Apindo: PHK Melonjak 32,1%, Tarif AS Ancam Gelombang Lanjutan di Sektor Tekstil

Langsung Tanya AI Gratis

Pertanyaan

image cover
schedule

Tanggal Publikasi

30 Jul 2025
account_circle
newspaper

Artikel Terkait

1 artikel

Apindo memperkirakan gelombang PHK akan berlanjut jika tarif AS lebih tinggi dari negara lain. PHK melonjak 32,1% pada Januari-Juni 2025. Pemerintah berupaya meminimalisir dampak tarif melalui kesepakatan dagang. Shinta Kamdani menekankan pentingnya tarif kompetitif untuk mencegah PHK di sektor tekstil. Kondisi ekonomi yang belum stabil menyebabkan PHK mayoritas terpusat di Jawa Tengah. Sritex melakukan PHK massal terhadap lebih dari 10.000 pekerja setelah dinyatakan pailit.

๐Ÿ“ˆ Fakta Utama PHK

  • Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) memperkirakan gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) akan terus berlanjut jika tarif resiprokal AS terhadap Indonesia lebih tinggi dari negara lain.
  • Ketua Umum Apindo, Shinta Kamdani, mengungkapkan bahwa PHK melonjak 32,1% pada periode Januari-Juni 2025.
  • Gelombang PHK diperkirakan belum berhenti karena kondisi ekonomi yang belum stabil.
  • Apindo menekankan pentingnya tarif yang kompetitif untuk mencegah pengalihan order dan PHK lebih lanjut.

๐Ÿ›๏ธ Upaya Pemerintah

  • Pemerintah berupaya meminimalisir dampak tarif melalui kesepakatan dagang dengan Amerika Serikat.
  • Dalam kesepakatan tersebut, Indonesia dikenai tarif impor 19% untuk produk tertentu.
  • Sebagai bagian dari kesepakatan, ekspor produk AS ke Indonesia dibebaskan dari bea masuk.

๐Ÿญ Dampak Sektoral & Regional

  • Mayoritas PHK terpusat di Jawa Tengah, terutama akibat banyaknya pabrik tekstil dan masalah upah minimum.
  • Sektor tekstil menjadi salah satu yang paling terdampak oleh ancaman tarif dan kondisi ekonomi yang tidak stabil.
  • PT Sri Rejeki Isman Tbk. (Sritex) juga melakukan PHK massal terhadap lebih dari 10.000 pekerja setelah dinyatakan pailit.

Apa itu PHK dan mengapa terjadi peningkatan saat ini?

keyboard_arrow_down

PHK atau Pemutusan Hubungan Kerja adalah pengakhiran hubungan kerja karena suatu hal tertentu yang mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban antara pekerja dan pengusaha. Menurut data dari Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), gelombang PHK di Indonesia mengalami lonjakan signifikan. Pada periode Januari hingga Juni 2025, jumlah PHK melonjak sebesar 32,1%. Peningkatan ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk kondisi ekonomi yang belum stabil dan dampak dari kebijakan tarif dagang internasional.

Apa peran tarif resiprokal Amerika Serikat terhadap gelombang PHK di Indonesia?

keyboard_arrow_down

Tarif resiprokal yang dikenakan oleh Amerika Serikat (AS) memiliki peran krusial dalam memicu gelombang PHK di Indonesia. Apindo memperkirakan bahwa jika tarif yang dikenakan AS terhadap produk Indonesia lebih tinggi dibandingkan dengan negara lain, hal ini akan menyebabkan pengalihan order dari Indonesia ke negara lain yang memiliki tarif lebih rendah. Akibatnya, perusahaan-perusahaan di Indonesia akan mengalami penurunan permintaan, yang pada gilirannya dapat memaksa mereka untuk mengurangi biaya operasional, termasuk melalui PHK.

Bagaimana kesepakatan tarif dagang antara Indonesia dan Amerika Serikat saat ini?

keyboard_arrow_down

Saat ini, Indonesia dan Amerika Serikat memiliki kesepakatan dagang di mana Indonesia dikenai tarif impor sebesar 19% untuk produk-produk yang masuk ke AS. Sebaliknya, ekspor produk AS ke Indonesia dibebaskan dari bea masuk. Kesepakatan ini, meskipun merupakan upaya pemerintah untuk meminimalisir dampak, masih menjadi perhatian bagi pengusaha karena tarif 19% tersebut dianggap cukup tinggi dan berpotensi mengurangi daya saing produk Indonesia di pasar AS.

Sektor industri mana yang paling terdampak oleh gelombang PHK ini?

keyboard_arrow_down

Sektor industri yang paling terdampak oleh gelombang PHK ini adalah sektor tekstil. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk ketergantungan yang tinggi pada pasar ekspor, khususnya ke AS, serta masalah internal seperti upah minimum yang menjadi beban bagi beberapa pabrik. Ketua Umum Apindo, Shinta Kamdani, secara khusus menyoroti pentingnya tarif yang kompetitif untuk mencegah pengalihan order dan PHK lebih lanjut di sektor ini.

Wilayah mana di Indonesia yang paling banyak mengalami PHK?

keyboard_arrow_down

Mayoritas kasus PHK terpusat di wilayah Jawa Tengah. Hal ini tidak terlepas dari fakta bahwa Jawa Tengah merupakan salah satu pusat industri tekstil terbesar di Indonesia. Selain dampak dari tarif ekspor, masalah upah minimum regional juga menjadi salah satu pemicu PHK di wilayah ini, menambah tekanan pada perusahaan-perusahaan tekstil yang beroperasi di sana.

Apa upaya pemerintah Indonesia untuk meminimalisir dampak tarif AS?

keyboard_arrow_down

Pemerintah Indonesia berupaya meminimalisir dampak tarif AS melalui kesepakatan dagang. Meskipun Indonesia dikenai tarif impor 19% dan ekspor AS ke Indonesia dibebaskan bea masuk, kesepakatan ini adalah bagian dari upaya untuk menjaga hubungan dagang dan mencari titik temu agar dampak negatif terhadap industri dalam negeri, khususnya terkait PHK, dapat ditekan seminimal mungkin. Pemerintah terus bernegosiasi dan mencari solusi untuk menciptakan iklim usaha yang lebih kondusif.

Apa pandangan Apindo mengenai tarif yang kompetitif?

keyboard_arrow_down

Apindo, melalui Ketua Umumnya Shinta Kamdani, menekankan bahwa tarif yang kompetitif sangat penting untuk mencegah pengalihan order dari Indonesia ke negara lain. Jika tarif yang dikenakan AS terhadap produk Indonesia tidak kompetitif dibandingkan dengan negara pesaing, maka pembeli internasional akan cenderung mengalihkan pesanan mereka. Hal ini secara langsung akan berdampak pada penurunan produksi di Indonesia dan pada akhirnya memicu lebih banyak PHK di sektor-sektor yang berorientasi ekspor, terutama tekstil.

Apakah gelombang PHK diperkirakan akan terus berlanjut?

keyboard_arrow_down

Ya, gelombang PHK diperkirakan belum akan berhenti dalam waktu dekat. Hal ini disebabkan oleh kondisi ekonomi global dan domestik yang masih belum stabil. Selain itu, jika masalah tarif resiprokal dengan AS tidak menemukan solusi yang lebih menguntungkan bagi Indonesia, tekanan terhadap perusahaan-perusahaan eksportir akan terus berlanjut, yang berpotensi memicu lebih banyak PHK di masa mendatang.

Apakah ada contoh perusahaan besar yang melakukan PHK massal baru-baru ini?

keyboard_arrow_down

Salah satu contoh perusahaan besar yang baru-baru ini melakukan PHK massal adalah PT Sri Rejeki Isman Tbk. (Sritex). Perusahaan tekstil raksasa ini melakukan PHK terhadap lebih dari 10.000 pekerja setelah dinyatakan pailit. Kasus Sritex ini menjadi salah satu indikator nyata dari tekanan yang dihadapi oleh industri tekstil di Indonesia, baik karena faktor eksternal seperti tarif maupun masalah internal perusahaan.

Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.

Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!

Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.

Lamar sekarang