Perbaikan Jalan Gumitir Picu Kelangkaan BBM di Jember, Pasokan Butuh 6 Hari Pulih

Dampak kelangkaan BBM sangat terasa bagi masyarakat Jember. Beberapa dampak yang dilaporkan antara lain:

• Antrean Panjang: Antrean di SPBU dilaporkan mencapai panjang hingga 500 meter.
• Penjualan BBM di Atas Harga Normal: Situasi ini dimanfaatkan oleh beberapa pihak untuk menjual BBM di atas harga normal, bahkan mencapai lebih dari Rp20 ribu per liter, yang tentu memberatkan masyarakat.
• Pencarian BBM ke Luar Kota: Warga terpaksa mencari pasokan BBM hingga ke kota-kota tetangga.

Pemerintah dan Pertamina telah mengambil beberapa langkah untuk mengatasi kelangkaan BBM di Jember, yaitu:

• Penambahan Pasokan BBM: Pemerintah dan Pertamina berupaya menambah pasokan BBM ke Jember.
• Penambahan Mobil Tangki: Pertamina juga telah menambah jumlah mobil tangki untuk mempercepat proses distribusi BBM dari berbagai kota.

Menurut pernyataan Wakil Gubernur Jawa Timur, pemulihan pasokan BBM di Jember diperkirakan akan membutuhkan waktu sekitar 5 hingga 6 hari sejak upaya penambahan pasokan dan percepatan distribusi dilakukan.

Sebagai bagian dari upaya pemulihan, pasokan harian BBM ke Jember akan ditambah sebesar 20% dari pasokan harian normal yang sebelumnya sekitar 500 kiloliter. Ini berarti ada penambahan sekitar 100 kiloliter per hari.

Masyarakat diimbau untuk tidak melakukan 'panic buying' atau pembelian panik karena stok BBM sebenarnya masih tersedia. Imbauan ini bertujuan untuk mencegah penumpukan pembelian yang tidak perlu, yang justru dapat memperparah antrean dan memperlambat proses normalisasi distribusi.

Ya, laporan menunjukkan bahwa beberapa pihak memanfaatkan situasi kelangkaan ini dengan menjual BBM di atas harga eceran tertinggi (HET). Harga jual BBM oleh pihak-pihak tersebut dilaporkan mencapai lebih dari Rp20 ribu per liter, jauh di atas harga normal yang ditetapkan.