
Menurut BPS, pada Maret 2025, jumlah penduduk miskin Indonesia mencapai 23,85 juta, terendah dalam dua dekade. Angka ini turun 0,2 juta dari September 2024, menjadi 8,47% dari populasi. Pulau Jawa memiliki konsentrasi tertinggi dengan 12,56 juta jiwa (52,66%). Ketimpangan antara kemiskinan kota (6,73%) dan desa (11,03%) masih signifikan. Rasio gini menurun menjadi 0,375, namun ketimpangan tetap lebar. Garis kemiskinan tercatat Rp 609.160 per kapita per bulan.
๐ Fakta Utama Kemiskinan
- Jumlah penduduk miskin di Indonesia pada Maret 2025 mencapai 23,85 juta orang, merupakan angka terendah dalam dua dekade terakhir.
- Angka ini menunjukkan penurunan 0,2 juta orang dibandingkan September 2024, dengan persentase kemiskinan sebesar 8,47% dari total populasi.
- Garis kemiskinan ditetapkan sebesar Rp 609.160 per kapita per bulan pada Maret 2025.
๐ Distribusi Regional
- Pulau Jawa masih menjadi wilayah dengan konsentrasi penduduk miskin tertinggi, yaitu 12,56 juta orang.
- Jumlah penduduk miskin di Jawa menyumbang 52,66% dari total penduduk miskin nasional.
- Meskipun ada penurunan secara nasional, distribusi kemiskinan antar wilayah masih menunjukkan ketimpangan.
โ๏ธ Ketimpangan Sosial
- Ketimpangan kemiskinan antara perkotaan (6,73%) dan pedesaan (11,03%) tetap signifikan.
- Meskipun persentase kemiskinan di pedesaan menurun, angka kemiskinan di pedesaan masih jauh lebih tinggi dibandingkan perkotaan.
- Rasio Gini pada Maret 2025 tercatat 0,375, menurun 0,006 poin dari September 2024, namun masih mengindikasikan ketimpangan yang lebar.
Berapa jumlah penduduk miskin di Indonesia pada Maret 2025?
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk miskin di Indonesia pada Maret 2025 mencapai 23,85 juta orang. Angka ini merupakan yang terendah dalam dua dekade terakhir.
Bagaimana perbandingan jumlah penduduk miskin pada Maret 2025 dengan periode sebelumnya?
Jumlah penduduk miskin pada Maret 2025 menunjukkan penurunan sebesar 0,2 juta orang dibandingkan dengan data pada September 2024. Ini mengindikasikan tren positif dalam upaya pengentasan kemiskinan.
Berapa persentase kemiskinan di Indonesia pada Maret 2025?
Persentase kemiskinan di Indonesia pada Maret 2025 adalah 8,47% dari total populasi. Angka ini juga mencerminkan penurunan dibandingkan periode sebelumnya.
Wilayah mana di Indonesia yang memiliki konsentrasi penduduk miskin tertinggi?
Pulau Jawa masih menjadi wilayah dengan konsentrasi penduduk miskin tertinggi. Tercatat 12,56 juta orang penduduk miskin berada di Pulau Jawa, yang setara dengan 52,66% dari total penduduk miskin nasional.
Bagaimana perbedaan tingkat kemiskinan antara daerah perkotaan dan pedesaan di Indonesia?
Terdapat ketimpangan signifikan antara kemiskinan di perkotaan dan pedesaan:
- Persentase kemiskinan di perkotaan adalah 6,73%.
- Sementara itu, persentase kemiskinan di pedesaan mencapai 11,03%.
Meskipun demikian, persentase kemiskinan di pedesaan menunjukkan penurunan.
Berapa nilai Garis Kemiskinan di Indonesia pada Maret 2025?
Garis Kemiskinan di Indonesia pada Maret 2025 ditetapkan sebesar Rp 609.160 per kapita per bulan. Seseorang atau rumah tangga dianggap miskin jika pengeluaran per kapitanya berada di bawah nilai garis kemiskinan ini.
Apa itu Rasio Gini dan berapa nilainya pada Maret 2025?
Rasio Gini adalah indikator yang mengukur tingkat ketimpangan pengeluaran atau pendapatan suatu wilayah. Nilai Rasio Gini berkisar antara 0 hingga 1, di mana 0 menunjukkan kesetaraan sempurna dan 1 menunjukkan ketimpangan sempurna. Pada Maret 2025, Rasio Gini di Indonesia tercatat 0,375.
Apa yang ditunjukkan oleh penurunan Rasio Gini pada Maret 2025?
Rasio Gini pada Maret 2025 tercatat 0,375, yang menunjukkan penurunan sebesar 0,006 poin dari September 2024. Penurunan ini mengindikasikan adanya sedikit perbaikan dalam distribusi pengeluaran, meskipun secara keseluruhan, ketimpangan di Indonesia masih tergolong lebar.
Masih Seputar ekonomi
Gubernur Sumut Hadiahi Bebas Cicilan Kredit Setahun untuk UMKM di Festival Tapanuli Utara
sekitar 2 jam yang lalu

Prabowo Prihatin Sampah Bantar Gebang Setinggi 20 Lantai, Pemerintah Percepat PSEL
sekitar 2 jam yang lalu

Kimia Farma Perluas Akses Kesehatan, Suplai Obat ke 93 Kopdes Merah Putih
sekitar 3 jam yang lalu

Pemerintah Targetkan Hapus Kemiskinan Ekstrem, 23,85 Juta Jiwa Terdampak
sekitar 3 jam yang lalu

Djarum Tunda Rokok Elektrik, Incar Produk Superior di Tengah Tantangan Pasar dan Rokok Ilegal
sekitar 4 jam yang lalu

AirAsia Luncurkan Rute Langsung KL-Kuching ke Pontianak, Bidik Wisatawan RI
sekitar 4 jam yang lalu

Hutama Karya Tetapkan Tarif Tol Padang-Sicincin, Berlaku Segera
sekitar 5 jam yang lalu

BPS: Penduduk Miskin Indonesia Turun 200 Ribu Jiwa, Jawa Tetap Terbanyak
sekitar 5 jam yang lalu

Ritel Rugi Akibat Beras Oplosan, Aprindo Desak Pemerintah Bertindak Tegas
sekitar 6 jam yang lalu

Pemerintah Tiadakan Seleksi CPNS 2025, Fokus Rekrutmen PPPK di Tiga Instansi
sekitar 6 jam yang lalu

Bansos PKH Tahap 3 Cair: Cek Status Penerima Online Lewat HP
sekitar 7 jam yang lalu

Berita Terbaru

Media Vietnam Waspadai Taktik "Aneh" Vanenburg di Final Piala AFF U-23

Pengamat Vietnam Soroti Ketajaman U-23 Jelang Final Lawan Indonesia

Prabowo Kumpulkan 82 Profesional Muda Lulusan Fellowship, Bahas Ekonomi dan Teknologi

Kejagung Cekal Dua Bos Sugar Group Terkait TPPU Eks Pejabat MA

Kemenparekraf: Musik Daerah Ambon Pacu Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Trending

Konflik Perbatasan Thailand-Kamboja Memanas: 14 Tewas, 100 Ribu Mengungsi

Bentrokan Perbatasan Thailand-Kamboja Tewaskan 12 Orang, PBB Gelar Rapat Darurat

Kamboja-Thailand Saling Serang di Perbatasan, Jet Tempur Dikerahkan di Tengah Ketegangan Diplomatik

Semifinal Piala AFF U-23: Indonesia U-23 Hadapi Thailand di GBK, Antara Kritik dan Keunggulan

Negosiasi Transfer Data RI-AS Berlanjut, Kekhawatiran Privasi dan Bisnis Lokal Mencuat
Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.
Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!
Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.