40 Miliar Komisaris BUMN, Ancam Pecat

Harga Beras Tembus Rp19 Ribu/Kg, Stok Bulog 4 Juta Ton Tak Mampu Tekan

Sri Mulyani alokasikan Rp37,5 T untuk EBT, dukung target 2035

Mendag: 80% Produk Pangan Lokal Isi Rak Retail Modern

Rp6,3 Triliun: Anggaran IKN di RAPBN 2026 Turun Drastis

Rekor Baru: IHSG Tembus 8.000, Melonjak 4,84% Sepekan