
BPS mencatat kenaikan tingkat kemiskinan perkotaan menjadi 6,73% pada Maret 2025, naik 0,07%. Peningkatan ini disebabkan oleh bertambahnya jumlah setengah penganggur sebanyak 460 ribu orang dan kenaikan TPT di kalangan laki-laki. Selain itu, tingkat pendidikan rendah dan kenaikan harga komoditas pangan seperti minyak goreng, cabai rawit, dan bawang putih turut mempengaruhi daya beli masyarakat miskin.
๐ Fakta Utama
- Tingkat kemiskinan di perkotaan meningkat 0,07% menjadi 6,73% pada Maret 2025, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS).
- Kenaikan kemiskinan ini utamanya disebabkan oleh peningkatan jumlah setengah penganggur, yaitu pekerja yang bekerja kurang dari 35 jam per minggu namun masih mencari pekerjaan.
- Selain itu, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di kalangan laki-laki perkotaan juga mengalami kenaikan.
- Faktor lain yang berkontribusi terhadap peningkatan kemiskinan adalah tingkat pendidikan kepala rumah tangga yang rendah dan kenaikan harga komoditas pangan.
๐ Faktor Pemicu
- Jumlah setengah penganggur di perkotaan naik sebanyak 460 ribu orang pada Februari 2025 dibandingkan Agustus 2024.
- TPT di kalangan laki-laki perkotaan meningkat dari 5,87% menjadi 6,06%, menunjukkan peningkatan pengangguran di kelompok ini.
- Kenaikan harga komoditas pangan seperti minyak goreng, cabai rawit, dan bawang putih secara signifikan mempengaruhi daya beli masyarakat miskin.
- Tingkat pendidikan kepala rumah tangga yang rendah menjadi salah satu penyebab kerentanan ekonomi rumah tangga di perkotaan.
Berapa tingkat kemiskinan di perkotaan pada Maret 2025?
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat kemiskinan di perkotaan pada Maret 2025 adalah 6,73%. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 0,07% dibandingkan periode sebelumnya.
Kapan peningkatan tingkat kemiskinan perkotaan ini terjadi?
Peningkatan tingkat kemiskinan di perkotaan ini tercatat pada Maret 2025. Data ini dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
Siapa yang merilis data tingkat kemiskinan ini?
Data mengenai tingkat kemiskinan di perkotaan ini dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Deputi Bidang Statistik Sosial BPS, Ateng Hartono, memberikan penjelasan terkait penyebab kenaikan tersebut.
Apa penyebab utama kenaikan tingkat kemiskinan di perkotaan?
Kenaikan tingkat kemiskinan di perkotaan disebabkan oleh beberapa faktor utama:
- Peningkatan jumlah setengah penganggur: Pekerja yang bekerja kurang dari 35 jam per minggu namun masih mencari pekerjaan.
- Kenaikan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT): Khususnya di kalangan laki-laki perkotaan.
- Tingkat pendidikan kepala rumah tangga yang rendah: Mempengaruhi peluang kerja dan pendapatan.
- Kenaikan harga komoditas pangan: Seperti minyak goreng, cabai rawit, dan bawang putih, yang mengurangi daya beli masyarakat miskin.
Apa yang dimaksud dengan "setengah penganggur"?
"Setengah penganggur" adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan pekerja yang bekerja kurang dari 35 jam per minggu, namun mereka masih aktif mencari pekerjaan tambahan atau pekerjaan lain yang lebih sesuai. Peningkatan jumlah kelompok ini menunjukkan adanya ketidakcukupan jam kerja atau pendapatan bagi sebagian pekerja.
Berapa banyak peningkatan jumlah setengah penganggur di perkotaan?
Jumlah setengah penganggur di perkotaan mengalami peningkatan signifikan. Pada Februari 2025, jumlahnya naik sebanyak 460 ribu orang dibandingkan dengan data pada Agustus 2024.
Bagaimana perubahan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di kalangan laki-laki perkotaan?
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di kalangan laki-laki perkotaan juga menunjukkan kenaikan. Angka TPT laki-laki perkotaan meningkat dari 5,87% menjadi 6,06%. Kenaikan ini berkontribusi pada peningkatan tingkat kemiskinan secara keseluruhan.
Bagaimana tingkat pendidikan kepala rumah tangga mempengaruhi kemiskinan?
Tingkat pendidikan kepala rumah tangga yang rendah menjadi salah satu faktor yang berkontribusi terhadap kemiskinan. Pendidikan yang rendah seringkali membatasi akses terhadap pekerjaan yang layak dan berpenghasilan tinggi, sehingga berdampak langsung pada kemampuan keluarga untuk memenuhi kebutuhan dasar dan keluar dari garis kemiskinan.
Komoditas pangan apa saja yang disebutkan berkontribusi pada kenaikan kemiskinan?
Kenaikan harga beberapa komoditas pangan disebutkan sebagai faktor yang mempengaruhi daya beli masyarakat miskin dan berkontribusi pada kenaikan kemiskinan. Komoditas tersebut antara lain minyak goreng, cabai rawit, dan bawang putih. Kenaikan harga barang-barang pokok ini secara langsung membebani pengeluaran rumah tangga miskin.
Apa dampak keseluruhan dari faktor-faktor ini terhadap masyarakat miskin?
Kombinasi dari peningkatan setengah penganggur, kenaikan pengangguran laki-laki, rendahnya tingkat pendidikan, dan lonjakan harga komoditas pangan secara kolektif mengikis daya beli masyarakat miskin. Hal ini berarti kemampuan mereka untuk membeli kebutuhan dasar menjadi berkurang, yang pada akhirnya mendorong lebih banyak rumah tangga ke dalam atau lebih dalam lagi ke jurang kemiskinan, seperti yang tercermin dari kenaikan tingkat kemiskinan di perkotaan.
Masih Seputar ekonomi
Gubernur Sumut Hadiahi Bebas Cicilan Kredit Setahun untuk UMKM di Festival Tapanuli Utara
sekitar 2 jam yang lalu

Prabowo Prihatin Sampah Bantar Gebang Setinggi 20 Lantai, Pemerintah Percepat PSEL
sekitar 2 jam yang lalu

Kimia Farma Perluas Akses Kesehatan, Suplai Obat ke 93 Kopdes Merah Putih
sekitar 3 jam yang lalu

Pemerintah Targetkan Hapus Kemiskinan Ekstrem, 23,85 Juta Jiwa Terdampak
sekitar 3 jam yang lalu

Djarum Tunda Rokok Elektrik, Incar Produk Superior di Tengah Tantangan Pasar dan Rokok Ilegal
sekitar 4 jam yang lalu

AirAsia Luncurkan Rute Langsung KL-Kuching ke Pontianak, Bidik Wisatawan RI
sekitar 4 jam yang lalu

Hutama Karya Tetapkan Tarif Tol Padang-Sicincin, Berlaku Segera
sekitar 5 jam yang lalu

BPS: Penduduk Miskin Indonesia Turun 200 Ribu Jiwa, Jawa Tetap Terbanyak
sekitar 5 jam yang lalu

Ritel Rugi Akibat Beras Oplosan, Aprindo Desak Pemerintah Bertindak Tegas
sekitar 6 jam yang lalu

Pemerintah Tiadakan Seleksi CPNS 2025, Fokus Rekrutmen PPPK di Tiga Instansi
sekitar 6 jam yang lalu

Bansos PKH Tahap 3 Cair: Cek Status Penerima Online Lewat HP
sekitar 7 jam yang lalu

Berita Terbaru

Media Vietnam Waspadai Taktik "Aneh" Vanenburg di Final Piala AFF U-23

Pengamat Vietnam Soroti Ketajaman U-23 Jelang Final Lawan Indonesia

Prabowo Kumpulkan 82 Profesional Muda Lulusan Fellowship, Bahas Ekonomi dan Teknologi

Kejagung Cekal Dua Bos Sugar Group Terkait TPPU Eks Pejabat MA

Kemenparekraf: Musik Daerah Ambon Pacu Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Trending

Konflik Perbatasan Thailand-Kamboja Memanas: 14 Tewas, 100 Ribu Mengungsi

Bentrokan Perbatasan Thailand-Kamboja Tewaskan 12 Orang, PBB Gelar Rapat Darurat

Kamboja-Thailand Saling Serang di Perbatasan, Jet Tempur Dikerahkan di Tengah Ketegangan Diplomatik

Semifinal Piala AFF U-23: Indonesia U-23 Hadapi Thailand di GBK, Antara Kritik dan Keunggulan

Negosiasi Transfer Data RI-AS Berlanjut, Kekhawatiran Privasi dan Bisnis Lokal Mencuat
Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.
Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!
Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.