
Menteri ESDM serahkan pra-studi kelayakan 18 proyek hilirisasi prioritas senilai Rp618,13 triliun ke BPI Danantara. Proyek meliputi minerba, pertanian, kelautan, transisi energi, dan ketahanan energi. Danantara akan sempurnakan studi kelayakan, fokus pada penciptaan lapangan kerja terbanyak. Pendanaan awal US$7 miliar dari SWF Qatar, China, dan Rusia. Targetkan 276.636 tenaga kerja. Ekonom tekankan peningkatan SDM, transfer teknologi, dan mitigasi dampak lingkungan.
💰 Fakta Utama Proyek Hilirisasi
- Menteri ESDM dan Satgas Hilirisasi telah menyerahkan dokumen pra-studi kelayakan untuk 18 proyek hilirisasi prioritas kepada Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).
- Total nilai investasi dari proyek-proyek ini mencapai US$38,63 miliar atau setara Rp618,13 triliun.
- Proyek-proyek tersebut telah melalui kajian mendalam yang melibatkan akademisi, pengusaha, dan mitra teknologi, menunjukkan kesiapan untuk digarap.
- Penyerahan ini menandai langkah maju dalam upaya pemerintah untuk meningkatkan nilai tambah sumber daya alam Indonesia.
🏭 Sektor dan Alokasi Investasi
- Ke-18 proyek hilirisasi terbagi dalam lima sektor utama: mineral dan batu bara, pertanian, kelautan dan perikanan, transisi energi, serta ketahanan energi.
- Sektor hilirisasi mineral dan batu bara mendominasi dengan nilai investasi terbesar, mencapai US$20,1 miliar.
- Contoh proyek spesifik meliputi Smelter Aluminium di Mempawah, Industri DME, Industri Aspal di Buton, dan Modul Surya Terintegrasi di Batang.
- Sektor ketahanan energi dan transisi energi juga memiliki alokasi investasi yang signifikan, menunjukkan fokus pada keberlanjutan dan kemandirian energi.
🤝 Peran dan Pendanaan BPI Danantara
- BPI Danantara bertugas untuk menyempurnakan studi kelayakan proyek-proyek ini, dengan prioritas pada proyek yang berpotensi menciptakan lapangan kerja terbanyak.
- Danantara telah mengamankan pendanaan awal sebesar US$7 miliar melalui kerja sama dengan Sovereign Wealth Fund dari Qatar, China, dan Rusia.
- Saat ini, BPI Danantara sedang dalam tahap negosiasi lanjutan dengan Sovereign Wealth Fund lainnya untuk menarik investasi tambahan.
🎯 Dampak dan Saran Ahli
- Proyek hilirisasi ini diharapkan dapat menciptakan pertumbuhan ekonomi yang signifikan dan lapangan kerja yang layak, dengan target penyerapan 276.636 tenaga kerja.
- Ekonom CORE Indonesia menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM, transfer teknologi, dan mitigasi dampak lingkungan untuk keberhasilan proyek.
- Direktur Eksekutif Celios menyarankan agar proyek lebih fokus pada transisi energi dan ketahanan pangan, serta meminta rincian proyek dibuka ke publik.
- Penting untuk menghindari kontradiksi antara hilirisasi produk tambang dengan sektor pertanian dan perikanan demi pembangunan yang seimbang.
Apa itu proyek hilirisasi prioritas yang baru saja diserahkan?
Proyek hilirisasi prioritas adalah inisiatif pemerintah Indonesia yang melibatkan 18 proyek strategis di berbagai sektor. Dokumen pra-studi kelayakan untuk proyek-proyek ini telah diserahkan oleh Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dan Satgas Hilirisasi dan Ketahanan Energi kepada Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). Proyek-proyek ini telah melalui kajian mendalam yang melibatkan akademisi, pengusaha, dan mitra teknologi, dan siap untuk digarap.
Siapa pihak yang terlibat dalam penyerahan dokumen pra-studi kelayakan proyek hilirisasi ini?
Pihak yang terlibat dalam penyerahan dokumen pra-studi kelayakan ini adalah Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dan Satgas Hilirisasi dan Ketahanan Energi sebagai pihak yang menyerahkan. Dokumen tersebut diserahkan kepada Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). Selain itu, dalam proses kajian mendalam proyek-proyek ini, turut dilibatkan akademisi, pengusaha, dan mitra teknologi.
Berapa total nilai investasi dari 18 proyek hilirisasi prioritas ini?
Total nilai investasi dari 18 proyek hilirisasi prioritas ini sangat signifikan, mencapai US$38,63 miliar. Angka ini setara dengan sekitar Rp618,13 triliun (dengan asumsi kurs Rp16.000 per dolar AS). Investasi sebesar ini menunjukkan komitmen besar pemerintah dalam mendorong nilai tambah produk domestik.
Sektor apa saja yang dicakup oleh 18 proyek hilirisasi ini dan sektor mana yang memiliki nilai investasi terbesar?
Ke-18 proyek hilirisasi ini terbagi dalam lima sektor utama, dengan nilai investasi yang bervariasi:
- Hilirisasi Mineral dan Batu Bara (Minerba): 8 proyek senilai US$20,1 miliar. Sektor ini memiliki nilai investasi terbesar.
- Hilirisasi Ketahanan Energi: 2 proyek senilai US$14,5 miliar. Sektor ini menempati posisi kedua dalam hal nilai investasi.
- Hilirisasi Transisi Energi: 2 proyek senilai US$2,5 miliar.
- Hilirisasi Kelautan dan Perikanan: 3 proyek senilai US$1,08 miliar.
- Hilirisasi Pertanian: 3 proyek senilai US$444,3 juta.
Dengan demikian, sektor hilirisasi mineral dan batu bara menjadi yang paling dominan dalam alokasi investasi.
Bisakah disebutkan beberapa contoh proyek spesifik yang termasuk dalam inisiatif hilirisasi ini?
Beberapa contoh proyek spesifik yang termasuk dalam inisiatif hilirisasi ini mencakup berbagai sektor, antara lain:
- Smelter Aluminium di Mempawah
- Industri DME (Dimethyl Ether)
- Industri Aspal di Buton
- Mangan Sulfat di Kupang
- Stainless Steel Slab di Morowali
- Cooper Rod di Gresik
- Besi Baja di Sarmi
- Chemical Grade Alumina di Kendawangan
- Olresin di Fakfak
- Oleofood di Kalimantan Timur
- Nata de Coco di Riau
- Chlor Alkali Plant
- Fillet Tilapia
- Carrageenan di Kupang
- Oil Refinery
- Oil Storage Tanks
- Modul Surya Terintegrasi di Batang
- Industri Boavtur
Daftar ini menunjukkan keragaman proyek yang bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah sumber daya alam Indonesia.
Apa peran utama Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) dalam proyek hilirisasi ini?
Peran utama Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) dalam proyek hilirisasi ini adalah untuk menyempurnakan studi kelayakan dari 18 proyek yang telah diserahkan. Danantara akan fokus pada proyek-proyek yang memiliki potensi terbesar untuk menciptakan lapangan kerja. Dengan demikian, Danantara bertindak sebagai entitas yang akan mematangkan persiapan proyek sebelum masuk ke tahap implementasi.
Bagaimana BPI Danantara mendapatkan pendanaan untuk mendukung proyek-proyek hilirisasi ini?
BPI Danantara telah berhasil mendapatkan pendanaan awal sebesar US$7 miliar. Pendanaan ini berasal dari kerja sama dengan Sovereign Wealth Fund (SWF) dari Qatar, China, dan Rusia. Selain itu, Danantara juga sedang dalam tahap negosiasi dengan beberapa Sovereign Wealth Fund lainnya untuk mendapatkan investasi lebih lanjut, menunjukkan adanya minat global terhadap proyek-proyek hilirisasi di Indonesia.
Apa manfaat utama yang diharapkan dari pelaksanaan proyek hilirisasi ini bagi Indonesia?
Pelaksanaan proyek hilirisasi ini diharapkan membawa berbagai manfaat signifikan bagi Indonesia, antara lain:
- Penciptaan Pertumbuhan Ekonomi: Proyek-proyek ini dirancang untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan berkelanjutan.
- Penciptaan Lapangan Kerja yang Layak: Salah satu target utama adalah penyerapan tenaga kerja yang masif, dengan target mencapai 276.636 tenaga kerja. Ini akan membantu mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
- Pemerataan Pertumbuhan Ekonomi Kawasan: Hilirisasi diharapkan dapat memberikan keadilan dalam pertumbuhan ekonomi, khususnya di berbagai kawasan di Indonesia yang menjadi lokasi proyek.
- Peningkatan Nilai Tambah: Dengan mengolah bahan mentah menjadi produk jadi atau setengah jadi, nilai tambah ekonomi dari sumber daya alam Indonesia akan meningkat secara signifikan.
Apa saja masukan atau saran dari para ekonom terkait implementasi proyek hilirisasi ini?
Para ekonom memberikan beberapa masukan penting terkait implementasi proyek hilirisasi ini:
- Muhammad Ishak Razak (Ekonom CORE Indonesia) menekankan pentingnya:
- Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)
- Transfer teknologi
- Penguatan peran Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
- Mitigasi dampak lingkungan
- Transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan proyek
- Penguatan infrastruktur pendukung
- Bhima Yudhistira (Direktur Eksekutif Celios) menyarankan agar:
- Proyek lebih fokus pada sektor transisi energi dan ketahanan pangan.
- Rincian proyek dibuka ke publik untuk meningkatkan transparansi.
- Pentingnya menghindari kontradiksi antara hilirisasi produk tambang dengan sektor pertanian dan perikanan, untuk memastikan pembangunan yang seimbang dan berkelanjutan.
Masukan-masukan ini menyoroti aspek-aspek krusial yang perlu diperhatikan agar proyek hilirisasi dapat berjalan optimal dan memberikan dampak positif jangka panjang.
Masih Seputar ekonomi
Gubernur Sumut Hadiahi Bebas Cicilan Kredit Setahun untuk UMKM di Festival Tapanuli Utara
sekitar 1 jam yang lalu

Prabowo Prihatin Sampah Bantar Gebang Setinggi 20 Lantai, Pemerintah Percepat PSEL
sekitar 1 jam yang lalu

Kimia Farma Perluas Akses Kesehatan, Suplai Obat ke 93 Kopdes Merah Putih
sekitar 3 jam yang lalu

Pemerintah Targetkan Hapus Kemiskinan Ekstrem, 23,85 Juta Jiwa Terdampak
sekitar 3 jam yang lalu

Djarum Tunda Rokok Elektrik, Incar Produk Superior di Tengah Tantangan Pasar dan Rokok Ilegal
sekitar 3 jam yang lalu

AirAsia Luncurkan Rute Langsung KL-Kuching ke Pontianak, Bidik Wisatawan RI
sekitar 3 jam yang lalu

Hutama Karya Tetapkan Tarif Tol Padang-Sicincin, Berlaku Segera
sekitar 4 jam yang lalu

BPS: Penduduk Miskin Indonesia Turun 200 Ribu Jiwa, Jawa Tetap Terbanyak
sekitar 4 jam yang lalu

Ritel Rugi Akibat Beras Oplosan, Aprindo Desak Pemerintah Bertindak Tegas
sekitar 5 jam yang lalu

Pemerintah Tiadakan Seleksi CPNS 2025, Fokus Rekrutmen PPPK di Tiga Instansi
sekitar 5 jam yang lalu

Bansos PKH Tahap 3 Cair: Cek Status Penerima Online Lewat HP
sekitar 7 jam yang lalu

Berita Terbaru

Media Vietnam Waspadai Taktik "Aneh" Vanenburg di Final Piala AFF U-23

Pengamat Vietnam Soroti Ketajaman U-23 Jelang Final Lawan Indonesia

Prabowo Kumpulkan 82 Profesional Muda Lulusan Fellowship, Bahas Ekonomi dan Teknologi

Kejagung Cekal Dua Bos Sugar Group Terkait TPPU Eks Pejabat MA

Kemenparekraf: Musik Daerah Ambon Pacu Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Trending

Konflik Perbatasan Thailand-Kamboja Memanas: 14 Tewas, 100 Ribu Mengungsi

Bentrokan Perbatasan Thailand-Kamboja Tewaskan 12 Orang, PBB Gelar Rapat Darurat

Kamboja-Thailand Saling Serang di Perbatasan, Jet Tempur Dikerahkan di Tengah Ketegangan Diplomatik

Semifinal Piala AFF U-23: Indonesia U-23 Hadapi Thailand di GBK, Antara Kritik dan Keunggulan

Negosiasi Transfer Data RI-AS Berlanjut, Kekhawatiran Privasi dan Bisnis Lokal Mencuat
Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.
Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!
Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.