Negosiasi IEU-CEPA telah selesai dan akan disahkan September 2025. Kesepakatan politik tercapai, ratifikasi diharapkan mulai kuartal II/2026. Komoditas CPO dan PKO menjadi fokus utama, dengan kuota CPO sekitar 1 juta ton. Nilai perdagangan diharapkan meningkat menjadi US$60 miliar. Uni Eropa akan terapkan kebijakan 'visa cascade' bagi WNI, mempermudah pengajuan visa Schengen multi-entry hingga 5 tahun. Perjanjian IEU-CEPA direncanakan berlaku mulai 2026.
๐ค Fakta Utama Perjanjian
- Negosiasi IEU-CEPA telah selesai setelah 19 putaran perundingan selama lebih dari satu dekade.
- Kesepakatan politik telah tercapai, dengan target ratifikasi parlemen pada kuartal II/2026 dan berlaku mulai 2026.
- Komisaris Perdagangan Uni Eropa, Maros Sefcovic, dijadwalkan datang ke Jakarta pada September untuk finalisasi dan penandatanganan dokumen.
- Fokus utama perjanjian adalah komoditas minyak kelapa sawit (CPO) dengan kuota sekitar 1 juta ton dan minyak inti kelapa sawit (PKO).
- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Sefcovic telah bertukar surat di Brussels pada 13 Juli 2025, menandai pencapaian penting.
๐ช๐บ Kebijakan Visa Uni Eropa
- Uni Eropa akan menerapkan kebijakan 'visa cascade' bagi Warga Negara Indonesia (WNI) sebagai tindak lanjut kesepakatan IEU-CEPA.
- Kebijakan ini memungkinkan WNI yang telah mengunjungi Uni Eropa dua kali atau lebih untuk mengajukan visa Schengen multi-entry.
- Masa berlaku visa dapat mencapai hingga 5 tahun, bahkan setelah kunjungan pertama WNI dapat langsung memperpanjang.
- Diharapkan mempermudah pengusaha melakukan kunjungan kerja atau perjalanan bisnis di seluruh Eropa.
๐ Dampak Ekonomi & Hubungan Bilateral
- Perjanjian ini diharapkan dapat meningkatkan nilai perdagangan kedua negara menjadi US$60 miliar.
- Kebijakan visa baru diharapkan berdampak positif pada perekonomian dan bisnis Indonesia.
- Kesepakatan ini akan meningkatkan hubungan bilateral strategis antara Indonesia dan Uni Eropa.
- Pembahasan mengenai biodiesel belum dilakukan karena pemerintah masih fokus pada produksi dalam negeri.
Apa itu IEU-CEPA?
IEU-CEPA adalah singkatan dari Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement, yaitu sebuah perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif antara Indonesia dan Uni Eropa. Perjanjian ini merupakan hasil dari 19 putaran perundingan yang telah berlangsung selama lebih dari satu dekade.
Kapan kesepakatan IEU-CEPA diharapkan selesai dan ditandatangani?
Kesepakatan politik IEU-CEPA telah tercapai. Finalisasi dokumen dan penandatanganan perjanjian ini dijadwalkan akan dilakukan pada September 2025 di Jakarta. Pertukaran surat antara Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Komisaris Perdagangan Uni Eropa Maros Sefcovic di Brussels pada 13 Juli 2025 menandai pencapaian penting dalam finalisasi perjanjian ini.
Siapa saja tokoh kunci yang terlibat dalam finalisasi IEU-CEPA?
Tokoh kunci yang terlibat dalam finalisasi IEU-CEPA antara lain:
- Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia.
- Maros Sefcovic, Komisaris Perdagangan Uni Eropa.
Selain itu, pertemuan antara Presiden Indonesia Prabowo Subianto dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen juga berperan dalam tindak lanjut kesepakatan, khususnya terkait kebijakan visa.
Komoditas utama apa saja yang menjadi fokus perjanjian IEU-CEPA?
Fokus utama perjanjian IEU-CEPA adalah komoditas minyak kelapa sawit (CPO) dan minyak inti kelapa sawit (PKO). Perjanjian ini mencakup kuota dagang CPO sekitar 1 juta ton, sementara kuota PKO akan disesuaikan dengan volume ekspor Indonesia ke Uni Eropa pada tahun sebelumnya. Pembahasan mengenai biodiesel belum dilakukan karena pemerintah Indonesia masih memprioritaskan produksi dalam negeri.
Kapan IEU-CEPA diharapkan diratifikasi dan mulai berlaku?
Parlemen masing-masing negara diharapkan dapat memulai proses ratifikasi perjanjian IEU-CEPA pada kuartal II/2026. Perjanjian ini sendiri direncanakan akan mulai berlaku secara efektif pada tahun 2026.
Apa manfaat ekonomi yang diharapkan dari IEU-CEPA bagi Indonesia?
Perjanjian IEU-CEPA diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomi yang signifikan bagi Indonesia, antara lain:
- Meningkatkan nilai perdagangan antara Indonesia dan Uni Eropa hingga mencapai US$60 miliar.
- Mempermudah pengusaha Indonesia dalam melakukan kunjungan kerja atau perjalanan bisnis di seluruh Eropa, yang pada gilirannya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan bisnis di Indonesia.
- Memperkuat hubungan bilateral strategis antara Indonesia dan Uni Eropa.
Apa itu kebijakan "visa cascade" bagi WNI dan bagaimana kaitannya dengan IEU-CEPA?
Kebijakan 'visa cascade' adalah kebijakan baru Uni Eropa yang memungkinkan Warga Negara Indonesia (WNI) untuk mengajukan visa Schengen jenis multi-entry dengan masa berlaku hingga 5 tahun. Kebijakan ini berlaku bagi WNI yang telah mengunjungi wilayah Uni Eropa sebanyak dua kali atau lebih. Kebijakan 'visa cascade' merupakan tindak lanjut dari kesepakatan IEU-CEPA dan pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen.
Bagaimana kebijakan "visa cascade" memberikan keuntungan bagi Warga Negara Indonesia?
Kebijakan 'visa cascade' memberikan keuntungan signifikan bagi Warga Negara Indonesia dengan mempermudah proses pengajuan visa. Setelah kunjungan pertama ke Eropa, WNI dapat langsung memperpanjang masa berlaku visa hingga 5 tahun ke depan. Hal ini diharapkan dapat mempermudah pengusaha dalam melakukan kunjungan kerja atau perjalanan bisnis di seluruh Eropa, serta secara umum meningkatkan hubungan bilateral strategis antara Indonesia dan Uni Eropa, yang pada akhirnya berdampak positif pada perekonomian dan bisnis Indonesia.
Masih Seputar ekonomi
AS Tetapkan Tarif Impor 19% untuk Indonesia, Jakarta Upayakan Keringanan Produk Unggulan
sekitar 3 jam yang lalu

Inflasi Juli 2025 Sentuh 2,37%, Tertinggi dalam 13 Bulan, Ekonom Ragukan Pemulihan Daya Beli
sekitar 4 jam yang lalu

AS Terapkan Tarif Baru, Indonesia Pertahankan Surplus Dagang dan Raih Peluang Tembaga
sekitar 4 jam yang lalu

Kadin Ajak Pengusaha Manfaatkan Tarif Impor 0 Persen AS untuk Nilai Tambah
sekitar 5 jam yang lalu

Danantara Larang Komisaris BUMN Terima Tantiem dan Insentif
sekitar 5 jam yang lalu

Dirut Food Station DKI Jakarta Mundur Usai Jadi Tersangka Kasus Beras Oplosan
sekitar 6 jam yang lalu

Produksi Jagung Indonesia Melonjak 45,7 Persen pada Juni 2025
sekitar 6 jam yang lalu

Harga Beras Kompak Naik di Juli 2025, Beras Medium Alami Kenaikan Terbesar
sekitar 7 jam yang lalu
BPS Soroti Biaya Pendidikan Mahal Picu Inflasi Juli 2025
sekitar 8 jam yang lalu

Tabungan Kelas Menengah Lenyap Dihantam Gaji Stagnan dan Kenaikan Harga
sekitar 8 jam yang lalu

Tarif Impor AS 19 Persen Berlaku 7 Agustus, Indonesia Tetap Kompetitif di Tengah Surplus Dagang
sekitar 10 jam yang lalu

Berita Terbaru

Menkumham: Presiden Prabowo Beri Amnesti Dan Abolisi Tanpa Tunggu Inkrah Untuk Rekonsiliasi

Artis Pro-Palestina Desak PM Starmer Bertindak Lebih Konkret untuk Gaza

Palestina dan Indonesia Setujui Deklarasi New York, Kecam Hamas dan Agresi Israel

Rusia Mulai Produksi Rudal Hipersonik Oreshnik, Siap Ditempatkan di Belarus

Apple Jual 3 Miliar iPhone Sejak 2007, Catat Rekor Penjualan Global
Trending

Negara Arab Kecam Hamas untuk Pertama Kalinya, Desak Pelucutan Senjata dan Solusi Dua Negara

Gempa M 8,7 Guncang Rusia, Picu Peringatan dan Evakuasi Tsunami Lintas Pasifik

Gempa M 8,8 Rusia Picu Tsunami Lintas Negara, Penjara Chile Dievakuasi

Amnesti Hasto dan Abolisi Tom Lembong dari Prabowo Picu Kritik Keras Akademisi

Abolisi Tom Lembong dan Amnesti Hasto dalam Kasus Korupsi Tuai Sorotan Hukum
Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.
Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!
Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.