Apindo memperkirakan gelombang PHK akan berlanjut jika tarif AS lebih tinggi dari negara lain. PHK melonjak 32,1% pada Januari-Juni 2025. Pemerintah berupaya meminimalisir dampak tarif melalui kesepakatan dagang. Shinta Kamdani menekankan pentingnya tarif kompetitif untuk mencegah PHK di sektor tekstil. Kondisi ekonomi yang belum stabil menyebabkan PHK mayoritas terpusat di Jawa Tengah. Sritex melakukan PHK massal terhadap lebih dari 10.000 pekerja setelah dinyatakan pailit.
๐ Fakta Utama PHK
- Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) memperkirakan gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) akan terus berlanjut jika tarif resiprokal AS terhadap Indonesia lebih tinggi dari negara lain.
- Ketua Umum Apindo, Shinta Kamdani, mengungkapkan bahwa PHK melonjak 32,1% pada periode Januari-Juni 2025.
- Gelombang PHK diperkirakan belum berhenti karena kondisi ekonomi yang belum stabil.
- Apindo menekankan pentingnya tarif yang kompetitif untuk mencegah pengalihan order dan PHK lebih lanjut.
๐๏ธ Upaya Pemerintah
- Pemerintah berupaya meminimalisir dampak tarif melalui kesepakatan dagang dengan Amerika Serikat.
- Dalam kesepakatan tersebut, Indonesia dikenai tarif impor 19% untuk produk tertentu.
- Sebagai bagian dari kesepakatan, ekspor produk AS ke Indonesia dibebaskan dari bea masuk.
๐ญ Dampak Sektoral & Regional
- Mayoritas PHK terpusat di Jawa Tengah, terutama akibat banyaknya pabrik tekstil dan masalah upah minimum.
- Sektor tekstil menjadi salah satu yang paling terdampak oleh ancaman tarif dan kondisi ekonomi yang tidak stabil.
- PT Sri Rejeki Isman Tbk. (Sritex) juga melakukan PHK massal terhadap lebih dari 10.000 pekerja setelah dinyatakan pailit.
Apa itu PHK dan mengapa terjadi peningkatan saat ini?
PHK atau Pemutusan Hubungan Kerja adalah pengakhiran hubungan kerja karena suatu hal tertentu yang mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban antara pekerja dan pengusaha. Menurut data dari Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), gelombang PHK di Indonesia mengalami lonjakan signifikan. Pada periode Januari hingga Juni 2025, jumlah PHK melonjak sebesar 32,1%. Peningkatan ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk kondisi ekonomi yang belum stabil dan dampak dari kebijakan tarif dagang internasional.
Apa peran tarif resiprokal Amerika Serikat terhadap gelombang PHK di Indonesia?
Tarif resiprokal yang dikenakan oleh Amerika Serikat (AS) memiliki peran krusial dalam memicu gelombang PHK di Indonesia. Apindo memperkirakan bahwa jika tarif yang dikenakan AS terhadap produk Indonesia lebih tinggi dibandingkan dengan negara lain, hal ini akan menyebabkan pengalihan order dari Indonesia ke negara lain yang memiliki tarif lebih rendah. Akibatnya, perusahaan-perusahaan di Indonesia akan mengalami penurunan permintaan, yang pada gilirannya dapat memaksa mereka untuk mengurangi biaya operasional, termasuk melalui PHK.
Bagaimana kesepakatan tarif dagang antara Indonesia dan Amerika Serikat saat ini?
Saat ini, Indonesia dan Amerika Serikat memiliki kesepakatan dagang di mana Indonesia dikenai tarif impor sebesar 19% untuk produk-produk yang masuk ke AS. Sebaliknya, ekspor produk AS ke Indonesia dibebaskan dari bea masuk. Kesepakatan ini, meskipun merupakan upaya pemerintah untuk meminimalisir dampak, masih menjadi perhatian bagi pengusaha karena tarif 19% tersebut dianggap cukup tinggi dan berpotensi mengurangi daya saing produk Indonesia di pasar AS.
Sektor industri mana yang paling terdampak oleh gelombang PHK ini?
Sektor industri yang paling terdampak oleh gelombang PHK ini adalah sektor tekstil. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk ketergantungan yang tinggi pada pasar ekspor, khususnya ke AS, serta masalah internal seperti upah minimum yang menjadi beban bagi beberapa pabrik. Ketua Umum Apindo, Shinta Kamdani, secara khusus menyoroti pentingnya tarif yang kompetitif untuk mencegah pengalihan order dan PHK lebih lanjut di sektor ini.
Wilayah mana di Indonesia yang paling banyak mengalami PHK?
Mayoritas kasus PHK terpusat di wilayah Jawa Tengah. Hal ini tidak terlepas dari fakta bahwa Jawa Tengah merupakan salah satu pusat industri tekstil terbesar di Indonesia. Selain dampak dari tarif ekspor, masalah upah minimum regional juga menjadi salah satu pemicu PHK di wilayah ini, menambah tekanan pada perusahaan-perusahaan tekstil yang beroperasi di sana.
Apa upaya pemerintah Indonesia untuk meminimalisir dampak tarif AS?
Pemerintah Indonesia berupaya meminimalisir dampak tarif AS melalui kesepakatan dagang. Meskipun Indonesia dikenai tarif impor 19% dan ekspor AS ke Indonesia dibebaskan bea masuk, kesepakatan ini adalah bagian dari upaya untuk menjaga hubungan dagang dan mencari titik temu agar dampak negatif terhadap industri dalam negeri, khususnya terkait PHK, dapat ditekan seminimal mungkin. Pemerintah terus bernegosiasi dan mencari solusi untuk menciptakan iklim usaha yang lebih kondusif.
Apa pandangan Apindo mengenai tarif yang kompetitif?
Apindo, melalui Ketua Umumnya Shinta Kamdani, menekankan bahwa tarif yang kompetitif sangat penting untuk mencegah pengalihan order dari Indonesia ke negara lain. Jika tarif yang dikenakan AS terhadap produk Indonesia tidak kompetitif dibandingkan dengan negara pesaing, maka pembeli internasional akan cenderung mengalihkan pesanan mereka. Hal ini secara langsung akan berdampak pada penurunan produksi di Indonesia dan pada akhirnya memicu lebih banyak PHK di sektor-sektor yang berorientasi ekspor, terutama tekstil.
Apakah gelombang PHK diperkirakan akan terus berlanjut?
Ya, gelombang PHK diperkirakan belum akan berhenti dalam waktu dekat. Hal ini disebabkan oleh kondisi ekonomi global dan domestik yang masih belum stabil. Selain itu, jika masalah tarif resiprokal dengan AS tidak menemukan solusi yang lebih menguntungkan bagi Indonesia, tekanan terhadap perusahaan-perusahaan eksportir akan terus berlanjut, yang berpotensi memicu lebih banyak PHK di masa mendatang.
Apakah ada contoh perusahaan besar yang melakukan PHK massal baru-baru ini?
Salah satu contoh perusahaan besar yang baru-baru ini melakukan PHK massal adalah PT Sri Rejeki Isman Tbk. (Sritex). Perusahaan tekstil raksasa ini melakukan PHK terhadap lebih dari 10.000 pekerja setelah dinyatakan pailit. Kasus Sritex ini menjadi salah satu indikator nyata dari tekanan yang dihadapi oleh industri tekstil di Indonesia, baik karena faktor eksternal seperti tarif maupun masalah internal perusahaan.
Masih Seputar ekonomi
Produksi Beras RI Naik 14%, Mentan Laporkan Temuan Oplosan ke Prabowo
sekitar 6 jam yang lalu

Pertamina dan PLN Tembus Fortune Global 500, Penuhi Harapan Presiden Prabowo
sekitar 6 jam yang lalu

Perbaikan Jalan Gumitir Picu Kelangkaan BBM di Jember, Pasokan Butuh 6 Hari Pulih
sekitar 7 jam yang lalu

Apindo: PHK Global Terjadi, 150 Ribu Pekerja RI Terdampak Hingga Juni 2025
sekitar 7 jam yang lalu

Pertamina Peringkat 171 Fortune Global 500, Perkuat Swasembada Energi Nasional
sekitar 8 jam yang lalu

PLN NP dan ThorCon Kaji PLTN Bangka Belitung, Target Operasi 2032-2033
sekitar 8 jam yang lalu

PPATK Temukan Rp2,1 T Dana Bansos Mengendap, Kebijakan Rekening Dormant Dikritik
sekitar 9 jam yang lalu

PHK Melonjak 32% di Semester I 2025, Pengamat Sebut Sinyal Pelemahan Ekonomi
sekitar 9 jam yang lalu

Sri Mulyani Perpanjang PPN 0% Pembelian Rumah Hingga Desember
sekitar 10 jam yang lalu

IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Jadi 4,8 Persen Hingga 2026
sekitar 10 jam yang lalu

S&P Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia 'BBB' dengan Outlook Stabil
sekitar 11 jam yang lalu

Berita Terbaru
Meta Uji Wawancara Coding Baru, Izinkan Kandidat Gunakan Alat AI

Menteri Desa: 30% Dana Desa Jaminan Kopdes Tak Ganggu Pembangunan

Kejati Bengkulu Tetapkan 8 Tersangka Korupsi Tambang Batu Bara, Rugikan Negara Rp500 Miliar

Ofcom: YouTube Layanan Media Terpopuler Kedua di Inggris, TV Tradisional Menurun

Sylvia Young, Pendiri Sekolah Teater Bintang, Meninggal Dunia di Usia 86
Trending

Gempa M 8,7 Guncang Rusia, Picu Peringatan dan Evakuasi Tsunami Lintas Pasifik

BMKG Keluarkan Peringatan Tsunami untuk 10 Wilayah Indonesia Pasca Gempa Rusia M 8,7

Gempa M 8,7 Guncang Rusia Timur Jauh, Tsunami Rusak Bangunan, Peringatan Global

BMKG Waspada Tsunami di 10 Wilayah Indonesia Timur Setelah Gempa Rusia M8,7

AS Setujui Aneksasi Gaza, Belanda Kecam Israel di Tengah Krisis Kemanusiaan
Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.
Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!
Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.