Kerangka Dagang RI-AS Disepakati: Tarif Resiprokal dan Isu Data Pribadi Jadi Sorotan

Langsung Tanya AI Gratis

Pertanyaan

image cover
schedule

Tanggal Publikasi

24 Jul 2025
account_circle
newspaper

Artikel Terkait

8 artikel

Indonesia dan AS sepakat dalam kerangka perjanjian perdagangan timbal balik, dengan penurunan tarif impor AS menjadi 19% untuk produk Indonesia. Indonesia akan membuka pasar untuk produk AS dengan menghapus 99% hambatan tarif dan non-tarif, termasuk TKDN dan perizinan impor. Indonesia juga berkomitmen untuk transfer data pribadi ke AS, yang menimbulkan kekhawatiran tentang keamanan data dan kedaulatan digital. Pemerintah mengklaim transfer data akan diawasi ketat sesuai UU yang berlaku.

๐Ÿค Fakta Utama Perjanjian Perdagangan

  • Indonesia dan AS telah mencapai kerangka perjanjian perdagangan timbal balik yang diumumkan oleh Presiden AS Donald Trump dan diwakili oleh Presiden Prabowo Subianto.
  • Tarif impor sebesar 19% untuk produk Indonesia yang masuk ke AS akan berlaku setelah kedua negara menandatangani Perjanjian Perdagangan Timbal Balik.
  • Pemerintah Indonesia sedang menyusun detail kesepakatan dan berkoordinasi dengan kementerian serta lembaga terkait.
  • Indonesia sepakat menjadi pasar terbuka bagi produk industri, teknologi, dan pertanian AS dengan menghapus 99% hambatan tarif.
  • Indonesia berencana membeli pesawat Boeing, produk pertanian, dan produk energi dari AS senilai total US$22,7 miliar.

๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ Komitmen Indonesia

  • Indonesia akan menghapus berbagai hambatan non-tarif, termasuk persyaratan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), inspeksi pra-pengapalan, dan perizinan impor untuk produk AS.
  • Produk pangan dan pertanian AS akan dibebaskan dari lisensi impor di Indonesia.
  • Impor kosmetik, alat kesehatan, serta barang manufaktur dari AS akan dibebaskan dari syarat sertifikasi dan label, termasuk sertifikasi halal di Indonesia.
  • Indonesia juga akan menerima standar kendaraan dan emisi AS, serta sertifikat makanan dan obat-obatan (FDA) dari AS.
  • Komitmen lainnya meliputi bergabung dalam Global Forum on Steel Excess Capacity dan merevisi UU untuk menjamin kebebasan berserikat.

๐Ÿ“ˆ Dampak Ekonomi

  • AS akan menurunkan tarif untuk produk Indonesia menjadi 19%, memberikan diskon tarif dari 32% menjadi 19% untuk tekstil, pakaian, dan alas kaki Indonesia.
  • Penurunan tarif ini diharapkan meningkatkan ekspor Indonesia dan menstabilkan industri padat karya.
  • Perjanjian ini berpotensi memperluas akses pasar bagi UMKM dan melindungi hingga 1 juta pekerja.
  • Diskon tarif telah memicu pesanan dari AS untuk produk tekstil, pakaian, dan alas kaki Indonesia.

โš ๏ธ Kekhawatiran dan Tanggapan

  • CSIS menyoroti risiko terkait definisi asal barang (rules of origin/RoO) untuk mencegah transshipment produk dari negara non-mitra seperti China.
  • CSIS juga mempertanyakan potensi inkonsistensi dalam komitmen Indonesia menghapus hambatan non-tarif secara eksklusif untuk AS, seperti TKDN dan perizinan impor.
  • Chairman ICSF dan FKBI menyatakan kekhawatiran bahwa kesepakatan transfer data pribadi dapat membuat Undang-Undang Pelindungan Data Pribadi (UU PDP) menjadi tidak berguna.
  • FKBI menuntut kejelasan mekanisme pengaduan dan ganti rugi, penerapan standar kontrak pelindung data, serta pelibatan masyarakat dalam pengawasan.
  • Menkomdigi Meutya Hafid menjelaskan bahwa pemindahan data pribadi ke AS adalah dasar hukum untuk melindungi data pribadi WNI yang menggunakan layanan digital perusahaan AS.
  • Pemerintah memastikan proses transfer data aman dan andal tanpa mengorbankan hak warga negara, sesuai UU No. 27 Tahun 2022 dan PP No. 71 Tahun 2019.

Apa itu kerangka perjanjian perdagangan timbal balik antara Indonesia dan Amerika Serikat?

keyboard_arrow_down

Kerangka perjanjian perdagangan timbal balik antara Indonesia dan Amerika Serikat adalah sebuah kesepakatan awal yang dicapai oleh kedua negara untuk mengatur hubungan perdagangan mereka. Kesepakatan ini diumumkan oleh Presiden AS Donald Trump dan diwakili oleh Presiden Prabowo Subianto dari pihak Indonesia. Tujuan utama dari kerangka perjanjian ini adalah untuk menciptakan pasar yang lebih terbuka dan mengurangi hambatan perdagangan antara kedua negara, dengan harapan dapat meningkatkan volume perdagangan dan investasi.

Siapa saja pihak yang terlibat dalam kesepakatan kerangka perjanjian ini?

keyboard_arrow_down

Pihak-pihak utama yang terlibat dalam kesepakatan kerangka perjanjian perdagangan timbal balik ini adalah:

  • Pemerintah Indonesia, yang diwakili oleh Presiden Prabowo Subianto. Pemerintah Indonesia saat ini sedang menyusun detail kesepakatan dan berkoordinasi dengan berbagai kementerian serta lembaga terkait untuk implementasinya.
  • Pemerintah Amerika Serikat (AS), yang diumumkan oleh Presiden AS Donald Trump.

Selain itu, berbagai kementerian dan lembaga di Indonesia, seperti Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian yang dipimpin oleh Airlangga Hartarto, juga terlibat dalam proses penyusunan dan implementasi detail perjanjian.

Kapan kerangka perjanjian perdagangan ini akan berlaku secara penuh?

keyboard_arrow_down

Kerangka perjanjian perdagangan ini belum berlaku secara penuh. Meskipun kerangka perjanjian telah disepakati, tarif impor sebesar 19 persen untuk produk Indonesia yang masuk ke AS belum diberlakukan. Tarif ini, serta ketentuan lainnya, baru akan berlaku setelah kedua negara secara resmi menandatangani Perjanjian Perdagangan Timbal Balik. Saat ini, Pemerintah Indonesia masih dalam tahap menyusun detail kesepakatan dan berkoordinasi dengan kementerian serta lembaga terkait untuk finalisasi perjanjian.

Apa saja komitmen utama yang diberikan Indonesia dalam kerangka perjanjian ini?

keyboard_arrow_down

Dalam kerangka perjanjian ini, Indonesia memberikan beberapa komitmen utama untuk membuka pasarnya bagi produk AS dan menyelaraskan standar:

  • Penghapusan Hambatan Tarif: Indonesia sepakat untuk menjadi pasar terbuka bagi produk industri, teknologi, dan pertanian AS dengan menghapus 99% hambatan tarif. Ini berarti produk AS yang masuk ke Indonesia tidak akan dikenakan tarif.
  • Penghapusan Hambatan Non-Tarif: Indonesia juga akan menghapus berbagai hambatan non-tarif, termasuk persyaratan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), inspeksi pra-pengapalan, dan perizinan impor untuk produk AS. Produk pangan dan pertanian AS akan dibebaskan dari lisensi impor, serta impor kosmetik, alat kesehatan, dan barang manufaktur dari AS akan dibebaskan dari syarat sertifikasi dan label di Indonesia, termasuk sertifikasi halal.
  • Penerimaan Standar AS: Indonesia akan menerima standar kendaraan dan emisi AS, serta sertifikat makanan dan obat-obatan (FDA) dari AS.
  • Komitmen Lainnya: Indonesia berkomitmen untuk bergabung dalam Global Forum on Steel Excess Capacity, melarang impor barang hasil kerja paksa, merevisi Undang-Undang untuk menjamin kebebasan berserikat, memberlakukan perlindungan lingkungan tinggi, dan meningkatkan tata kelola kehutanan.

Apa manfaat yang diharapkan Indonesia dari penurunan tarif oleh Amerika Serikat?

keyboard_arrow_down

Penurunan tarif oleh Amerika Serikat diharapkan membawa beberapa manfaat signifikan bagi Indonesia, terutama dalam sektor ekspor dan ketenagakerjaan:

  • Peningkatan Ekspor: AS akan menurunkan tarif untuk produk Indonesia menjadi 19%. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan bahwa ini merupakan diskon tarif dari sebelumnya 32% menjadi 19% untuk produk tekstil, pakaian, dan alas kaki Indonesia. Penurunan tarif ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar AS dan memicu peningkatan pesanan.
  • Stabilisasi Industri Padat Karya: Dengan adanya peningkatan ekspor, industri padat karya di Indonesia, seperti tekstil dan alas kaki, diharapkan dapat lebih stabil dan berkembang.
  • Perluasan Akses Pasar bagi UMKM: Perjanjian ini juga diharapkan dapat memperluas akses pasar bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Indonesia ke pasar AS.
  • Perlindungan Pekerja: Secara keseluruhan, manfaat ini diperkirakan dapat melindungi hingga 1 juta pekerja di Indonesia dari potensi dampak negatif ekonomi.

Apa saja komitmen pembelian yang akan dilakukan Indonesia dari Amerika Serikat?

keyboard_arrow_down

Sebagai bagian dari kerangka perjanjian ini, Indonesia berencana untuk melakukan beberapa komitmen pembelian produk dari Amerika Serikat dengan nilai yang signifikan:

  • Pembelian pesawat Boeing senilai US$3,2 miliar.
  • Pembelian produk pertanian senilai US$4,5 miliar.
  • Pembelian produk energi senilai US$15 miliar.

Total nilai komitmen pembelian ini menunjukkan upaya Indonesia untuk menyeimbangkan hubungan perdagangan dan investasi dengan AS.

Apa saja kekhawatiran yang muncul terkait klausul transfer data pribadi dalam perjanjian ini?

keyboard_arrow_down

Klausul mengenai transfer data pribadi dalam perjanjian ini telah menimbulkan beberapa kekhawatiran dari berbagai pihak:

  • Kekhawatiran UU PDP: Chairman Indonesia Cyber Security Forum (ICSF), Ardi Sutedja, menyatakan kekhawatiran bahwa kesepakatan ini dapat membuat Undang-Undang Pelindungan Data Pribadi (UU PDP) menjadi tidak berguna, karena AS diakui sebagai negara yang memberikan perlindungan data yang memadai berdasarkan hukum Indonesia.
  • Risiko Keamanan dan Privasi: Forum Konsumen Berdaya Indonesia (FKBI) mengkritik klausul ini, khawatir akan risiko tinggi terhadap keamanan, privasi, dan kedaulatan digital masyarakat tanpa jaminan setara UU PDP. FKBI menuntut kejelasan mekanisme pengaduan dan ganti rugi, penerapan standar kontrak pelindung data, serta pelibatan masyarakat dalam pengawasan.

Secara umum, kekhawatiran ini berpusat pada potensi celah hukum atau implementasi yang dapat mengurangi tingkat perlindungan data pribadi warga negara Indonesia, terutama ketika data tersebut ditransfer ke yurisdiksi asing.

Bagaimana pemerintah Indonesia menjelaskan dan menanggapi kekhawatiran mengenai transfer data pribadi?

keyboard_arrow_down

Pemerintah Indonesia, melalui Menkomdigi Meutya Hafid, telah memberikan penjelasan dan tanggapan terkait kekhawatiran mengenai transfer data pribadi:

  • Bukan Penyerahan Bebas: Menkomdigi menegaskan bahwa pemindahan data pribadi ke AS bukanlah penyerahan bebas, melainkan dasar hukum untuk melindungi data pribadi Warga Negara Indonesia (WNI) yang menggunakan layanan digital perusahaan AS.
  • Pengawasan Ketat: Proses transfer data akan diawasi secara ketat sesuai dengan kerangka hukum yang berlaku di Indonesia, yaitu Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2022 tentang Pelindungan Data Pribadi dan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik.
  • Tujuan dan Jaminan: Pemerintah memastikan bahwa proses transfer data akan aman dan andal tanpa mengorbankan hak warga negara. Tujuannya adalah agar Indonesia tidak tertinggal dalam ekonomi digital global sambil tetap menjaga kedaulatan hukum atas data pribadi. Ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk menyeimbangkan antara fasilitasi ekonomi digital dan perlindungan data pribadi.

Adakah kritik atau risiko lain yang diidentifikasi oleh pihak lain terkait kerangka perjanjian ini?

keyboard_arrow_down

Ya, selain isu transfer data pribadi, Center for Strategic and International Studies (CSIS) juga memberikan catatan kritis dan mengidentifikasi beberapa risiko lain terkait kerangka perjanjian ini:

  • Definisi Asal Barang (Rules of Origin/RoO): CSIS menyoroti risiko terkait definisi asal barang (RoO) yang perlu diperjelas untuk mencegah praktik transshipment, yaitu pengalihan produk dari negara non-mitra (seperti China) melalui Indonesia atau AS untuk menghindari tarif. Tanpa aturan RoO yang ketat, perjanjian ini bisa disalahgunakan.
  • Inkonsistensi Penghapusan Hambatan Non-Tarif: CSIS mempertanyakan potensi inkonsistensi dalam komitmen Indonesia untuk menghapus hambatan non-tarif secara eksklusif untuk AS, seperti persyaratan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan perizinan impor. CSIS berpendapat bahwa hal ini akan sulit diimplementasikan secara selektif hanya untuk satu negara mitra tanpa menimbulkan masalah dengan mitra dagang lainnya atau melanggar prinsip non-diskriminasi dalam perdagangan internasional.

Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.

Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!

Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.

Lamar sekarang