TNI Lumpuhkan Dua Anggota OPM di Papua, Sita Uang dan Dokumen Penting

Langsung Tanya AI Gratis

Pertanyaan

image cover
schedule

Tanggal Publikasi

29 Jul 2025
account_circle
newspaper

Artikel Terkait

1 artikel

Satgas Gabungan TNI melumpuhkan dua anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Kabupaten Puncak, Papua Tengah. Operasi ini menindak Lison Murib dan Alena Murib, yang aktif dalam aksi bersenjata. Lison Murib, DPO sejak 2020, menjabat Danyon Kunga pada 2021. Aparat mengamankan barang bukti termasuk uang tunai, amunisi, dan bendera Bintang Kejora. TNI menemukan indikasi aliran dana ilegal untuk kelompok separatis. TNI tetap mengedepankan pendekatan humanis dan terbuka bagi anggota separatis yang ingin kembali ke NKRI.

โš”๏ธ Operasi Penindakan

  • Satuan Tugas Gabungan TNI melumpuhkan dua anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Kabupaten Puncak, Papua Tengah.
  • Penindakan ini dilakukan pada 22 dan 23 Juli 2025 sebagai bagian dari tugas pokok TNI dalam Operasi Militer Selain Perang (OMSP).
  • Operasi tersebut merupakan upaya TNI dalam menjaga stabilitas keamanan nasional di wilayah Papua.

๐Ÿ‘ค Identitas dan Keterlibatan OPM

  • Dua anggota OPM yang dilumpuhkan adalah Lison Murib alias Limar Elas di Kampung Kunga dan Alena Murib alias Alerid Murib di Kampung Gunalu.
  • Keduanya dikenal aktif dalam aksi bersenjata dan teror di wilayah pegunungan tengah Papua.
  • Lison Murib telah masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) sejak April 2020 karena terlibat penembakan warga sipil di Mimika dan menjabat Danyon Kunga pada 2021.

๐Ÿ” Barang Bukti dan Temuan

  • Aparat berhasil mengamankan uang tunai puluhan juta rupiah dari lokasi operasi penindakan.
  • Barang bukti lain yang disita meliputi telepon seluler, handy talky, teropong, senjata tajam, dan amunisi.
  • Ditemukan juga bendera Bintang Kejora dan dokumen terkait jaringan separatis, serta indikasi aliran dana ilegal untuk mendukung kegiatan kelompok tersebut.

๐Ÿค Pendekatan TNI

  • Meskipun melakukan penindakan, TNI tetap menjalankan pendekatan teritorial yang humanis dan dialogis di Papua.
  • Pendekatan ini bertujuan untuk membangun stabilitas keamanan nasional secara komprehensif.
  • TNI menyatakan terbuka bagi kelompok separatis yang ingin kembali dan bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Apa yang terjadi dalam operasi TNI di Papua Tengah?

keyboard_arrow_down

Satuan Tugas Gabungan TNI telah melaksanakan operasi penindakan di Kabupaten Puncak, Papua Tengah. Dalam operasi ini, dua anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) berhasil dilumpuhkan. Operasi ini merupakan bagian dari tugas pokok TNI dalam Operasi Militer Selain Perang (OMSP) untuk menjaga stabilitas keamanan nasional.

Kapan dan di mana operasi penindakan tersebut dilaksanakan?

keyboard_arrow_down

Operasi penindakan oleh Satuan Tugas Gabungan TNI dilaksanakan pada tanggal 22 dan 23 Juli 2025. Lokasi operasi berada di Kabupaten Puncak, Papua Tengah. Secara spesifik, pelumpuhan anggota OPM terjadi di:

  • Kampung Kunga, Distrik Ilaga (untuk Lison Murib)
  • Kampung Gunalu, Distrik Onerik (untuk Alena Murib)

Siapa saja anggota OPM yang berhasil dilumpuhkan oleh Satgas Gabungan TNI?

keyboard_arrow_down

Dua anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang berhasil dilumpuhkan oleh Satuan Tugas Gabungan TNI adalah:

  • Lison Murib alias Limar Elas
  • Alena Murib alias Alerid Murib

Keduanya diketahui aktif dalam aksi bersenjata dan teror di wilayah pegunungan tengah Papua.

Apa peran dan keterlibatan Lison Murib alias Limar Elas dalam aksi OPM?

keyboard_arrow_down

Lison Murib alias Limar Elas memiliki peran signifikan dalam aksi OPM. Ia telah masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) sejak April 2020 karena keterlibatannya dalam penembakan warga sipil di Mimika. Selain itu, pada tahun 2021, Lison Murib menjabat sebagai Danyon Kunga, menunjukkan posisinya yang penting dalam struktur OPM.

Barang bukti apa saja yang diamankan dari operasi penindakan tersebut?

keyboard_arrow_down

Dari operasi penindakan yang dilakukan oleh aparat, sejumlah barang bukti berhasil diamankan, antara lain:

  • Uang tunai puluhan juta rupiah
  • Telepon seluler
  • Handy talky (HT)
  • Teropong
  • Senjata tajam
  • Amunisi
  • Bendera Bintang Kejora
  • Dokumen terkait jaringan separatis

Apakah ada temuan lain terkait kegiatan OPM dari operasi ini?

keyboard_arrow_down

Ya, selain barang bukti fisik, TNI juga menemukan indikasi adanya aliran dana ilegal. Aliran dana ini diduga digunakan untuk mendukung berbagai kegiatan kelompok separatis di Papua, menunjukkan adanya dukungan finansial terorganisir di balik aksi-aksi mereka.

Bagaimana pendekatan TNI dalam menjaga stabilitas keamanan di Papua selain operasi penindakan?

keyboard_arrow_down

Selain melakukan operasi penindakan, TNI juga menjalankan pendekatan lain yang lebih komprehensif dalam upaya membangun stabilitas keamanan nasional di Papua. Pendekatan tersebut bersifat teritorial, humanis, dan dialogis. Ini berarti TNI tidak hanya berfokus pada tindakan militer, tetapi juga berupaya mendekati masyarakat dan kelompok-kelompok di Papua melalui cara-cara yang lebih persuasif dan membangun hubungan baik.

Apakah TNI memberikan kesempatan bagi anggota kelompok separatis untuk kembali ke NKRI?

keyboard_arrow_down

Ya, TNI secara tegas menyatakan terbuka bagi kelompok separatis yang ingin kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Ini menunjukkan bahwa meskipun ada tindakan tegas terhadap aksi bersenjata, TNI juga menawarkan jalur rekonsiliasi dan reintegrasi bagi mereka yang bersedia meninggalkan kegiatan separatis dan kembali menjadi warga negara yang patuh.

Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.

Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!

Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.

Lamar sekarang