
Indonesia dan AS sepakat tentang pemangkasan tarif perdagangan resiprokal. Indonesia menghapus tarif untuk 99% produk AS, termasuk suku cadang pesawat dan produk pertanian. Sebagai imbalan, AS memangkas tarif barang Indonesia menjadi 19% dari 32%. Pemerintah akan bernegosiasi lebih lanjut untuk detail teknis. Indonesia berkomitmen menambah impor dari AS hingga US$34 miliar, termasuk pembelian produk pertanian dan energi. BI masih menghitung dampak kebijakan ini terhadap nilai tukar dan pertumbuhan ekonomi.
🤝 Kesepakatan Perdagangan Utama
- Indonesia dan Amerika Serikat (AS) telah menyepakati pemangkasan tarif perdagangan resiprokal.
- Indonesia menghapus tarif masuk untuk 99% produk AS, termasuk suku cadang pesawat, gandum, kedelai, dan mesin industri.
- AS memangkas tarif untuk barang-barang Indonesia menjadi 19% dari semula 32%.
- Tarif impor AS berpotensi turun mendekati 0% untuk komoditas tertentu seperti kelapa sawit, kopi, kakao, dan mineral.
🇮🇩 Komitmen dan Dampak Ekonomi
- Indonesia berkomitmen untuk menambah impor dari AS hingga US$34 miliar.
- Komitmen lain meliputi kepastian transfer data pribadi, penghapusan pembatasan ekspor mineral kritis, serta pembelian produk pertanian dan energi AS.
- PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk berencana membeli 50 unit pesawat Boeing sebagai bagian dari kesepakatan.
- Bank Indonesia (BI) menilai pemangkasan tarif AS sebagai sinyal positif untuk pemulihan ekspor nasional ke AS.
- BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 akan berada pada rentang 4,6-5,4%.
⚙️ Proses dan Pandangan Industri
- Pemerintah akan melanjutkan negosiasi dengan AS untuk membahas detail teknis terkait kepentingan yang dijanjikan.
- Menteri Perindustrian meminta pelaku industri untuk bersabar menunggu detail kesepakatan, menjamin pemerintah akan mengedepankan kepentingan nasional.
- Penghapusan syarat sertifikasi dan label bagi produk impor AS tidak akan menghilangkan syarat label halal, BPOM, dan SNI.
- Ketua Umum Hippindo meyakini produk impor AS tidak akan mengganggu UMKM karena menyasar segmen pasar kelas atas.
Apa inti kesepakatan perdagangan antara Indonesia dan Amerika Serikat?
Inti kesepakatan perdagangan antara Indonesia dan Amerika Serikat adalah pemangkasan tarif perdagangan secara resiprokal atau timbal balik. Ini berarti kedua negara sepakat untuk mengurangi atau menghapus bea masuk untuk produk-produk tertentu dari masing-masing negara.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menjelaskan bahwa kesepakatan ini bertujuan untuk meningkatkan hubungan perdagangan dan investasi antara kedua negara, dengan harapan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional.
Produk apa saja dari Amerika Serikat yang akan mendapatkan pembebasan atau pemangkasan tarif masuk ke Indonesia?
Indonesia telah menyepakati penghapusan tarif masuk untuk 99% produk dari Amerika Serikat. Produk-produk yang termasuk dalam daftar ini sangat beragam, mencakup:
- Suku cadang pesawat
- Gandum
- Kedelai
- Jagung
- Susu
- Keju
- Mesin industri
Penghapusan tarif ini diharapkan dapat mempermudah masuknya produk-produk tersebut ke pasar Indonesia, yang pada gilirannya dapat mendukung sektor-sektor industri dan konsumsi di dalam negeri.
Seberapa besar pemangkasan tarif yang diberikan Amerika Serikat untuk produk-produk Indonesia?
Sebagai imbalan atas pemangkasan tarif oleh Indonesia, Amerika Serikat telah memangkas tarif untuk barang-barang Indonesia menjadi 19% dari semula 32%. Namun, potensi pemangkasan tarif ini bisa lebih rendah lagi.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyatakan bahwa tarif impor AS terhadap produk Indonesia berpotensi turun mendekati 0% untuk komoditas tertentu yang tidak diproduksi di AS. Komoditas tersebut meliputi:
- Kelapa sawit
- Kopi
- Kakao
- Produk agro
- Mineral
- Komponen pesawat terbang
- Produk industri di zona perdagangan bebas (FTZ)
Potensi penurunan tarif hingga mendekati nol ini merupakan sinyal positif bagi peningkatan ekspor komoditas unggulan Indonesia ke pasar AS.
Selain pemangkasan tarif, komitmen apa saja yang diberikan Indonesia dalam kesepakatan ini?
Selain pemangkasan tarif, Indonesia juga memberikan beberapa komitmen penting sebagai bagian dari kesepakatan ini, antara lain:
- Peningkatan Impor dari AS: Indonesia berkomitmen untuk menambah impor dari AS hingga mencapai nilai US$34 miliar.
- Kepastian Transfer Data Pribadi: Memberikan kepastian terkait transfer data pribadi ke AS.
- Penghapusan Pembatasan Ekspor: Menghapus pembatasan ekspor komoditas industri, termasuk mineral kritis, ke AS.
- Pembelian Produk Pertanian AS: Pihak swasta Indonesia akan membeli produk pertanian AS senilai US$4,5 miliar.
- Pembelian Produk Energi AS: Pembelian produk energi AS senilai US$15 miliar.
- Pembelian Pesawat Boeing: PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk memiliki rencana untuk membeli 50 unit pesawat Boeing.
Komitmen-komitmen ini menunjukkan upaya Indonesia untuk memperdalam hubungan ekonomi dan perdagangan dengan Amerika Serikat di berbagai sektor.
Bagaimana dampak kesepakatan ini terhadap ekspor dan perekonomian Indonesia secara keseluruhan?
Bank Indonesia (BI) masih menghitung dampak penuh dari kebijakan tarif ini terhadap nilai tukar dan pertumbuhan ekonomi nasional. Namun, pemangkasan tarif oleh AS dinilai sebagai sinyal positif untuk pemulihan ekspor nasional ke Amerika Serikat.
Meskipun dampak spesifik masih dalam perhitungan, penurunan tarif impor AS terhadap produk Indonesia berpotensi meningkatkan daya saing ekspor Indonesia, terutama untuk komoditas yang tarifnya bisa mendekati 0%. BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 akan berada pada rentang 4,6-5,4%, yang menunjukkan optimisme terhadap prospek ekonomi ke depan, salah satunya didukung oleh kesepakatan perdagangan ini.
Apakah masuknya produk impor dari AS akan mengganggu Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia?
Ketua Umum Hippindo, Budihardjo Iduansjah, meyakini bahwa produk impor dari Amerika Serikat tidak akan mengganggu Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Hal ini karena produk-produk AS cenderung menyasar segmen pasar kelas atas atau premium.
Menurut Budihardjo, kekhawatiran utama bagi UMKM justru lebih tertuju pada produk impor murah dari China yang memiliki segmen pasar yang lebih mirip dengan produk UMKM lokal. Dengan demikian, kesepakatan ini diharapkan tidak akan menimbulkan persaingan langsung yang merugikan bagi UMKM di Indonesia.
Apakah produk impor dari Amerika Serikat masih wajib memenuhi standar dan sertifikasi di Indonesia seperti Halal, BPOM, dan SNI?
Ya, produk impor dari Amerika Serikat tetap wajib memenuhi standar dan sertifikasi yang berlaku di Indonesia. Kemenko Perekonomian, melalui Susiwijono Moegiarso dan Airlangga Hartarto, telah memastikan bahwa penghapusan syarat sertifikasi dan label bagi produk impor AS tidak akan menghilangkan syarat-syarat penting seperti:
- Label Halal
- Sertifikasi BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan)
- SNI (Standar Nasional Indonesia)
Mekanisme yang diterapkan adalah saling pengakuan (mutual recognition), yang berarti standar yang setara di AS akan diakui di Indonesia, namun tetap dengan memastikan kepatuhan terhadap regulasi nasional untuk melindungi konsumen dan kepentingan dalam negeri.
Apa langkah selanjutnya yang akan dilakukan pemerintah Indonesia terkait implementasi kesepakatan ini?
Pemerintah Indonesia akan melanjutkan negosiasi dengan Amerika Serikat untuk membahas detail teknis terkait kepentingan yang telah dijanjikan dalam kesepakatan ini. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menekankan pentingnya pembahasan detail ini untuk memastikan implementasi yang efektif.
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, juga meminta pelaku industri untuk bersabar menunggu detail kesepakatan tersebut. Ia menjamin bahwa pemerintah akan selalu mengedepankan kepentingan nasional dalam setiap tahapan negosiasi dan implementasi kesepakatan ini.
Bagaimana perbandingan kesepakatan perdagangan Indonesia dengan AS ini jika dibandingkan dengan negara lain seperti Jepang atau Filipina?
Kesepakatan perdagangan Indonesia dengan AS memiliki karakteristik unik jika dibandingkan dengan negara lain:
- Jepang: Berhasil menurunkan tarif menjadi 15% dan berkomitmen investasi sebesar US$550 miliar. Ini menunjukkan fokus pada investasi besar selain pemangkasan tarif.
- Filipina: Diminta untuk memberikan tarif nol pada barang AS dan bekerja sama di bidang militer. Ini menunjukkan adanya dimensi kerja sama non-ekonomi yang kuat.
Sementara itu, kesepakatan Indonesia dengan AS menonjolkan aspek resiprokal yang kuat, di mana kedua belah pihak memberikan pemangkasan tarif yang signifikan. Selain itu, Indonesia juga memberikan komitmen spesifik terkait peningkatan impor, transfer data, penghapusan pembatasan ekspor mineral kritis, serta pembelian produk pertanian dan energi AS, yang menunjukkan pendekatan komprehensif dalam memperkuat hubungan ekonomi bilateral.
Masih Seputar ekonomi
Gubernur Sumut Hadiahi Bebas Cicilan Kredit Setahun untuk UMKM di Festival Tapanuli Utara
sekitar 1 jam yang lalu

Prabowo Prihatin Sampah Bantar Gebang Setinggi 20 Lantai, Pemerintah Percepat PSEL
sekitar 1 jam yang lalu

Kimia Farma Perluas Akses Kesehatan, Suplai Obat ke 93 Kopdes Merah Putih
sekitar 2 jam yang lalu

Pemerintah Targetkan Hapus Kemiskinan Ekstrem, 23,85 Juta Jiwa Terdampak
sekitar 2 jam yang lalu

Djarum Tunda Rokok Elektrik, Incar Produk Superior di Tengah Tantangan Pasar dan Rokok Ilegal
sekitar 3 jam yang lalu

AirAsia Luncurkan Rute Langsung KL-Kuching ke Pontianak, Bidik Wisatawan RI
sekitar 3 jam yang lalu

Hutama Karya Tetapkan Tarif Tol Padang-Sicincin, Berlaku Segera
sekitar 4 jam yang lalu

BPS: Penduduk Miskin Indonesia Turun 200 Ribu Jiwa, Jawa Tetap Terbanyak
sekitar 4 jam yang lalu

Ritel Rugi Akibat Beras Oplosan, Aprindo Desak Pemerintah Bertindak Tegas
sekitar 5 jam yang lalu

Pemerintah Tiadakan Seleksi CPNS 2025, Fokus Rekrutmen PPPK di Tiga Instansi
sekitar 5 jam yang lalu

Bansos PKH Tahap 3 Cair: Cek Status Penerima Online Lewat HP
sekitar 6 jam yang lalu

Berita Terbaru

Media Vietnam Waspadai Taktik "Aneh" Vanenburg di Final Piala AFF U-23

Pengamat Vietnam Soroti Ketajaman U-23 Jelang Final Lawan Indonesia

Prabowo Kumpulkan 82 Profesional Muda Lulusan Fellowship, Bahas Ekonomi dan Teknologi

Kejagung Cekal Dua Bos Sugar Group Terkait TPPU Eks Pejabat MA

Kemenparekraf: Musik Daerah Ambon Pacu Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Trending

Konflik Perbatasan Thailand-Kamboja Memanas: 14 Tewas, 100 Ribu Mengungsi

Bentrokan Perbatasan Thailand-Kamboja Tewaskan 12 Orang, PBB Gelar Rapat Darurat

Kamboja-Thailand Saling Serang di Perbatasan, Jet Tempur Dikerahkan di Tengah Ketegangan Diplomatik

Semifinal Piala AFF U-23: Indonesia U-23 Hadapi Thailand di GBK, Antara Kritik dan Keunggulan

Negosiasi Transfer Data RI-AS Berlanjut, Kekhawatiran Privasi dan Bisnis Lokal Mencuat
Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.
Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!
Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.