Pelni Tekan Harga Kebutuhan Pokok Hingga 35% Lewat Distribusi Nasional

Penugasan distribusi oleh Pelni telah memberikan dampak positif yang signifikan, yaitu penurunan harga barang kebutuhan pokok (bapokting). Secara keseluruhan, terjadi penurunan harga hingga 35%. Penurunan ini bertujuan untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan barang di berbagai daerah, terutama di wilayah yang sulit dijangkau.

Penurunan harga bapokting bervariasi di setiap wilayah, menunjukkan efektivitas distribusi Pelni dalam menekan disparitas harga:

• Di Indonesia Barat, penurunan harga berkisar antara 5-10%.
• Di Indonesia Tengah, penurunan harga lebih signifikan, yaitu antara 10-30%.
• Di Indonesia Timur, dampak penurunan harga paling besar, mencapai antara 15-35%.

Perbedaan persentase ini mencerminkan tantangan logistik dan kondisi pasar di masing-masing wilayah, di mana wilayah timur seringkali memiliki biaya logistik yang lebih tinggi.

PT Pelni mendistribusikan berbagai jenis logistik yang merupakan barang kebutuhan pokok, meliputi:

• Beras
• Tepung terigu
• Gula
• Minyak goreng
• Kedelai
• Cabai rawit
• Bawang merah

Distribusi barang-barang ini esensial untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat di seluruh Indonesia, memastikan pasokan yang stabil dan terjangkau.

Ya, selain barang kebutuhan pokok umum, PT Pelni juga mendistribusikan barang-barang khusus sesuai kebutuhan regional:

• Di Indonesia Timur, Pelni juga mendistribusikan bahan baku konstruksi untuk mendukung pembangunan infrastruktur di wilayah tersebut.
• Di Indonesia Tengah, Pelni mendistribusikan pupuk, yang sangat penting untuk sektor pertanian di daerah tersebut.

Penambahan jenis barang ini menunjukkan adaptasi Pelni terhadap kebutuhan spesifik masing-masing wilayah untuk mendukung sektor ekonomi lokal.

PT Pelni menggunakan strategi operasional tol laut. Strategi ini berfokus pada keandalan alat produksi, khususnya kapal dan crane. Dengan memastikan kapal dan crane beroperasi secara optimal, Pelni dapat menjamin kelancaran dan efisiensi distribusi logistik, yang pada akhirnya berkontribusi pada penurunan harga barang di daerah tujuan dan mempercepat waktu pengiriman.

Jumlah trayek yang ditugaskan pemerintah kepada PT Pelni terus bertambah sejak tahun 2015. Hal ini menunjukkan peningkatan kepercayaan dan peran strategis Pelni dalam sistem logistik nasional dari waktu ke waktu, seiring dengan program tol laut pemerintah.