xAI, perusahaan AI milik Elon Musk, akan menandatangani Bab Keselamatan dan Keamanan dari Kode Praktik Uni Eropa. Kode ini bertujuan membantu perusahaan AI beradaptasi dengan regulasi AI UE. Penandatanganan ini berpotensi memberikan kejelasan hukum bagi xAI. Meskipun demikian, xAI memiliki keberatan terhadap bagian lain dari Kode dan belum memutuskan untuk menandatangani bab transparansi dan hak cipta. Google berencana menandatangani seluruh kerangka kerja, sementara Meta memilih untuk tidak ikut serta.
🤖 Fakta Utama
- xAI, perusahaan kecerdasan buatan milik Elon Musk, akan menandatangani Bab Keselelamatan dan Keamanan dari Kode Praktik Uni Eropa.
- Kode Praktik UE adalah kerangka kerja tidak mengikat yang dirancang untuk membantu perusahaan AI menyesuaikan diri dengan peraturan AI UE yang akan datang.
- Kode ini dikembangkan oleh 13 ahli independen dan terdiri dari tiga bagian utama: transparansi, hak cipta, serta keselamatan dan keamanan.
- Dengan menandatangani bab keselamatan dan keamanan, xAI berpotensi mendapatkan kejelasan hukum yang lebih besar dalam lingkungan peraturan UE yang terus berkembang.
- xAI menyatakan keberatan kuat terhadap bagian lain dari Kode tersebut dan tidak mengkonfirmasi niat untuk menandatangani bab transparansi dan hak cipta.
🏢 Sikap Perusahaan Teknologi
- Google berencana untuk menandatangani seluruh kerangka kerja Kode Praktik Uni Eropa.
- Microsoft mengindikasikan kemungkinan akan mengikuti jejak Google dalam menandatangani Kode tersebut.
- Meta telah memilih untuk tidak ikut serta dalam Kode Praktik tersebut.
- Alasan Meta tidak ikut serta adalah karena ambiguitas hukum dan kekhawatiran bahwa Kode tersebut melampaui batas-batas Undang-Undang AI.
- Raksasa teknologi lainnya menunjukkan posisi yang beragam mengenai partisipasi dalam Kode Praktik UE.
Apa itu Kode Praktik Uni Eropa untuk AI?
Kode Praktik Uni Eropa untuk AI adalah sebuah kerangka kerja yang tidak mengikat. Kerangka kerja ini dirancang untuk membantu perusahaan-perusahaan kecerdasan buatan (AI) menyesuaikan diri dengan peraturan AI Uni Eropa yang akan datang. Tujuannya adalah untuk mempromosikan pengembangan dan penerapan AI yang bertanggung jawab dan etis.
Siapa yang mengembangkan Kode Praktik Uni Eropa ini?
Kode Praktik ini dikembangkan oleh 13 ahli independen. Ini menunjukkan bahwa kerangka kerja ini merupakan hasil kolaborasi dari para pakar di bidang AI, yang bertujuan untuk menciptakan pedoman yang komprehensif dan relevan.
Apa saja bagian utama dari Kode Praktik Uni Eropa untuk AI?
Kode Praktik Uni Eropa untuk AI terdiri dari tiga bagian utama yang mencakup aspek-aspek krusial dalam pengembangan dan penggunaan AI:
- Transparansi: Bagian ini berfokus pada keterbukaan mengenai cara kerja sistem AI, termasuk data yang digunakan dan proses pengambilan keputusannya.
- Hak Cipta: Bagian ini menangani isu-isu terkait kepemilikan intelektual dan penggunaan data dalam pengembangan AI, memastikan perlindungan hak cipta.
- Keselamatan dan Keamanan: Bagian ini bertujuan untuk memastikan bahwa sistem AI aman, andal, dan tidak menimbulkan bahaya bagi pengguna atau masyarakat.
Bagian mana dari Kode Praktik yang akan ditandatangani oleh xAI?
xAI, perusahaan kecerdasan buatan milik Elon Musk, telah mengumumkan niatnya untuk menandatangani Bab Keselamatan dan Keamanan dari Kode Praktik Uni Eropa. Ini menunjukkan fokus mereka pada aspek keamanan dalam pengembangan teknologi AI.
Mengapa xAI memilih untuk menandatangani Bab Keselamatan dan Keamanan?
xAI memilih untuk menandatangani Bab Keselamatan dan Keamanan karena berpotensi mendapatkan kejelasan hukum yang lebih besar. Dalam lingkungan peraturan Uni Eropa yang terus berkembang, komitmen terhadap bab ini dapat membantu xAI menavigasi lanskap regulasi yang kompleks dan mengurangi ketidakpastian hukum di masa depan terkait produk dan layanan AI mereka.
Apakah xAI akan menandatangani bagian lain dari Kode Praktik tersebut?
Tidak, xAI menyatakan keberatan yang kuat tentang bagian lain dari Kode Praktik tersebut. Perusahaan belum mengkonfirmasi apakah mereka berniat untuk menandatangani bab-bab terkait transparansi dan hak cipta lainnya. Ini menunjukkan bahwa xAI mengambil pendekatan selektif terhadap kerangka kerja tersebut, hanya berkomitmen pada aspek yang mereka anggap paling relevan atau sesuai dengan strategi mereka.
Bagaimana posisi perusahaan teknologi besar lainnya terhadap Kode Praktik ini?
Perusahaan teknologi besar lainnya memiliki posisi yang berbeda-beda mengenai Kode Praktik ini:
- Google: Berencana untuk menandatangani seluruh kerangka kerja Kode Praktik.
- Microsoft: Mengindikasikan kemungkinan akan mengikuti jejak Google untuk menandatangani seluruh kerangka kerja.
- Meta: Memilih untuk tidak ikut serta. Alasan Meta adalah adanya ambiguitas hukum dan kekhawatiran bahwa Kode tersebut melampaui batas-batas Undang-Undang AI yang akan datang.
Perbedaan posisi ini menyoroti beragam pandangan dan strategi perusahaan dalam menghadapi regulasi AI yang sedang berkembang di Uni Eropa.
Apakah Kode Praktik Uni Eropa ini bersifat mengikat secara hukum?
Tidak, Kode Praktik Uni Eropa ini adalah kerangka kerja yang tidak mengikat. Meskipun demikian, tujuannya adalah untuk membantu perusahaan AI menyesuaikan diri dengan peraturan AI Uni Eropa yang akan datang, yang mungkin akan bersifat mengikat. Kode ini berfungsi sebagai pedoman sukarela yang dapat membantu perusahaan mempersiapkan diri untuk regulasi di masa depan dan menunjukkan komitmen terhadap praktik AI yang bertanggung jawab.
Masih Seputar teknologi
Apple Jual 3 Miliar iPhone Sejak 2007, Catat Rekor Penjualan Global
sekitar 3 jam yang lalu

Transisi Energi Indonesia Terhambat Subsidi Fosil, Kata Penasihat PBB
sekitar 5 jam yang lalu

Studi Microsoft Ungkap Pekerjaan Paling Berisiko Digantikan AI
sekitar 7 jam yang lalu

Kominfo dan PPATK Blokir Rekening Bank untuk Berantas Judi Online
sekitar 7 jam yang lalu

OpenAI Nonaktifkan Fitur ChatGPT yang Ungkap Percakapan Pribadi di Google
sekitar 10 jam yang lalu
Gempa Dahsyat Rusia Peringatkan Indonesia, Pakar ITB Soroti Potensi Bencana Serupa
sekitar 10 jam yang lalu

Pengadilan Tolak Banding Google, Play Store Wajib Izinkan Toko Aplikasi Pesaing
sekitar 12 jam yang lalu
Apple Tingkatkan Investasi AI Secara Signifikan, Pertimbangkan Akuisisi untuk Percepat Roadmap
sekitar 14 jam yang lalu
Pendapatan Apple Melonjak Didorong iPhone dan China, Tarif dan Persaingan AI Membayangi
sekitar 14 jam yang lalu

Microsoft Capai Valuasi $4 Triliun Didorong Investasi AI dan Azure
1 hari yang lalu

Berita Terbaru

Menkumham: Presiden Prabowo Beri Amnesti Dan Abolisi Tanpa Tunggu Inkrah Untuk Rekonsiliasi

AS Tetapkan Tarif Impor 19% untuk Indonesia, Jakarta Upayakan Keringanan Produk Unggulan

Artis Pro-Palestina Desak PM Starmer Bertindak Lebih Konkret untuk Gaza

Palestina dan Indonesia Setujui Deklarasi New York, Kecam Hamas dan Agresi Israel

Rusia Mulai Produksi Rudal Hipersonik Oreshnik, Siap Ditempatkan di Belarus
Trending

Negara Arab Kecam Hamas untuk Pertama Kalinya, Desak Pelucutan Senjata dan Solusi Dua Negara

Gempa M 8,7 Guncang Rusia, Picu Peringatan dan Evakuasi Tsunami Lintas Pasifik

Gempa M 8,8 Rusia Picu Tsunami Lintas Negara, Penjara Chile Dievakuasi

Amnesti Hasto dan Abolisi Tom Lembong dari Prabowo Picu Kritik Keras Akademisi

Abolisi Tom Lembong dan Amnesti Hasto dalam Kasus Korupsi Tuai Sorotan Hukum
Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.
Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!
Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.