BPS dan Bank Dunia Beda Data Kemiskinan, Angka Ekstrem RI Turun

Langsung Tanya AI Gratis

Pertanyaan

image cover
schedule

Tanggal Publikasi

28 Jul 2025
account_circle
newspaper

Artikel Terkait

2 artikel

Terdapat perbedaan signifikan data kemiskinan antara BPS (8,57%) dan Bank Dunia (60,3%) karena perbedaan standar garis kemiskinan. Kemiskinan ekstrem di Indonesia pada Maret 2025 sebesar 0,85%, turun dari 1,26% pada Maret 2024. Gini ratio juga turun menjadi 0,375. Total penduduk miskin 23,85 juta (8,47%), dengan garis kemiskinan Rp 609.160 per kapita per bulan. Tingkat kemiskinan tertinggi di Papua Pegunungan (30,03%) dan terendah di Bali (3,72%).

๐Ÿ“Š Perbedaan Angka Kemiskinan

  • Terdapat perbedaan signifikan dalam perhitungan angka kemiskinan antara BPS dan Bank Dunia di Indonesia.
  • Bank Dunia melaporkan 60,3% atau 171,8 juta jiwa penduduk Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan.
  • BPS mencatat angka kemiskinan yang jauh lebih rendah, yaitu 8,57% atau 24,06 juta jiwa.
  • Perbedaan utama disebabkan oleh standar garis kemiskinan yang berbeda yang digunakan oleh kedua lembaga.

๐Ÿ“ˆ Data Kemiskinan BPS Terkini

  • Pada Maret 2025, BPS mencatat kemiskinan ekstrem di Indonesia sebesar 0,85% atau 2,38 juta orang, menurun dari 1,26% pada Maret 2024.
  • Jumlah total penduduk miskin mencapai 23,85 juta orang atau 8,47%, menunjukkan penurunan dari September 2024.
  • Gini ratio juga menunjukkan penurunan menjadi 0,375 dari 0,381 pada periode yang sama.
  • Garis kemiskinan nasional rata-rata ditetapkan sebesar Rp 609.160 per kapita per bulan.
  • Tingkat kemiskinan di pedesaan tercatat 11,03%, sementara di perkotaan 6,73%.

๐Ÿ” Metodologi Perhitungan

  • Bank Dunia menggunakan standar daya beli (PPP) US$ 6,85 per kapita per hari untuk negara berpendapatan menengah atas.
  • BPS menggunakan pendekatan kebutuhan dasar (Cost of Basic Needs/CBN) berdasarkan pengeluaran minimum untuk kebutuhan makanan dan non-makanan.
  • BPS mengukur data ini melalui Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) yang dilakukan dua kali setahun.
  • BPS menekankan bahwa garis kemiskinan adalah angka rata-rata yang tidak memperhitungkan karakteristik individu.

Apa perbedaan utama dalam perhitungan angka kemiskinan di Indonesia?

keyboard_arrow_down

Perbedaan utama dalam perhitungan angka kemiskinan di Indonesia terletak pada standar garis kemiskinan yang digunakan oleh masing-masing lembaga. Badan Pusat Statistik (BPS) menggunakan pendekatan kebutuhan dasar, sementara Bank Dunia menggunakan standar daya beli.

Berapa angka kemiskinan yang dilaporkan oleh BPS dan Bank Dunia?

keyboard_arrow_down

Terdapat perbedaan signifikan dalam angka kemiskinan yang dilaporkan:

  • Bank Dunia melaporkan bahwa 60,3% atau sekitar 171,8 juta jiwa penduduk Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan.
  • Sementara itu, BPS mencatat angka yang jauh lebih rendah, yaitu 8,57% atau sekitar 24,06 juta jiwa penduduk miskin.

Mengapa terdapat perbedaan signifikan antara angka kemiskinan BPS dan Bank Dunia?

keyboard_arrow_down

Perbedaan signifikan ini disebabkan oleh standar garis kemiskinan yang berbeda yang digunakan oleh kedua lembaga:

  • Bank Dunia menggunakan standar daya beli (Purchasing Power Parity/PPP) sebesar US$ 6,85 per kapita per hari. Standar ini khusus diterapkan untuk negara-negara berpendapatan menengah atas seperti Indonesia.
  • BPS menggunakan pendekatan kebutuhan dasar (Cost of Basic Needs/CBN). Pendekatan ini menghitung pengeluaran minimum yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan makanan (setara 2100 kalori per hari) dan kebutuhan non-makanan (seperti perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan).

Perbedaan metodologi dan standar ini menghasilkan angka yang sangat berbeda dalam mengidentifikasi jumlah penduduk miskin.

Bagaimana BPS menentukan garis kemiskinan di Indonesia?

keyboard_arrow_down

BPS menentukan garis kemiskinan di Indonesia menggunakan pendekatan kebutuhan dasar (Cost of Basic Needs/CBN). Ini berarti garis kemiskinan dihitung berdasarkan pengeluaran minimum yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan makanan dan non-makanan. BPS juga menekankan bahwa garis kemiskinan ini adalah angka rata-rata yang tidak memperhitungkan karakteristik individu secara spesifik.

Seberapa sering BPS melakukan survei untuk mengukur kemiskinan?

keyboard_arrow_down

BPS mengukur data kemiskinan melalui Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) yang dilakukan dua kali setahun. Hal ini memungkinkan BPS untuk memantau dan melaporkan perubahan tingkat kemiskinan secara berkala.

Berapa garis kemiskinan nasional rata-rata yang ditetapkan BPS?

keyboard_arrow_down

Garis kemiskinan nasional rata-rata yang ditetapkan BPS adalah Rp 609.160 per kapita per bulan. Angka ini menjadi patokan untuk menentukan status kemiskinan seseorang atau rumah tangga berdasarkan standar BPS.

Bagaimana perkembangan angka kemiskinan ekstrem di Indonesia menurut BPS?

keyboard_arrow_down

Menurut data BPS, angka kemiskinan ekstrem di Indonesia menunjukkan tren penurunan:

  • Pada Maret 2024, kemiskinan ekstrem tercatat sebesar 1,26%.
  • Pada Maret 2025, angka ini menurun menjadi 0,85% atau sekitar 2,38 juta orang.

Selain itu, jumlah total penduduk miskin pada Maret 2025 mencapai 23,85 juta orang atau 8,47%, yang lebih rendah dari angka pada September 2024.

Bagaimana perbandingan tingkat kemiskinan antara wilayah perkotaan dan pedesaan?

keyboard_arrow_down

Terdapat perbedaan yang jelas dalam tingkat kemiskinan antara wilayah perkotaan dan pedesaan:

  • Tingkat kemiskinan di pedesaan tercatat lebih tinggi, yaitu 11,03%.
  • Sementara itu, tingkat kemiskinan di perkotaan lebih rendah, yaitu 6,73%.

Indeks Kedalaman dan Keparahan Kemiskinan juga menunjukkan dinamika yang berbeda, di mana indeks tersebut meningkat di perkotaan namun menurun di pedesaan.

Provinsi mana saja yang memiliki tingkat kemiskinan tertinggi dan terendah di Indonesia?

keyboard_arrow_down

Berdasarkan data yang ada, provinsi dengan tingkat kemiskinan tertinggi adalah Papua Pegunungan, dengan angka 30,03%. Sebaliknya, provinsi dengan tingkat kemiskinan terendah adalah Bali, dengan angka 3,72%. Hal ini menunjukkan adanya disparitas regional yang signifikan dalam tingkat kemiskinan di Indonesia.

Apa itu Gini ratio dan bagaimana perkembangannya terkait kemiskinan?

keyboard_arrow_down

Gini ratio adalah ukuran statistik yang digunakan untuk mengukur tingkat ketimpangan distribusi pendapatan atau kekayaan dalam suatu populasi. Angka Gini ratio berkisar antara 0 hingga 1, di mana 0 menunjukkan kesetaraan sempurna (tidak ada ketimpangan) dan 1 menunjukkan ketimpangan sempurna (satu orang memiliki semua pendapatan/kekayaan).

Menurut data terbaru, Gini ratio di Indonesia menunjukkan penurunan dari 0,381 menjadi 0,375 pada periode yang sama. Penurunan ini mengindikasikan bahwa ketimpangan pengeluaran di Indonesia sedikit membaik atau berkurang.

Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.

Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!

Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.

Lamar sekarang