Mensesneg menyatakan pembelian 48 pesawat tempur KAAN dari Turki adalah untuk memperkuat pertahanan Indonesia. Pembelian ini bukan berarti Indonesia ingin berperang, tetapi untuk memiliki pertahanan yang kuat. Kontrak pembelian ditandatangani di Istanbul sebagai tindak lanjut dari kesepakatan G2G. Langkah ini juga bagian dari strategi jangka panjang untuk memperkuat industri pertahanan dalam negeri.
✈️ Fakta Utama Pembelian
- Indonesia melakukan pembelian 48 unit pesawat tempur KAAN dari Turki.
- Tujuan utama pembelian adalah untuk memperkuat pertahanan Indonesia sebagai negara besar.
- Pembelian ini ditegaskan bukan berarti Indonesia ingin terlibat dalam perang, melainkan untuk memiliki pertahanan yang kuat.
- Kontrak pembelian telah ditandatangani dalam pameran pertahanan internasional IDEF 2025 di Istanbul.
- Pembelian ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan Government-to-Government (G2G) sebelumnya.
🛡️ Strategi Pertahanan Nasional
- Efisiensi anggaran diartikan sebagai relokasi anggaran untuk hal yang lebih penting, seperti memperkuat pertahanan dengan alutsista.
- Penguatan pertahanan sangat penting bagi Indonesia sebagai negara besar dengan 300 juta penduduk dan wilayah yang luas.
- Pembelian pesawat tempur KAAN juga merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk memperkuat kapasitas industri pertahanan dalam negeri.
Apa jenis pesawat tempur yang dibeli Indonesia?
Indonesia telah menandatangani kontrak pembelian pesawat tempur jenis KAAN. Pesawat ini merupakan produksi dari Turki.
Berapa unit pesawat tempur KAAN yang akan dibeli Indonesia?
Indonesia akan membeli sebanyak 48 unit pesawat tempur KAAN dari Turki.
Dari negara mana Indonesia membeli pesawat tempur KAAN?
Indonesia membeli pesawat tempur KAAN dari Turki.
Siapa pejabat yang menjelaskan tujuan pembelian pesawat tempur KAAN ini?
Tujuan pembelian pesawat tempur KAAN ini dijelaskan oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi.
Apa tujuan utama Indonesia membeli pesawat tempur KAAN?
Tujuan utama Indonesia membeli pesawat tempur KAAN adalah untuk memperkuat pertahanan Indonesia. Hal ini ditekankan mengingat Indonesia adalah negara besar dengan sekitar 300 juta penduduk dan wilayah yang luas. Pembelian ini merupakan bagian dari upaya untuk memiliki pertahanan yang kuat dan modern.
Apakah pembelian pesawat tempur KAAN ini berarti Indonesia ingin terlibat dalam perang?
Tidak. Mensesneg Prasetyo Hadi dengan tegas menyatakan bahwa pembelian pesawat tempur KAAN ini bukan berarti Indonesia ingin terlibat dalam perang. Sebaliknya, tujuan utamanya adalah untuk memiliki pertahanan yang kuat sebagai negara berdaulat.
Bagaimana pembelian ini berkaitan dengan efisiensi anggaran negara?
Mensesneg Prasetyo Hadi menjelaskan bahwa efisiensi anggaran bukan berarti tidak berbelanja, melainkan merelokasi anggaran untuk hal-hal yang lebih penting. Dalam konteks ini, memperkuat pertahanan dengan alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang dibutuhkan, seperti pesawat tempur KAAN, dianggap sebagai prioritas yang memerlukan relokasi anggaran.
Kapan dan di mana kontrak pembelian pesawat tempur KAAN ditandatangani?
Kontrak pembelian pesawat tempur KAAN telah ditandatangani dalam pameran pertahanan internasional IDEF 2025 yang diselenggarakan di Istanbul. Penandatanganan ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan Government-to-Government (G2G) yang telah ada sebelumnya.
Apa dampak jangka panjang pembelian pesawat tempur KAAN terhadap industri pertahanan dalam negeri?
Pembelian pesawat tempur KAAN ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang Indonesia untuk memperkuat kapasitas industri pertahanan dalam negeri. Melalui akuisisi alutsista modern seperti KAAN, diharapkan terjadi transfer teknologi dan peningkatan kemampuan produksi serta inovasi di sektor pertahanan domestik, yang pada akhirnya akan mengurangi ketergantungan pada impor di masa depan.
Masih Seputar nasional
Guru SD di Makassar Dibentak Polisi Saat Lapor Pencurian, Petugas Diperiksa Propam
43 menit yang lalu

KPK: Status Bersalah Hasto Melekat Usai Amnesti; Dasco Bantah Kaitan Dukungan PDIP
44 menit yang lalu

Pengadilan Tinggi DKI Perberat Vonis Eks Pejabat Kemenkes Kasus Korupsi APD Covid-19
sekitar 2 jam yang lalu

Prabowo Beri Amnesti 1.178 Terpidana Melalui Keppres 2025
sekitar 2 jam yang lalu

Kejagung: Upaya Penggeledahan Rumah Jampidsus Febrie oleh Polda Metro Jaya Tidak Relevan
sekitar 3 jam yang lalu

Amnesti Prabowo: Tahanan Makar Papua dan Pembunuh Skizofrenia Bebas, Bambang Tri Tidak Termasuk
sekitar 3 jam yang lalu

Kapolri Peringatkan Potensi Spionase Asing Menyamar Jadi Wisatawan
sekitar 4 jam yang lalu

PBNU Kritik Kebijakan PPATK Blokir Rekening Dormant, Sebut Rugikan Masyarakat Kecil
sekitar 5 jam yang lalu

Din Samsuddin Usulkan Indonesia Bentuk Kekuatan Pencegah Perang untuk Palestina
sekitar 5 jam yang lalu

Gubernur DKI Minta Penarikan Beras Oplosan, Dirut Food Station Tersangka
sekitar 8 jam yang lalu

Berita Terbaru

Erick Thohir Ajukan Naturalisasi Pemain, Laporkan Statuta Liga Baru ke Menteri Hukum

PBSI Tunjuk Harry Hartono Gantikan Marleve Mainaky di Tunggal Putra

Pemerintah RI Negosiasi Tarif 19% AS, Target Ekspor Tetap

Ekonomi Indonesia 2025: Perlambatan Awal Diproyeksikan, Pemulihan Semester Kedua Diharapkan

WFP: Malnutrisi Anak Melonjak Tajam di Afghanistan, Jutaan Terancam Kelaparan
Trending

Indonesia Yakin Ekspor Kompetitif di Tengah Tarif Trump, Negosiasi Berlanjut Jelang September

Anjloknya KA Argo Bromo Anggrek di Subang Picu Pembatalan Puluhan Perjalanan Kereta

Pemerintah Alokasikan Triliunan Rupiah Untuk Kesehatan, Selesaikan Honorer, Dan Perkuat UMKM

Anjloknya KA Argo Bromo Anggrek Picu Pembatalan 54 Perjalanan Kereta Api

OJK Tinjau Aturan Rekening Dormant Pasca Blokir PPATK dan Kritik Pakar
Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.
Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!
Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.