Ekonom Permata Bank memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat menjadi 4,76% pada semester I-2025 akibat moderasi konsumsi dan melemahnya kepercayaan konsumen. Namun, belanja pemerintah dan investasi diperkirakan meningkat. OJK optimis ekonomi Indonesia berpotensi tumbuh lebih tinggi di semester II-2025 didukung membaiknya ekonomi global dan kesepakatan tarif dengan AS. IMF juga menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 4,8% untuk 2025 dan 2026.
๐ Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi
- Ekonom Permata Bank memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat menjadi 4,76 persen pada semester I-2025, di bawah rata-rata 10 tahun terakhir sebesar 5 persen.
- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimis ekonomi Indonesia berpotensi tumbuh lebih tinggi pada semester II-2025.
- Dana Moneter Internasional (IMF) menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk 2025 dan 2026 menjadi 4,8 persen dari sebelumnya 4,7 persen.
- Kinerja ekspor diperkirakan stabil dengan potensi peningkatan dari sektor pariwisata.
๐ Faktor Pendorong & Penghambat
- Perlambatan ekonomi pada semester I-2025 disebabkan oleh moderasi konsumsi rumah tangga dan melemahnya kepercayaan konsumen.
- Belanja pemerintah diperkirakan pulih menjadi positif 1,78 persen pada kuartal II-2025 seiring percepatan realisasi APBN.
- Investasi diprediksi meningkat menjadi 3,71 persen didorong oleh kenaikan konsumsi semen dan impor barang modal.
- Tensi perang dagang AS tetap menjadi tantangan eksternal, diperkirakan menekan pertumbuhan ekonomi Indonesia sekitar -0,2 hingga -0,5 persen pada 2025.
- Kinerja ekonomi dapat membaik jika tensi perdagangan global mereda dan kebijakan moneter lebih akomodatif.
๐ค Kerjasama & Dukungan Internasional
- Optimisme OJK didasarkan pada membaiknya ekonomi global, meredanya tensi perang dagang, dan kesepakatan tarif resiprokal 19 persen antara Indonesia dan Amerika Serikat.
- Kesepakatan tarif dengan AS diharapkan meningkatkan daya saing ekspor dan menarik investasi asing.
- OJK menyambut baik afirmasi peringkat kredit sovereign Indonesia oleh S&P di level BBB dengan outlook stabil.
- OJK akan terus mendorong lembaga keuangan untuk aktif dalam pembiayaan sektor prioritas dengan prinsip kehati-hatian.
Berapa proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada semester I-2025 menurut Ekonom Permata Bank?
Ekonom Permata Bank, Josua Pardede, memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada semester I-2025 akan melambat menjadi 4,76 persen (yoy). Angka ini berada di bawah rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam 10 tahun terakhir yang mencapai 5 persen.
Mengapa pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan melambat pada semester I-2025?
Perlambatan pertumbuhan ekonomi pada semester I-2025 diperkirakan terjadi karena beberapa faktor utama:
- Moderasi Konsumsi Rumah Tangga: Hal ini disebabkan oleh efek musiman Ramadhan dan Idul Fitri yang bergeser ke kuartal I-2025, yang biasanya memicu peningkatan konsumsi di kuartal sebelumnya.
- Melemahnya Kepercayaan Konsumen: Penurunan tingkat kepercayaan konsumen juga berkontribusi pada moderasi konsumsi.
Faktor-faktor apa saja yang diperkirakan akan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia pada semester I-2025?
Meskipun ada perlambatan, beberapa sektor diperkirakan akan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia pada semester I-2025:
- Belanja Pemerintah: Diperkirakan pulih menjadi positif 1,78 persen (yoy) pada kuartal II-2025 seiring percepatan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
- Investasi: Diprediksi meningkat menjadi 3,71 persen (yoy), didorong oleh kenaikan konsumsi semen dan impor barang modal.
- Kinerja Ekspor: Diperkirakan stabil dengan potensi peningkatan dari sektor pariwisata.
Bagaimana proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada semester II-2025 menurut OJK?
Berbeda dengan proyeksi semester I, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memproyeksikan ekonomi Indonesia berpotensi tumbuh lebih tinggi pada semester II-2025.
Apa saja alasan di balik optimisme OJK terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia di semester II-2025?
Optimisme OJK terhadap pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi di semester II-2025 didasarkan pada beberapa faktor:
- Membaiknya Ekonomi Global: Kondisi ekonomi global yang membaik memberikan sentimen positif.
- Meredanya Tensi Perang Dagang: Ketegangan perang dagang global yang mereda mengurangi ketidakpastian.
- Kesepakatan Tarif Resiprokal: Adanya kesepakatan tarif resiprokal sebesar 19 persen antara Indonesia dan Amerika Serikat.
- Data Ekonomi Positif: Data ekonomi kuartal II-2025 dari Amerika Serikat dan China menunjukkan pertumbuhan yang positif.
Bagaimana proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dari IMF untuk tahun 2025 dan 2026?
Dana Moneter Internasional (IMF) juga menunjukkan optimisme terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. IMF menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk tahun 2025 dan 2026 menjadi 4,8 persen, dari proyeksi sebelumnya sebesar 4,7 persen.
Apa dampak perang dagang AS terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia?
Tensi perang dagang Amerika Serikat tetap menjadi tantangan eksternal bagi ekonomi Indonesia. Kebijakan tarif AS diperkirakan dapat menekan pertumbuhan ekonomi Indonesia sekitar -0,2 hingga -0,5 persen pada tahun 2025. Namun, penurunan tarif resiprokal antara kedua negara sedikit meredakan tekanan ini.
Bagaimana kesepakatan tarif resiprokal dengan Amerika Serikat dapat memengaruhi ekonomi Indonesia?
Kesepakatan tarif resiprokal 19 persen antara Indonesia dan Amerika Serikat diharapkan membawa dampak positif bagi ekonomi Indonesia. Kesepakatan ini diproyeksikan dapat meningkatkan daya saing ekspor produk-produk Indonesia ke AS dan menarik lebih banyak investasi asing ke dalam negeri.
Bagaimana peringkat kredit sovereign Indonesia menurut S&P dan apa langkah OJK terkait hal ini?
Lembaga pemeringkat kredit S&P telah mengafirmasi peringkat kredit sovereign Indonesia di level BBB dengan outlook stabil. OJK menyambut baik afirmasi ini dan akan terus mendorong lembaga keuangan untuk aktif dalam pembiayaan sektor-sektor prioritas, namun tetap dengan prinsip kehati-hatian.
Kondisi apa yang dapat memperbaiki kinerja ekonomi Indonesia ke depan?
Kinerja ekonomi Indonesia berpotensi membaik di masa depan jika dua kondisi utama terpenuhi:
- Tensi Perdagangan Global Mereda: Berkurangnya ketegangan dalam perdagangan global akan menciptakan lingkungan yang lebih stabil dan kondusif bagi ekspor dan investasi.
- Kebijakan Moneter Lebih Akomodatif: Kebijakan moneter yang lebih mendukung pertumbuhan ekonomi dapat mendorong aktivitas bisnis dan investasi.
Masih Seputar ekonomi
OJK Perketat Pengawasan Perbankan: Blokir Judi Online, Waspadai Penipuan AI, dan Pantau Rekening Dormant
sekitar 2 jam yang lalu

Pemerintah RI Negosiasi Tarif 19% AS, Target Ekspor Tetap
sekitar 3 jam yang lalu
OJK: Utang Pinjol dan Paylater Warga RI Capai Rp115 Triliun per Juni 2025
sekitar 4 jam yang lalu

Ekonomi RI Diproyeksi Melambat Kuartal II 2025, Dipicu Konsumsi dan Investasi Lesu
sekitar 4 jam yang lalu

OJK Perketat Pengawasan Bank: Rekening Dormant dan Tata Kelola BPD Jadi Prioritas
sekitar 5 jam yang lalu
Pemerintah Atur Harga Beras, Targetkan Swasembada Gula Nasional
sekitar 5 jam yang lalu

Indonesia Yakin Ekspor Kompetitif di Tengah Tarif Trump, Negosiasi Berlanjut Jelang September
sekitar 6 jam yang lalu

Ekonom Prediksi Ekonomi RI Q2 2025 Melambat di Bawah 5%: Konsumsi dan PHK Jadi Pemicu
sekitar 6 jam yang lalu

OJK Tinjau Aturan Rekening Dormant Pasca Blokir PPATK dan Kritik Pakar
sekitar 10 jam yang lalu

Ekonomi Indonesia Melambat ke 4,8% pada Kuartal II/2025, Terendah dalam Empat Tahun
sekitar 10 jam yang lalu

Berita Terbaru

Kominfo Larang Starlink Jelajah di Darat, Kecuali Kapal Laut

Pemerintah Buru Riza Chalid, Prabowo Beri Abolisi Tom Lembong

Erick Thohir Ajukan Naturalisasi Pemain, Laporkan Statuta Liga Baru ke Menteri Hukum

PBSI Tunjuk Harry Hartono Gantikan Marleve Mainaky di Tunggal Putra

Guru SD di Makassar Dibentak Polisi Saat Lapor Pencurian, Petugas Diperiksa Propam
Trending

Prabowo Beri Abolisi dan Amnesti, Tom Lembong dan Hasto Resmi Bebas

Amnesti Prabowo untuk Hasto dan Tom Lembong Picu Kontroversi Keadilan dan Pergeseran Politik PDIP

Megawati Kembali Pimpin PDIP, Tegaskan Peran Penyeimbang di Pemerintahan Prabowo

Megawati Rangkap Jabatan Ketum-Sekjen PDIP, Tegaskan Peran Penyeimbang Pemerintah

Pemerintah Buru Riza Chalid, Prabowo Beri Abolisi Tom Lembong
Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.
Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!
Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.