Ekonom: Perubahan Gaya Hidup Digital Picu Sepinya Mal

www.antaranews.com

image cover

Ekonom Piter Abdullah dari Prasasti Center for Policy Studies menjelaskan bahwa sepinya pusat perbelanjaan (mal) bukan karena fenomena Rojali atau Rohana, melainkan akibat perubahan gaya hidup masyarakat yang kini serba digital. Masyarakat kini lebih memilih berbelanja melalui niaga elektronik (e-commerce) karena dianggap lebih mudah dan murah, bahkan untuk kebutuhan sehari-hari. Perilaku ini juga terlihat dari sepinya antrean pembayaran di supermarket.