Warga Gaza Tewas Saat Antre Bantuan, Jerman Desak Israel Bertindak

Jerman, melalui Menteri Luar Negeri Johann Wadephul, mendesak Israel untuk segera mengirimkan bantuan kemanusiaan dan medis yang memadai ke Jalur Gaza. Tujuannya adalah untuk mencegah kematian massal akibat kelaparan yang melanda wilayah tersebut. Wadephul juga menekankan bahwa pembunuhan warga sipil saat mencari makanan adalah hal yang tidak dapat ditoleransi.

Jerman menolak keras pembunuhan warga sipil yang sedang mencari makanan karena hal tersebut dianggap tidak dapat ditoleransi. Menteri Luar Negeri Jerman, Johann Wadephul, secara tegas menyatakan bahwa tindakan semacam itu melanggar prinsip kemanusiaan dan hak asasi manusia, terutama dalam situasi krisis di mana warga sipil sangat membutuhkan bantuan.

Jerman menunda pengakuan negara Palestina dan menyerukan agar negosiasi langsung antara Israel dan Palestina dilanjutkan untuk mencapai solusi dua negara. Meskipun demikian, Jerman menolak aneksasi Tepi Barat oleh Israel dan terus menyerukan gencatan senjata di Gaza.

Beberapa negara telah mengumumkan rencana untuk mengakui negara Palestina. Negara-negara tersebut antara lain:

• Kanada
• Prancis
• Inggris

Sementara itu, Jerman memilih untuk menunda pengakuan tersebut dan lebih menekankan pada pentingnya negosiasi antara Israel dan Palestina.

Komunitas internasional meningkatkan tekanan terhadap Israel untuk menyetujui gencatan senjata segera di Gaza. Selain itu, ada tuntutan kuat agar Israel meningkatkan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza, mengingat kondisi kelaparan yang meluas di wilayah tersebut.

Konflik di Gaza telah berlangsung selama 23 bulan terakhir, menyebabkan krisis kemanusiaan yang parah dan penderitaan yang meluas di kalangan penduduk sipil.

Menurut Menteri Luar Negeri Jerman, Johann Wadephul, ada potensi keretakan hubungan antara Israel dan Uni Eropa jika Israel tidak memberikan kejelasan mengenai kebijakan non-pengusiran dan non-aneksasi. Jerman menekankan pentingnya Israel untuk mematuhi hukum internasional dan menghindari tindakan yang dapat memperburuk hubungan diplomatik dengan negara-negara Eropa.