Amerika Serikat dan China mempertimbangkan penundaan kesepakatan tarif impor selama 90 hari untuk menghindari peningkatan ketegangan dagang. Pertemuan antara Menteri Keuangan AS Scott Bessent dan Wakil Perdana Menteri China He Lifeng akan diadakan di Stockholm. AS menginginkan perpanjangan waktu untuk membahas penyeimbangan kembali ekonomi China, sementara China menuntut pemangkasan tarif dan pelonggaran ekspor teknologi tinggi.
💡 Fakta Utama
- Amerika Serikat dan China sedang mempertimbangkan penundaan kesepakatan tarif impor selama 90 hari.
- Langkah ini bertujuan untuk mencegah eskalasi ketegangan dagang antara kedua negara adidaya.
- Penundaan ini juga memberikan waktu persiapan untuk pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping.
🤝 Detail Pertemuan
- Pertemuan antara perwakilan kedua negara akan berlangsung di Stockholm, Swedia.
- Menteri Keuangan AS Scott Bessent akan bertemu dengan Wakil Perdana Menteri China He Lifeng.
- Pertemuan tingkat kepala negara antara Presiden Trump dan Presiden Xi dijadwalkan pada akhir Oktober atau awal November.
⚖️ Tuntutan dan Latar Belakang
- AS menginginkan perpanjangan batas waktu untuk mencegah kebuntuan dan membahas penyeimbangan kembali ekonomi China.
- China diperkirakan akan menuntut pemangkasan tarif dari AS serta pelonggaran ekspor teknologi tinggi.
- Sebelumnya, kedua negara telah saling menerapkan tarif tinggi terhadap produk masing-masing dalam perang dagang.
Apa yang sedang dipertimbangkan oleh Amerika Serikat dan China terkait tarif impor?
Amerika Serikat dan China sedang mempertimbangkan penundaan kesepakatan tarif impor. Langkah ini bertujuan untuk menunda penerapan tarif baru atau eskalasi tarif yang sudah ada antara kedua negara.
Mengapa kedua negara mempertimbangkan penundaan kesepakatan tarif ini?
Kedua negara mempertimbangkan penundaan ini dengan dua tujuan utama:
- Mencegah eskalasi ketegangan dagang: Penundaan ini diharapkan dapat meredakan konflik dagang yang sedang berlangsung dan mencegah penerapan tarif yang lebih tinggi atau tindakan balasan lainnya.
- Memberikan waktu persiapan untuk pertemuan tingkat tinggi: Penundaan ini juga bertujuan untuk memberikan waktu yang cukup bagi persiapan pertemuan penting antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping.
Berapa lama periode penundaan kesepakatan tarif yang sedang dipertimbangkan?
Periode penundaan kesepakatan tarif yang sedang dipertimbangkan adalah selama 90 hari ke depan.
Kapan dan di mana pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping dijadwalkan?
Pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping dijadwalkan pada akhir Oktober atau awal November 2025. Informasi mengenai lokasi pertemuan presiden tidak disebutkan secara spesifik dalam konteks ini, namun pertemuan perwakilan akan berlangsung di Stockholm.
Siapa saja perwakilan dari Amerika Serikat dan China yang akan bertemu untuk membahas isu ini?
Pertemuan perwakilan dari kedua negara akan berlangsung di Stockholm, Swedia. Perwakilan yang akan bertemu adalah:
- Dari Amerika Serikat: Menteri Keuangan AS Scott Bessent.
- Dari China: Wakil Perdana Menteri China He Lifeng.
Apa saja tuntutan utama Amerika Serikat dalam negosiasi dagang ini?
Dalam negosiasi ini, Amerika Serikat memiliki beberapa tuntutan utama:
- Mencegah kebuntuan: AS menginginkan perpanjangan batas waktu ini untuk menghindari jalan buntu dalam negosiasi dagang.
- Membahas penyeimbangan kembali ekonomi China: AS ingin membahas isu-isu terkait struktur ekonomi China yang dianggap menyebabkan ketidakseimbangan perdagangan, seperti subsidi negara atau praktik transfer teknologi paksa.
Apa saja tuntutan utama China dalam negosiasi dagang ini?
China diperkirakan akan mengajukan tuntutan balasan dalam negosiasi ini, yang meliputi:
- Pemangkasan tarif: China akan menuntut agar Amerika Serikat memangkas tarif tinggi yang telah diterapkan pada produk-produk China.
- Pelonggaran ekspor teknologi tinggi: China juga akan menuntut pelonggaran pembatasan ekspor teknologi tinggi dari AS ke China, yang saat ini membatasi akses China terhadap teknologi penting.
Bagaimana kondisi hubungan dagang antara AS dan China sebelum pertimbangan penundaan tarif ini?
Sebelum pertimbangan penundaan ini, hubungan dagang antara AS dan China ditandai dengan adanya perang dagang. Kedua negara telah saling menerapkan tarif tinggi terhadap produk masing-masing, yang menyebabkan ketegangan ekonomi dan ketidakpastian di pasar global.
Apa potensi implikasi jangka panjang dari penundaan kesepakatan tarif ini?
Penundaan kesepakatan tarif ini memiliki potensi implikasi jangka panjang yang signifikan:
- Peluang untuk resolusi diplomatik: Memberikan waktu bagi kedua belah pihak untuk bernegosiasi dan mencari solusi yang lebih komprehensif untuk masalah perdagangan mereka, berpotensi menghindari eskalasi perang dagang.
- Stabilitas pasar: Dapat mengurangi ketidakpastian di pasar keuangan global dan memberikan kelegaan sementara bagi perusahaan yang terkena dampak tarif.
- Risiko kegagalan: Namun, jika negosiasi selama 90 hari tidak menghasilkan kesepakatan yang substansial, ketegangan dagang dapat kembali meningkat setelah periode penundaan berakhir, berpotensi menyebabkan dampak ekonomi yang lebih parah.
Masih Seputar ekonomi
Kemiskinan Perkotaan Naik Jadi 6,73%, Indef Soroti Fenomena 'Rojali' dan 'Rohana'
sekitar 2 jam yang lalu

PPATK Ungkap Rp2,1 Triliun Dana Bansos Mengendap di Rekening Dormant
sekitar 2 jam yang lalu

Investasi Indonesia: Target 2025 Tercapai, Namun PMA Tertekan Geopolitik
sekitar 3 jam yang lalu

Wamen Pertanian: RI Tak Impor Gula, Garam, Beras, Jagung Tahun Ini
sekitar 3 jam yang lalu

Pemerintah Hapus Klasifikasi Beras Premium-Medium Cegah Oplosan, Aturan Baru Segera Terbit
sekitar 4 jam yang lalu

BKPM: Realisasi Investasi Semester I 2025 Capai Rp942,9 T, Serap 1,25 Juta Pekerja
sekitar 5 jam yang lalu

Bapanas Larang Ritel Tarik Beras Oplosan, Khawatir Kelangkaan Pangan
sekitar 5 jam yang lalu

Investasi Indonesia Capai Rp 942,9 T di Semester I 2025, Serap 1,2 Juta Pekerja
sekitar 5 jam yang lalu

Pemerintah Hapus Kategori Beras Premium-Medium, Harga Akan Distandarisasi
sekitar 6 jam yang lalu

Investasi RI Kuartal II 2025: Rp 477,7 T, Tumbuh 11,5%, Serap 665 Ribu Pekerja
sekitar 7 jam yang lalu

PPATK Bekukan Rekening Dormant Minimal Tiga Bulan: Cegah Penyalahgunaan Dana
sekitar 8 jam yang lalu

Berita Terbaru

Penemuan BRIN Picu Perdebatan Keberadaan Harimau Jawa

Menag Sesalkan Perusakan Rumah Doa di Padang, Tegaskan Intoleransi Tak Boleh Terulang

Menteri Sosial: 1,6 Juta Penerima Bansos Gagal Salur Teratasi, 2 Juta Lainnya Proses Burekol

Justin Hubner Resmi Gabung Fortuna Sittard, Perkuat Peluang di Timnas Indonesia

Sean Winshand Cuhendi Raih Gelar Grandmaster, Jadi GM ke-9 Indonesia
Trending

AS Setujui Aneksasi Gaza, Belanda Kecam Israel di Tengah Krisis Kemanusiaan

Israel Izinkan Bantuan Udara ke Gaza di Tengah Krisis Kelaparan dan Tekanan Diplomatik

Inggris Pertahankan Gelar Juara Euro Wanita 2025 Usai Kalahkan Spanyol

PBB Kritik Bantuan Gaza Tak Efektif, Menteri Israel Tolak Pasokan Makanan

Israel Jeda Taktis di Gaza, Bantuan Mulai Masuk di Tengah Ancaman Kelaparan Massal
Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.
Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!
Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.