Pertanyaan
Cara jawab
Singkat & Padat

Hamas dan Kementerian Luar Negeri Palestina menyambut baik janji Presiden Prancis, Emmanuel Macron, untuk mengakui Palestina sebagai negara merdeka di Majelis Umum PBB pada September 2025. Sikap Prancis dinilai sebagai langkah positif menuju keadilan. Keputusan ini menambah tekanan pada Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, untuk mengakui Palestina di tengah krisis kemanusiaan di Gaza.
๐ซ๐ท Pengakuan Prancis
- Presiden Prancis, Emmanuel Macron, berjanji akan mengakui Palestina sebagai negara merdeka di Majelis Umum PBB pada September 2025.
- Pengakuan ini sejalan dengan komitmen Prancis untuk perdamaian yang adil dan abadi di Timur Tengah.
- Saat ini, 149 dari 193 negara anggota PBB telah mengakui Negara Palestina.
๐ต๐ธ Reaksi Palestina
- Hamas menyambut baik sikap Prancis sebagai langkah positif menuju keadilan bagi rakyat Palestina dan dukungan terhadap hak penentuan nasib sendiri.
- Kementerian Luar Negeri Palestina menyebutnya sebagai langkah bersejarah yang mencerminkan komitmen terhadap hukum internasional dan solusi dua negara.
- Kementerian Luar Negeri Palestina juga mendesak negara-negara lain untuk segera mengakui Palestina.
๐ฌ๐ง Tekanan Internasional
- Keputusan Prancis ini menambah tekanan pada Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, untuk mengakui Palestina sebagai negara berdaulat.
- Starmer menghadapi frustrasi dari beberapa menteri kabinetnya atas keengganannya memenuhi janji untuk mendukung kenegaraan Palestina.
- Meskipun Starmer menyatakan kenegaraan adalah hak rakyat Palestina, ia belum menetapkan tenggat waktu untuk pengakuan Inggris.
Apa pengumuman utama terkait pengakuan Palestina sebagai negara merdeka?
Presiden Prancis, Emmanuel Macron, telah berjanji untuk mengakui Palestina sebagai negara merdeka. Pengakuan ini direncanakan akan dilakukan di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada bulan September 2025.
Kapan Prancis berencana untuk mengakui Palestina sebagai negara merdeka?
Prancis berencana untuk secara resmi mengakui Palestina sebagai negara merdeka pada bulan September 2025. Pengakuan ini akan dilakukan dalam forum Majelis Umum PBB.
Bagaimana reaksi Hamas dan Kementerian Luar Negeri Palestina terhadap janji Prancis?
Baik Hamas maupun Kementerian Luar Negeri Palestina menyambut baik janji Prancis ini dengan sangat positif:
- Hamas menilai sikap Prancis sebagai langkah positif yang mendukung keadilan bagi rakyat Palestina dan hak mereka untuk menentukan nasib sendiri.
- Kementerian Luar Negeri Palestina menyebutnya sebagai langkah bersejarah yang mencerminkan komitmen terhadap hukum internasional dan solusi dua negara. Mereka juga mendesak negara-negara lain untuk mengikuti jejak Prancis dan mengakui Palestina.
Mengapa Prancis memutuskan untuk mengakui Palestina sebagai negara merdeka?
Presiden Macron menyatakan bahwa keputusan Prancis untuk mengakui Palestina sejalan dengan komitmen negaranya untuk mencapai perdamaian yang adil dan abadi di Timur Tengah. Pengakuan ini dipandang sebagai bagian dari upaya diplomatik yang lebih luas untuk mendukung solusi dua negara dan stabilitas regional.
Berapa banyak negara anggota PBB yang telah mengakui Negara Palestina saat ini?
Saat ini, 149 dari 193 negara anggota PBB telah mengakui Negara Palestina. Keputusan Prancis ini akan menambah jumlah negara yang mengakui kedaulatan Palestina, memperkuat posisi diplomatik Palestina di kancah internasional.
Apa dampak keputusan Prancis ini terhadap negara lain, khususnya Inggris?
Keputusan Prancis ini secara signifikan menambah tekanan pada Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, untuk juga mengakui Palestina sebagai negara berdaulat. Tekanan ini muncul di tengah krisis kemanusiaan yang parah di Gaza, yang meningkatkan urgensi bagi banyak pihak untuk mengambil sikap pro-Palestina.
Bagaimana sikap Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, mengenai pengakuan Palestina?
Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, menghadapi frustrasi dari beberapa menteri kabinetnya karena keengganannya untuk segera memenuhi janji mendukung kenegaraan Palestina. Starmer menyatakan bahwa kenegaraan adalah hak rakyat Palestina dan bahwa gencatan senjata akan menempatkan Inggris pada jalur menuju pengakuan. Namun, ia belum menetapkan tenggat waktu yang jelas untuk pengakuan tersebut, yang menjadi sumber kekecewaan bagi sebagian pihak.
Apa implikasi jangka panjang dari semakin banyaknya negara yang mengakui Palestina?
Semakin banyaknya negara yang mengakui Palestina memiliki beberapa implikasi jangka panjang:
- Penguatan Posisi Diplomatik: Pengakuan internasional yang lebih luas akan memperkuat posisi Palestina dalam negosiasi perdamaian dan di forum-forum internasional.
- Tekanan pada Israel: Hal ini dapat meningkatkan tekanan diplomatik pada Israel untuk menerima solusi dua negara dan mengakhiri pendudukan.
- Dukungan Hukum Internasional: Pengakuan ini menegaskan komitmen terhadap hukum internasional dan hak penentuan nasib sendiri bagi rakyat Palestina.
- Peningkatan Harapan: Bagi rakyat Palestina, setiap pengakuan baru adalah langkah menuju keadilan dan realisasi negara merdeka mereka, meskipun tantangan di lapangan masih besar.
Namun, perlu dicatat bahwa pengakuan diplomatik saja tidak secara otomatis menyelesaikan konflik atau mengubah situasi di lapangan, dan implementasi solusi dua negara masih memerlukan negosiasi yang kompleks dan dukungan kuat dari komunitas internasional.
Masih Seputar internasional
Angkatan Laut Thailand Pukul Mundur Serangan Kamboja di Trat, Konflik Perbatasan Meluas
sekitar 2 jam yang lalu

Serangan Israel di Gaza Tewaskan 25 Orang, Mayoritas Saat Tunggu Bantuan
sekitar 2 jam yang lalu

Macron Akan Akui Palestina, Indonesia Sambut Baik Langkah Positif
sekitar 4 jam yang lalu

Ribuan Demonstran Tuntut PM Anwar Ibrahim Mundur di Kuala Lumpur, Soroti Janji Reformasi dan Biaya Hidup
sekitar 4 jam yang lalu

Serangan Udara Rusia-Ukraina Intensif: Jatuhnya Korban di Dnipro, Sumy, dan Rostov
sekitar 6 jam yang lalu

Israel Izinkan Bantuan Udara ke Gaza di Tengah Krisis Kelaparan dan Tekanan Diplomatik
sekitar 6 jam yang lalu

Sekjen PBB Antonio Guterres Kecam Dunia Atas Krisis Kelaparan Gaza
sekitar 8 jam yang lalu

Pemungutan Suara Recall Taiwan: Anggota Parlemen KMT Pro-China Hadapi Penggulingan
sekitar 8 jam yang lalu

PBB: Sepertiga Warga Gaza Tak Makan Berhari-hari, Krisis Kelaparan Memburuk
sekitar 10 jam yang lalu

Prancis Akan Akui Palestina September, Kanada Beri Sinyal Dukungan di Tengah Kecaman AS-Israel
sekitar 10 jam yang lalu

ICC Kecam Hongaria Tolak Tangkap Netanyahu, Langgar Statuta Roma
sekitar 12 jam yang lalu

Berita Terbaru

Media Vietnam Waspadai Taktik "Aneh" Vanenburg di Final Piala AFF U-23

Pengamat Vietnam Soroti Ketajaman U-23 Jelang Final Lawan Indonesia

Prabowo Kumpulkan 82 Profesional Muda Lulusan Fellowship, Bahas Ekonomi dan Teknologi

Kejagung Cekal Dua Bos Sugar Group Terkait TPPU Eks Pejabat MA

Gubernur Sumut Hadiahi Bebas Cicilan Kredit Setahun untuk UMKM di Festival Tapanuli Utara
Trending

Indonesia-AS Sepakati Tarif 19%, RI Siapkan Strategi Hadapi Impor dan Aturan Dagang Baru

Tarif Dagang RI-AS 19% Disepakati, AS Ajukan Akses Data dan Komoditas

Kerangka Dagang RI-AS Disepakati: Tarif Resiprokal dan Isu Data Pribadi Jadi Sorotan

Rapat Perdana Danantara dan DPR Digelar Tertutup, Ungkap 22 Program Strategis BUMN

Danantara dan INA Genjot Investasi, Fokus Optimalisasi BUMN dan Tarik FDI
Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.
Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!
Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.