Menteri Sosial, Gus Ipul, mengumumkan bahwa 1,6 juta penerima bansos yang sebelumnya gagal salur telah teratasi melalui pembukaan rekening kolektif (burekol). Saat ini, 2 juta penerima bansos lainnya masih dalam proses pembukaan rekening. Setelah burekol selesai, kartu akan dibagikan kepada penerima manfaat sebelum bansos disalurkan. Proses ini bergantung pada kesiapan bank Himbara. Pemerintah berharap pembukaan rekening kolektif bagi 2 juta penerima yang tersisa dapat segera diselesaikan dalam beberapa minggu ke depan.
💡 Fakta Utama
- Sebanyak 1,6 juta penerima bantuan sosial (bansos) yang sebelumnya gagal salur karena kendala rekening bank kini telah teratasi melalui pembukaan rekening kolektif (burekol).
- Saat ini, masih ada 2 juta penerima bansos yang sedang dalam proses pembukaan rekening kolektif.
- Pemerintah berharap pembukaan rekening kolektif bagi 2 juta penerima bansos yang tersisa dapat segera diselesaikan dalam beberapa minggu ke depan.
⚙️ Proses Penyaluran Bansos
- Setelah proses burekol selesai, tahap berikutnya adalah pembagian kartu kepada penerima manfaat.
- Pembagian kartu ini merupakan langkah krusial sebelum bansos dapat disalurkan.
- Proses keseluruhan ini memerlukan waktu dan sangat bergantung pada kesiapan bank Himbara.
Apa masalah utama yang dihadapi dalam penyaluran bantuan sosial (bansos)?
Masalah utama yang dihadapi dalam penyaluran bantuan sosial (bansos) adalah adanya sejumlah besar penerima yang gagal menerima bantuan karena kendala pada rekening bank mereka. Hal ini menghambat proses penyaluran bansos kepada pihak yang berhak.
Siapa yang bertanggung jawab dalam mengatasi masalah penyaluran bansos ini?
Menteri Sosial Gus Ipul adalah pihak yang menyatakan bahwa masalah ini sedang diatasi. Kementerian Sosial, bekerja sama dengan bank-bank Himbara (Himpunan Bank Milik Negara), bertanggung jawab dalam proses penyelesaian kendala rekening ini.
Apa itu pembukaan rekening kolektif (burekol) dalam konteks penyaluran bansos?
Pembukaan rekening kolektif (burekol) adalah metode yang digunakan untuk membuka rekening bank secara massal bagi para penerima bantuan sosial. Tujuannya adalah untuk mengatasi kendala rekening yang sebelumnya menyebabkan gagal salur bansos, sehingga bantuan dapat disalurkan langsung ke rekening penerima.
Berapa banyak penerima bansos yang sebelumnya mengalami kendala rekening bank?
Awalnya, ada 1,6 juta penerima bantuan sosial yang mengalami kendala rekening bank, menyebabkan mereka gagal menerima bansos.
Berapa banyak penerima bansos yang masalah rekeningnya sudah teratasi melalui burekol?
Sebanyak 1,6 juta penerima bantuan sosial yang sebelumnya gagal salur karena kendala rekening bank kini telah teratasi masalahnya melalui proses pembukaan rekening kolektif.
Berapa banyak penerima bansos yang masih dalam proses pembukaan rekening kolektif?
Saat ini, masih ada 2 juta penerima bantuan sosial yang sedang dalam proses pembukaan rekening kolektif.
Apa langkah selanjutnya setelah proses pembukaan rekening kolektif selesai?
Setelah proses pembukaan rekening kolektif selesai, tahap berikutnya adalah pembagian kartu kepada para penerima manfaat. Setelah kartu dibagikan, barulah bantuan sosial dapat disalurkan kepada mereka.
Faktor apa yang memengaruhi kecepatan proses pembukaan rekening kolektif dan penyaluran bansos?
Kecepatan proses ini sangat bergantung pada kesiapan bank-bank Himbara dalam menyelesaikan pembukaan rekening kolektif dan proses administrasi terkait. Proses ini memerlukan waktu dan koordinasi antara Kementerian Sosial dan bank-bank tersebut.
Kapan pemerintah menargetkan penyelesaian pembukaan rekening kolektif bagi sisa penerima bansos?
Pemerintah berharap pembukaan rekening kolektif bagi 2 juta penerima bansos yang tersisa dapat segera diselesaikan dalam beberapa minggu ke depan.
Masih Seputar nasional
BGN Hentikan Sementara SPPG NTT Usai Ratusan Siswa Keracunan Makanan Gratis
sekitar 8 jam yang lalu

Mensos Temukan 600 Ribu Penerima Bansos Terindikasi Judi Online, Data Diperbarui
sekitar 8 jam yang lalu

Polisi Pastikan Kematian Diplomat Arya Bukan Tindak Pidana
sekitar 9 jam yang lalu

Kwik Kian Gie, Mantan Menko Perekonomian Era Reformasi, Tutup Usia
sekitar 9 jam yang lalu

TNI Lumpuhkan Dua Anggota OPM di Papua, Sita Uang dan Dokumen Penting
sekitar 10 jam yang lalu

Ratusan Guru Sekolah Rakyat Mundur, Kemensos Siapkan Pengganti
sekitar 10 jam yang lalu

PM Anwar Ibrahim: Malaysia Siap Kerja Sama dengan Indonesia Cari Tersangka Korupsi Riza Chalid
sekitar 11 jam yang lalu

Kasasi Ditolak MA, Budi Said Tetap Dihukum 16 Tahun Penjara dan Bayar 1,1 Ton Emas
sekitar 11 jam yang lalu

Menag Sesalkan Perusakan Rumah Doa di Padang, Tegaskan Intoleransi Tak Boleh Terulang
sekitar 12 jam yang lalu

Indonesia Beli 48 Jet Tempur KAAN Turki, Perkuat Kedaulatan Negara
sekitar 13 jam yang lalu

Berita Terbaru

BMKG Peringatkan: Modifikasi Cuaca Tak Cukup Tangani Karhutla

Senator AS Desak Elon Musk Matikan Starlink di Asia Tenggara, Digunakan Penipu

BPS: Penduduk Miskin Jatim 3,83 Juta Jiwa Maret 2025, Turun 0,29%
Investasi Asing Indonesia Turun Rp 15,1 T di Kuartal II 2025, Persaingan Global dan Serapan Kerja Jadi Sorotan

ESDM Siapkan 30 Ribu Sumur Minyak Rakyat, Targetkan Peningkatan Produksi Nasional
Trending

Investasi RI Kuartal II 2025: Rp 477,7 T, Tumbuh 11,5%, Serap 665 Ribu Pekerja

Kesepakatan Tarif RI-AS: Harga Migas dan Pangan Diprediksi Turun, Ekspor RI Berpotensi Naik

AS Setujui Aneksasi Gaza, Belanda Kecam Israel di Tengah Krisis Kemanusiaan

Inggris Pertahankan Gelar Juara Euro Wanita 2025 Usai Kalahkan Spanyol

Investasi Indonesia: Target 2025 Tercapai, Namun PMA Tertekan Geopolitik
Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.
Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!
Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.