Sri Mulyani mengumumkan peningkatan kesejahteraan rakyat Indonesia dengan penurunan jumlah penduduk miskin sebanyak 1,37 juta jiwa. Angka kemiskinan nasional turun menjadi 8,47%, terendah sejak 1960. Pengangguran juga menurun dengan penambahan 3,59 juta lapangan kerja. Meski demikian, kemiskinan di perkotaan meningkat dan garis kemiskinan naik menjadi Rp609.160 per kapita per bulan. Pemerintah menyiapkan paket stimulus untuk Natal dan Tahun Baru 2025-2026.
📈 Fakta Utama Kesejahteraan
- Jumlah orang miskin di Indonesia menurun sebanyak 1,37 juta jiwa dibandingkan Maret 2024.
- Angka kemiskinan nasional pada Maret 2025 turun menjadi 8,47%, persentase terendah sejak tahun 1960.
- Angka pengangguran juga menurun menjadi 4,76% pada Februari 2025.
- Terjadi penambahan 3,59 juta lapangan kerja pada periode Februari 2024-2025.
⚠️ Tantangan Ekonomi
- Terjadi peningkatan jumlah penduduk miskin di perkotaan, dengan persentase naik dari 6,66% menjadi 6,73%.
- Garis kemiskinan nasional meningkat menjadi Rp609.160 per kapita per bulan akibat kenaikan harga komoditas pangan.
- Ketimpangan pendapatan yang diukur dengan rasio gini menurun tipis menjadi 0,375.
- Ketimpangan di perkotaan masih lebih tinggi dibandingkan perdesaan.
🏛️ Proyeksi & Kebijakan Pemerintah
- Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan kesejahteraan rakyat Indonesia meningkat, didukung data BPS.
- Sri Mulyani meyakini ekonomi Indonesia akan tetap tumbuh di kisaran 5% pada 2025.
- Pemerintah tengah menyiapkan paket stimulus untuk Natal dan Tahun Baru 2025-2026.
Apa pernyataan utama Menteri Keuangan Sri Mulyani terkait kesejahteraan rakyat Indonesia?
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan bahwa kesejahteraan rakyat Indonesia mengalami peningkatan. Pernyataan ini didukung oleh data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan adanya penurunan jumlah orang miskin.
Berapa jumlah penurunan penduduk miskin di Indonesia berdasarkan data BPS?
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah orang miskin di Indonesia mengalami penurunan sebanyak 1,37 juta jiwa dibandingkan dengan Maret 2024.
Bagaimana angka kemiskinan nasional pada Maret 2025 dibandingkan dengan tahun sebelumnya?
Angka kemiskinan nasional pada Maret 2025 turun menjadi 23,85 juta orang, yang setara dengan 8,47% dari total populasi. Persentase ini merupakan yang terendah sejak tahun 1960.
Bagaimana perkembangan tingkat pengangguran di Indonesia dari Februari 2024 hingga Februari 2025?
Tingkat pengangguran di Indonesia juga menunjukkan penurunan. Pada Februari 2024, angka pengangguran tercatat 4,82%, kemudian menurun menjadi 4,76% pada Februari 2025. Dalam periode yang sama, terjadi penambahan 3,59 juta lapangan kerja.
Apakah ada perubahan jumlah penduduk miskin di wilayah perkotaan?
Meskipun angka kemiskinan nasional menurun, terjadi peningkatan jumlah penduduk miskin di wilayah perkotaan. Persentase penduduk miskin di perkotaan naik dari 6,66% menjadi 6,73%.
Berapa garis kemiskinan nasional saat ini dan apa penyebab peningkatannya?
Garis kemiskinan nasional saat ini meningkat menjadi Rp609.160 per kapita per bulan. Peningkatan ini disebabkan oleh kenaikan harga komoditas pangan.
Bagaimana tingkat ketimpangan pendapatan di Indonesia berdasarkan rasio gini?
Tingkat ketimpangan pendapatan, yang diukur dengan rasio gini, mengalami penurunan tipis menjadi 0,375. Namun, perlu dicatat bahwa ketimpangan pendapatan di wilayah perkotaan masih lebih tinggi dibandingkan dengan perdesaan.
Bagaimana proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk tahun 2025?
Menteri Keuangan Sri Mulyani meyakini bahwa ekonomi Indonesia akan tetap tumbuh di kisaran 5% pada tahun 2025.
Langkah apa yang disiapkan pemerintah untuk menghadapi akhir tahun 2025?
Pemerintah tengah menyiapkan paket stimulus untuk menghadapi periode Natal dan Tahun Baru 2025-2026. Langkah ini bertujuan untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Masih Seputar ekonomi
Apindo Prediksi PHK Berlanjut Hingga Akhir 2025, Usulkan Insentif Fiskal dan Stimulus
sekitar 2 jam yang lalu

Indef: Kelas Menengah Indonesia Menyusut, PHK Melonjak Ancam Kenaikan Kemiskinan
sekitar 2 jam yang lalu

Bos Danantara Tekankan Perencanaan Jangka Panjang dan Larang 'Percantik' Laporan Keuangan BUMN
sekitar 3 jam yang lalu

Indonesia Bernegosiasi dengan AS untuk Tarif Impor Lebih Rendah dari 19%
sekitar 3 jam yang lalu
Kemiskinan Perkotaan Naik Jadi 6,73%, Indef Soroti Fenomena 'Rojali' dan 'Rohana'
sekitar 4 jam yang lalu

PPATK Ungkap Rp2,1 Triliun Dana Bansos Mengendap di Rekening Dormant
sekitar 4 jam yang lalu

Investasi Indonesia: Target 2025 Tercapai, Namun PMA Tertekan Geopolitik
sekitar 5 jam yang lalu

Wamen Pertanian: RI Tak Impor Gula, Garam, Beras, Jagung Tahun Ini
sekitar 5 jam yang lalu

Pemerintah Hapus Klasifikasi Beras Premium-Medium Cegah Oplosan, Aturan Baru Segera Terbit
sekitar 7 jam yang lalu

BKPM: Realisasi Investasi Semester I 2025 Capai Rp942,9 T, Serap 1,25 Juta Pekerja
sekitar 7 jam yang lalu

Bapanas Larang Ritel Tarik Beras Oplosan, Khawatir Kelangkaan Pangan
sekitar 8 jam yang lalu

Berita Terbaru

Petr Yan Tuduh Umar Nurmagomedov Dapat 'Jalan Pintas' UFC Berkat Khabib

Justin Hubner Resmi Gabung Fortuna Sittard, Netizen Lega Tak ke Liga Indonesia

OpenAI Diversifikasi Cloud ke Pesaing, Keunggulan AI Microsoft Disorot Investor

Samsung Pasok Chip AI Rp270 Triliun untuk Tesla, Pabrik Texas Jadi Pusat Produksi

TNI Lumpuhkan Dua Anggota OPM di Papua, Sita Uang dan Dokumen Penting
Trending

AS Setujui Aneksasi Gaza, Belanda Kecam Israel di Tengah Krisis Kemanusiaan

Inggris Pertahankan Gelar Juara Euro Wanita 2025 Usai Kalahkan Spanyol

PBB Kritik Bantuan Gaza Tak Efektif, Menteri Israel Tolak Pasokan Makanan

Israel Jeda Taktis di Gaza, Bantuan Mulai Masuk di Tengah Ancaman Kelaparan Massal

Menpora Pantau Konflik Thailand-Kamboja, Partisipasi SEA Games 2025 Belum Diputuskan
Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.
Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!
Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.