Sumatera Selatan menetapkan status siaga darurat karhutla hingga 30 November 2025. BNPB mencatat 47 hektare lahan di Musi Banyuasin, Penukal Abab Lematang Ilir, dan Ogan Ilir telah terbakar. Terpantau 21 titik panas yang berpotensi memicu kebakaran baru. Kepala BNPB mengimbau peningkatan kewaspadaan di lahan gambut dan area konsesi perkebunan, serta meningkatkan patroli dan sosialisasi pencegahan kepada masyarakat.
🔥 Fakta Utama Karhutla
- Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan telah menetapkan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) hingga 30 November 2025.
- Hingga 29 Juli 2025, sebanyak 47 hektare lahan mineral dan gambut di Sumatera Selatan telah terbakar.
- Area yang paling terdampak kebakaran meliputi Kabupaten Musi Banyuasin, Penukal Abab Lematang Ilir, dan Ogan Ilir.
- Sebanyak 21 titik panas terpantau, mengindikasikan potensi tinggi terjadinya kebakaran baru.
- Puncak musim kemarau di wilayah tersebut diperkirakan akan berlangsung hingga Agustus 2025.
🏛️ Respons & Upaya Pencegahan
- Kepala BNPB, Suharyanto, telah meninjau langsung lokasi terdampak dan mengadakan rapat koordinasi dengan berbagai pihak.
- Rapat koordinasi melibatkan pemerintah daerah, TNI, Polri, BPBD, Manggala Agni, dan relawan untuk meningkatkan penanganan karhutla.
- Upaya pencegahan ditingkatkan melalui patroli darat dan sosialisasi kepada masyarakat di kawasan rawan kebakaran.
- BNPB mengimbau peningkatan kewaspadaan, khususnya di wilayah berisiko tinggi seperti lahan gambut dan area konsesi perkebunan.
Apa status terkini terkait kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumatera Selatan?
Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan telah menetapkan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Penetapan status ini menunjukkan tingkat kewaspadaan yang tinggi terhadap potensi dan kejadian karhutla di wilayah tersebut.
Sampai kapan status siaga darurat karhutla ini berlaku di Sumatera Selatan?
Status siaga darurat karhutla di Sumatera Selatan ini berlaku hingga 30 November 2025. Penetapan jangka waktu yang panjang ini mengindikasikan bahwa ancaman karhutla diperkirakan akan berlangsung cukup lama, mencakup beberapa periode musim kemarau.
Berapa luas lahan yang sudah terbakar akibat karhutla di Sumatera Selatan hingga saat ini?
Menurut catatan BNPB hingga 29 Juli 2025, sebanyak 47 hektare lahan telah terbakar akibat karhutla di Sumatera Selatan. Lahan yang terbakar meliputi lahan mineral dan gambut, yang keduanya sangat rentan terhadap kebakaran dan sulit dipadamkan.
Di wilayah mana saja kebakaran lahan paling banyak terjadi di Sumatera Selatan?
Kebakaran lahan paling banyak terjadi di beberapa kabupaten, yaitu:
- Kabupaten Musi Banyuasin
- Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI)
- Kabupaten Ogan Ilir
Wilayah-wilayah ini kemungkinan memiliki karakteristik lahan yang rentan atau aktivitas yang memicu kebakaran.
Apa yang dimaksud dengan "titik panas" dan mengapa penting untuk diwaspadai?
Titik panas adalah area yang terdeteksi memiliki suhu permukaan yang lebih tinggi dari sekitarnya, mengindikasikan adanya potensi kebakaran atau api yang sedang menyala. Penting untuk diwaspadai karena:
- Hingga saat ini, 21 titik panas telah terpantau di Sumatera Selatan.
- Titik-titik panas ini berpotensi besar menyebabkan kebakaran baru, terutama selama puncak musim kemarau.
- Pemantauan titik panas membantu pihak berwenang untuk melakukan tindakan pencegahan dan pemadaman dini sebelum api meluas.
Kapan puncak musim kemarau diperkirakan terjadi di Sumatera Selatan?
Puncak musim kemarau di Sumatera Selatan diperkirakan akan berlangsung hingga Agustus 2025. Periode ini adalah masa kritis di mana risiko karhutla sangat tinggi karena kondisi cuaca yang kering dan panas.
Siapa saja pihak yang terlibat dalam penanganan karhutla di Sumatera Selatan?
Penanganan karhutla di Sumatera Selatan melibatkan berbagai pihak yang berkoordinasi secara erat, antara lain:
- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
- Pemerintah Daerah (Provinsi dan Kabupaten/Kota)
- Tentara Nasional Indonesia (TNI)
- Kepolisian Republik Indonesia (Polri)
- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
- Manggala Agni (pasukan khusus penanggulangan karhutla)
- Relawan
Kolaborasi ini penting untuk memastikan respons yang cepat dan efektif.
Langkah-langkah apa saja yang dilakukan untuk mengatasi dan mencegah karhutla?
Untuk mengatasi dan mencegah karhutla, beberapa langkah utama telah dan sedang dilakukan:
- Peningkatan Patroli Darat: Tim gabungan melakukan patroli rutin di area rawan kebakaran untuk mendeteksi dini dan mencegah pembakaran lahan.
- Sosialisasi Pencegahan: Edukasi dan sosialisasi terus dilakukan kepada masyarakat di kawasan rawan agar tidak melakukan pembakaran lahan dan memahami risiko karhutla.
- Rapat Koordinasi: Kepala BNPB telah meninjau lokasi terdampak dan mengadakan rapat koordinasi dengan seluruh elemen terkait (pemerintah daerah, TNI, Polri, BPBD, Manggala Agni, relawan) untuk menyelaraskan strategi penanganan.
Area mana saja yang perlu mendapatkan kewaspadaan lebih tinggi terkait risiko karhutla?
BNPB mengimbau peningkatan kewaspadaan di wilayah-wilayah yang memiliki risiko tinggi terhadap karhutla, yaitu:
- Lahan gambut: Lahan gambut sangat mudah terbakar saat kering dan apinya sulit dipadamkan karena dapat membakar di bawah permukaan tanah.
- Area konsesi perkebunan: Area ini seringkali menjadi lokasi pembukaan lahan dengan cara pembakaran, sehingga memerlukan pengawasan ketat.
Fokus pada area-area ini diharapkan dapat meminimalkan potensi kebakaran besar.
Masih Seputar nasional
BGN Hentikan Sementara SPPG NTT Usai Ratusan Siswa Keracunan Makanan Gratis
sekitar 6 jam yang lalu

Mensos Temukan 600 Ribu Penerima Bansos Terindikasi Judi Online, Data Diperbarui
sekitar 6 jam yang lalu

Polisi Pastikan Kematian Diplomat Arya Bukan Tindak Pidana
sekitar 7 jam yang lalu

Kwik Kian Gie, Mantan Menko Perekonomian Era Reformasi, Tutup Usia
sekitar 7 jam yang lalu

TNI Lumpuhkan Dua Anggota OPM di Papua, Sita Uang dan Dokumen Penting
sekitar 8 jam yang lalu

Ratusan Guru Sekolah Rakyat Mundur, Kemensos Siapkan Pengganti
sekitar 8 jam yang lalu

PM Anwar Ibrahim: Malaysia Siap Kerja Sama dengan Indonesia Cari Tersangka Korupsi Riza Chalid
sekitar 9 jam yang lalu

Kasasi Ditolak MA, Budi Said Tetap Dihukum 16 Tahun Penjara dan Bayar 1,1 Ton Emas
sekitar 9 jam yang lalu

Menag Sesalkan Perusakan Rumah Doa di Padang, Tegaskan Intoleransi Tak Boleh Terulang
sekitar 10 jam yang lalu

Menteri Sosial: 1,6 Juta Penerima Bansos Gagal Salur Teratasi, 2 Juta Lainnya Proses Burekol
sekitar 10 jam yang lalu

Indonesia Beli 48 Jet Tempur KAAN Turki, Perkuat Kedaulatan Negara
sekitar 11 jam yang lalu

Berita Terbaru

BMKG Peringatkan: Modifikasi Cuaca Tak Cukup Tangani Karhutla

Senator AS Desak Elon Musk Matikan Starlink di Asia Tenggara, Digunakan Penipu

BPS: Penduduk Miskin Jatim 3,83 Juta Jiwa Maret 2025, Turun 0,29%
Investasi Asing Indonesia Turun Rp 15,1 T di Kuartal II 2025, Persaingan Global dan Serapan Kerja Jadi Sorotan

ESDM Siapkan 30 Ribu Sumur Minyak Rakyat, Targetkan Peningkatan Produksi Nasional
Trending

Investasi RI Kuartal II 2025: Rp 477,7 T, Tumbuh 11,5%, Serap 665 Ribu Pekerja

Kesepakatan Tarif RI-AS: Harga Migas dan Pangan Diprediksi Turun, Ekspor RI Berpotensi Naik

AS Setujui Aneksasi Gaza, Belanda Kecam Israel di Tengah Krisis Kemanusiaan

Inggris Pertahankan Gelar Juara Euro Wanita 2025 Usai Kalahkan Spanyol

Investasi Indonesia: Target 2025 Tercapai, Namun PMA Tertekan Geopolitik
Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.
Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!
Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.