BTNGR Tutup Jalur Pendakian Gunung Rinjani 1-10 Agustus 2025 Pasca Kecelakaan

Langsung Tanya AI Gratis

Pertanyaan

image cover
schedule

Tanggal Publikasi

24 Jul 2025
account_circle
newspaper

Artikel Terkait

1 artikel

BTNGR menutup seluruh jalur pendakian Gunung Rinjani pada 1-10 Agustus 2025. Keputusan ini diambil pasca rapat koordinasi terkait penanganan kecelakaan di Danau Segara Anak, demi meningkatkan keselamatan pendaki dan kesiapan penanggulangan insiden. Penutupan meliputi enam jalur utama. Pendaki yang sudah memiliki tiket dapat menjadwal ulang atau meminta pengembalian dana.

⛰️ Fakta Utama Penutupan

  • Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) menutup seluruh jalur pendakian Gunung Rinjani di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
  • Penutupan ini akan berlaku mulai tanggal 1 hingga 10 Agustus 2025.
  • Keputusan penutupan ini diumumkan oleh BTNGR sebagai langkah tindak lanjut.

🚨 Alasan Penutupan

  • Penutupan dilakukan sebagai tindak lanjut dari rapat koordinasi penanganan kecelakaan di Jalur Danau Segara Anak Rinjani.
  • Tujuan utama penutupan adalah untuk penguatan aspek keselamatan bagi para pendaki.
  • Langkah ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesiapan penanggulangan insiden kedaruratan di area gunung.

📍 Jalur Terdampak & Solusi

  • Penutupan mencakup enam jalur pendakian utama: Senaru, Torean, Sembalun, Timbanuh, Tetebatu, dan Aik Berik.
  • Bagi calon pendaki yang telah memiliki tiket untuk periode tersebut, BTNGR menyediakan opsi penjadwalan ulang.
  • Alternatif lain yang ditawarkan adalah pengembalian biaya tiket dan asuransi bagi pendaki yang terdampak.

Apa yang terjadi dengan jalur pendakian Gunung Rinjani?

keyboard_arrow_down

Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) telah mengumumkan penutupan seluruh jalur pendakian Gunung Rinjani di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Penutupan ini bersifat sementara dan akan berlaku untuk periode tertentu.

Kapan jalur pendakian Gunung Rinjani akan ditutup?

keyboard_arrow_down

Penutupan seluruh jalur pendakian Gunung Rinjani akan berlaku mulai tanggal 1 Agustus 2025 hingga 10 Agustus 2025. Ini berarti selama 10 hari penuh, tidak ada aktivitas pendakian yang diizinkan di seluruh jalur.

Mengapa Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) memutuskan untuk menutup jalur pendakian?

keyboard_arrow_down

Keputusan penutupan ini diambil sebagai tindak lanjut dari rapat koordinasi penanganan kecelakaan yang terjadi di Jalur Danau Segara Anak Rinjani. Selain itu, penutupan ini juga bertujuan untuk memperkuat aspek keselamatan bagi para pendaki dan meningkatkan kesiapan penanggulangan insiden kedaruratan yang mungkin terjadi di area pendakian.

Jalur pendakian mana saja yang akan ditutup?

keyboard_arrow_down

Penutupan ini mencakup seluruh enam jalur pendakian utama Gunung Rinjani. Jalur-jalur tersebut adalah:

  • Senaru
  • Torean
  • Sembalun
  • Timbanuh
  • Tetebatu
  • Aik Berik

Semua jalur ini tidak akan dapat diakses oleh pendaki selama periode penutupan.

Siapa yang mengeluarkan pengumuman penutupan ini?

keyboard_arrow_down

Pengumuman dan keputusan penutupan seluruh jalur pendakian Gunung Rinjani ini dikeluarkan secara resmi oleh Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR). BTNGR adalah lembaga yang bertanggung jawab atas pengelolaan dan konservasi kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani.

Bagaimana nasib calon pendaki yang sudah memiliki tiket untuk periode penutupan?

keyboard_arrow_down

Bagi calon pendaki yang telah memiliki tiket atau reservasi untuk periode 1 hingga 10 Agustus 2025, BTNGR menyediakan dua opsi:

  • Penjadwalan ulang (reschedule): Pendaki dapat mengubah tanggal pendakian mereka ke waktu lain di luar periode penutupan.
  • Pengembalian biaya (refund): Pendaki juga memiliki opsi untuk mengajukan pengembalian penuh biaya tiket dan asuransi yang telah dibayarkan.

Pendaki disarankan untuk menghubungi BTNGR untuk proses lebih lanjut terkait opsi ini.

Apakah penutupan jalur pendakian Gunung Rinjani ini bersifat permanen?

keyboard_arrow_down

Tidak, penutupan jalur pendakian Gunung Rinjani ini tidak bersifat permanen. Penutupan ini adalah tindakan sementara yang hanya berlaku untuk periode 1 hingga 10 Agustus 2025. Setelah tanggal 10 Agustus 2025, jalur pendakian diharapkan akan dibuka kembali, tergantung pada kondisi dan kebijakan BTNGR selanjutnya.

Apa tujuan utama dari penutupan jalur pendakian ini?

keyboard_arrow_down

Tujuan utama dari penutupan ini adalah untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan bagi para pendaki. Dengan adanya penutupan, BTNGR dapat melakukan evaluasi menyeluruh, memperkuat prosedur keselamatan, dan mempersiapkan tim penanggulangan insiden kedaruratan. Hal ini diharapkan dapat meminimalkan risiko kecelakaan di masa mendatang dan memastikan pengalaman pendakian yang lebih aman bagi semua pengunjung.

Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.

Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!

Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.

Lamar sekarang