Penerbangan Domestik Bandara Ngurah Rai Kembali Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi

Penerbangan domestik yang terdampak meliputi rute dari Denpasar ke Labuan Bajo, Denpasar ke Tambolaka, dan Denpasar ke Kupang. Ini menunjukkan dampak regional dari erupsi tersebut terhadap konektivitas udara di wilayah Nusa Tenggara.

Beberapa maskapai yang penerbangannya terdampak adalah:

• Batik Air: Tiga penerbangan rute Denpasar-Labuan Bajo mengalami keterlambatan.
• Wings Air: Satu penerbangan rute Denpasar-Tambolaka mengalami keterlambatan.
• Lion Air: Dua penerbangan rute Denpasar-Kupang mengalami keterlambatan.
• AirAsia: Satu penerbangan rute Denpasar-Labuan Bajo mengalami penundaan.

Ini menunjukkan bahwa dampak tidak hanya terbatas pada satu maskapai, melainkan beberapa operator penerbangan yang melayani rute-rute tersebut.

Meskipun ada penerbangan yang terdampak, operasional Bandara I Gusti Ngurah Rai secara keseluruhan dilaporkan berjalan normal. Pihak bandara terus melakukan monitoring kondisi terkini terkait sebaran abu vulkanik untuk memastikan keselamatan penerbangan. Hal ini menunjukkan bahwa dampak yang terjadi bersifat parsial dan tidak menghentikan seluruh aktivitas bandara.

Pihak Bandara I Gusti Ngurah Rai bekerja sama dengan maskapai penerbangan untuk memberikan bantuan kepada penumpang. Bantuan tersebut meliputi:

• Memberikan edukasi mengenai situasi terkini dan opsi yang tersedia.
• Membantu penumpang yang ingin melakukan penjadwalan ulang penerbangan mereka.
• Membantu proses pengembalian dana (refund) bagi penumpang yang memilih untuk tidak melanjutkan perjalanan.

Langkah-langkah ini bertujuan untuk meminimalkan ketidaknyamanan penumpang akibat gangguan penerbangan.

Informasi yang tersedia tidak secara spesifik menyebutkan durasi atau perkiraan kapan dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki akan berakhir terhadap penerbangan. Pihak bandara menyatakan bahwa monitoring terus dilakukan, yang mengindikasikan bahwa situasi masih dinamis dan dapat berubah sewaktu-waktu tergantung pada aktivitas gunung berapi dan arah sebaran abu vulkanik. Penumpang disarankan untuk terus memantau informasi terbaru dari maskapai dan pihak bandara.

Abu vulkanik sangat berbahaya bagi penerbangan karena partikel-partikelnya yang abrasif dapat merusak mesin pesawat, terutama mesin jet, yang dapat menyebabkan kegagalan mesin. Selain itu, abu vulkanik dapat mengurangi jarak pandang secara drastis, membuat navigasi menjadi sangat sulit dan berbahaya bagi pilot. Oleh karena itu, otoritas penerbangan seringkali mengeluarkan peringatan atau menutup wilayah udara yang terdampak abu vulkanik untuk alasan keselamatan.