Presiden AS, Donald Trump, menetapkan perubahan tarif untuk beberapa negara, termasuk Indonesia. Tarif baru mencakup bea masuk 35% untuk produk Kanada, 50% untuk Brasil, 20% untuk Taiwan, dan 19% untuk beberapa negara Asia Tenggara termasuk Indonesia. Keputusan ini menyebabkan pasar saham global jatuh, dengan Dow Jones anjlok 1,23% dan STOXX 600 Eropa turun 1,89%. Gedung Putih menyatakan bahwa ketidakpastian tarif diperlukan untuk memperkuat posisi AS dalam negosiasi dagang.
⚖️ Kebijakan Tarif AS
- Presiden AS Donald Trump menetapkan perubahan tarif untuk sejumlah negara, termasuk Indonesia, melalui perintah eksekutif pada Kamis (31/7).
- Tarif baru mencakup bea masuk 35% untuk produk Kanada dan 50% untuk Brasil.
- Taiwan dikenakan tarif 20%, sementara beberapa negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia, dikenakan tarif 19%.
- Pejabat Gedung Putih menyatakan bahwa ketidakpastian tarif diperlukan agar AS berada dalam posisi yang lebih kuat untuk menciptakan kesepakatan dagang.
📉 Dampak Pasar Global
- Penetapan tarif ini menyebabkan pasar saham global jatuh pada Jumat (1/8).
- Indeks saham Dow Jones Industrial Average (DJI) anjlok 1,23%, S&P 500 turun 1,6%, dan Nasdaq Composite anjlok 2,24%.
- Indeks saham gabungan di Eropa juga terpuruk, dengan indeks STOXX 600 Eropa turun 1,89%.
- Banyak negara dan perusahaan berusaha mencapai kesepakatan yang lebih baik dengan AS setelah penetapan tarif ini.
Apa itu kebijakan tarif baru yang ditetapkan oleh Presiden AS Donald Trump?
Kebijakan ini adalah penetapan bea masuk baru oleh Presiden AS Donald Trump melalui perintah eksekutif. Ini berarti Amerika Serikat akan mengenakan biaya tambahan pada produk-produk impor dari negara-negara tertentu.
Kapan kebijakan tarif baru ini mulai ditetapkan?
Kebijakan penetapan tarif baru ini ditetapkan pada hari Kamis, 31 Juli. Dampak dan reaksi pasar global mulai terlihat pada hari Jumat, 1 Agustus.
Negara mana saja yang terkena dampak penetapan tarif baru ini?
Sejumlah negara terkena dampak penetapan tarif baru ini, termasuk:
- Kanada
- Brasil
- Taiwan
- Indonesia
- Beberapa negara Asia Tenggara lainnya
Berapa besaran bea masuk yang dikenakan untuk masing-masing negara yang disebutkan?
Besaran bea masuk yang ditetapkan bervariasi untuk setiap negara:
- Untuk produk dari Kanada, bea masuk ditetapkan sebesar 35%.
- Untuk produk dari Brasil, bea masuk ditetapkan sebesar 50%.
- Untuk produk dari Taiwan, bea masuk ditetapkan sebesar 20%.
- Untuk produk dari Indonesia dan beberapa negara Asia Tenggara lainnya, bea masuk ditetapkan sebesar 19%.
Bagaimana reaksi pasar saham global setelah penetapan tarif ini?
Penetapan tarif ini menyebabkan pasar saham global mengalami kejatuhan signifikan pada hari Jumat, 1 Agustus. Banyak negara dan perusahaan segera berupaya mencapai kesepakatan dagang yang lebih baik dengan Amerika Serikat untuk mengurangi dampak negatifnya.
Indeks saham apa saja yang mengalami penurunan signifikan?
Beberapa indeks saham utama mengalami penurunan yang cukup besar:
- Indeks saham Dow Jones Industrial Average (DJI) anjlok sebesar 1,23%.
- Indeks S&P 500 turun sebesar 1,6%.
- Indeks Nasdaq Composite anjlok sebesar 2,24%.
- Di Eropa, indeks saham gabungan STOXX 600 juga terpuruk, turun sebesar 1,89%.
Apa alasan di balik penetapan tarif baru oleh Amerika Serikat?
Menurut pejabat Gedung Putih, penetapan tarif ini dan menciptakan ketidakpastian tarif diperlukan agar Amerika Serikat berada dalam posisi yang lebih kuat. Tujuannya adalah untuk menciptakan kesepakatan dagang yang lebih menguntungkan bagi AS.
Apakah ada upaya dari negara-negara terdampak untuk mengatasi situasi ini?
Ya, setelah penetapan tarif ini, banyak negara dan perusahaan yang terkena dampak segera berupaya untuk mencapai kesepakatan dagang yang lebih baik dengan Amerika Serikat. Hal ini menunjukkan adanya upaya untuk memitigasi dampak negatif dari kebijakan tarif baru tersebut.
Masih Seputar ekonomi
Kementerian Investasi Teken MoU dengan Kelompok Bisnis AS untuk Perkuat Investasi
sekitar 1 jam yang lalu

Sri Mulyani Komitmen Anggarkan 5 Persen APBN untuk Kesehatan, Capai Rp218,5 Triliun
sekitar 1 jam yang lalu

PT KAI Batalkan Sejumlah Perjalanan KA Daop Semarang hingga 3 Agustus Meski Jalur Sudah Normal
sekitar 2 jam yang lalu

Survei Manulife: Warga RI Prioritaskan Kemandirian Finansial dan Kesehatan di Usia Tua
sekitar 2 jam yang lalu

Pemerintah Salurkan Bansos PKH dan BPNT Agustus 2025, Cek Status Penerima di Sini
sekitar 3 jam yang lalu

Inflasi Juli 2025 Terkendali di 2,37 Persen, BI Sebut Sinergi Kebijakan Berhasil
sekitar 3 jam yang lalu

Penerbangan Domestik Bandara Ngurah Rai Kembali Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi
sekitar 4 jam yang lalu

Jokowi Akui Perintahkan Impor Gula, Sebut Teknisnya Ada di Kementerian
sekitar 4 jam yang lalu

Sri Mulyani dan Pejabat AS Bahas Peningkatan Iklim Investasi, AS Dukung Aksesi OECD
sekitar 5 jam yang lalu

Sri Mulyani Janjikan Konsistensi Anggaran Kesehatan 5 Persen APBN
sekitar 5 jam yang lalu

Perencana Keuangan Jelaskan Fungsi Bank Usai Pemblokiran Rekening Dormant PPATK
sekitar 6 jam yang lalu

Berita Terbaru

Megawati Gantikan Hasto Kristiyanto sebagai Sekjen PDI-P Pasca Amnesti

Mantan Presiden Kolombia Uribe Dijatuhi Tahanan Rumah 12 Tahun atas Kasus Penipuan dan Suap

Jenderal Israel: Perang Gaza Berlanjut Jika Sandera Tidak Dibebaskan

Erick Thohir Pastikan Laga Timnas Indonesia Tak Lagi Jakarta Sentris

Sean Winshand Cuhendi Resmi Jadi Grandmaster Kesembilan Indonesia
Trending

Negara Arab Kecam Hamas untuk Pertama Kalinya, Desak Pelucutan Senjata dan Solusi Dua Negara

Gempa M 8,8 Rusia Picu Tsunami Lintas Negara, Penjara Chile Dievakuasi

Amnesti Hasto dan Abolisi Tom Lembong dari Prabowo Picu Kritik Keras Akademisi

Abolisi Tom Lembong dan Amnesti Hasto dalam Kasus Korupsi Tuai Sorotan Hukum

Prabowo Beri Abolisi Tom Lembong dan Amnesti Hasto Demi Persatuan Nasional
Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.
Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!
Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.