Perubahan kebijakan App Store oleh Apple kemungkinan disetujui regulator Uni Eropa, menghindari denda besar. Revisi biaya, respons terhadap tekanan Komisi Eropa setelah denda €500 juta, mengenakan biaya 20% untuk penjualan via App Store (13% untuk bisnis kecil). Pengembang yang mengarahkan ke pembayaran eksternal dikenakan biaya 5-15%. Persetujuan diharapkan dalam beberapa minggu.
🍎 Fakta Utama
- Perubahan kebijakan App Store terbaru Apple kemungkinan besar akan disetujui oleh regulator antitrust Uni Eropa.
- Persetujuan ini berpotensi menyelamatkan Apple dari denda harian besar yang diberlakukan oleh Uni Eropa.
- Komisi Eropa diharapkan memberikan persetujuan dalam beberapa minggu mendatang, meskipun belum ada putusan akhir.
⚙️ Perubahan Kebijakan Apple
- Apple memperkenalkan struktur biaya yang direvisi bulan lalu sebagai respons terhadap tekanan dari Komisi Eropa.
- Pengembang yang melakukan penjualan melalui App Store akan dikenakan biaya pemrosesan 20 persen, dengan bisnis kecil mendapatkan tarif 13 persen.
- Pengembang yang mengarahkan pengguna ke metode pembayaran eksternal akan menghadapi biaya mulai dari lima hingga 15 persen.
- Apple kini mengizinkan pengembang untuk menyertakan beberapa tautan yang mengarahkan pengguna ke platform pembayaran pihak ketiga, yang sebelumnya dibatasi.
🏛️ Tindakan Regulator UE
- Komisi Eropa sebelumnya mendenda Apple €500 juta karena melanggar Digital Markets Act (DMA).
- Tuduhan utama adalah Apple membatasi kemampuan pengembang untuk memberi tahu pengguna tentang opsi pembayaran alternatif di luar App Store.
- Otoritas Uni Eropa memberi Apple waktu 60 hari untuk mematuhi DMA atau menghadapi denda harian hingga lima persen dari omzet globalnya, sekitar €50 juta per hari.
Apa itu Digital Markets Act (DMA) Uni Eropa?
Digital Markets Act (DMA) adalah undang-undang antitrust yang diberlakukan oleh Uni Eropa. Tujuannya adalah untuk memastikan persaingan yang adil dan terbuka di pasar digital, terutama bagi perusahaan teknologi besar yang dianggap sebagai 'penjaga gerbang' (gatekeepers). DMA berupaya mencegah praktik-praktik yang membatasi pilihan konsumen atau menghambat inovasi dari pengembang.
Mengapa Komisi Eropa mendenda Apple sebelumnya?
Komisi Eropa sebelumnya mendenda Apple sebesar €500 juta karena melanggar Digital Markets Act (DMA). Tuduhannya adalah Apple membatasi kemampuan pengembang untuk memberi tahu pengguna tentang opsi pembayaran alternatif di luar App Store. Praktik ini dianggap menghambat persaingan dan membatasi pilihan bagi konsumen.
Perubahan kebijakan apa yang dilakukan Apple pada App Store?
Sebagai respons terhadap tekanan dari Komisi Eropa dan untuk mematuhi DMA, Apple memperkenalkan struktur biaya yang direvisi untuk App Store. Selain itu, Apple juga mulai mengizinkan pengembang untuk menyertakan beberapa tautan yang mengarahkan pengguna ke platform pembayaran pihak ketiga, sebuah opsi yang sebelumnya sangat dibatasi.
Bagaimana struktur biaya baru untuk pengembang di App Store?
Di bawah kerangka kerja biaya yang baru, pengembang yang melakukan penjualan melalui App Store akan dikenakan biaya pemrosesan sebesar 20 persen. Namun, untuk bisnis kecil, Apple menawarkan tarif yang lebih rendah yaitu 13 persen.
Bagaimana biaya berlaku jika pengembang mengarahkan pengguna ke pembayaran eksternal?
Jika pengembang memilih untuk mengarahkan pengguna ke metode pembayaran eksternal di luar App Store, mereka akan menghadapi biaya yang bervariasi. Biaya ini berkisar mulai dari lima persen hingga 15 persen dari nilai transaksi.
Apakah pengembang sekarang diizinkan untuk menyertakan tautan pembayaran pihak ketiga?
Ya, Apple kini mengizinkan pengembang untuk menyertakan beberapa tautan yang mengarahkan pengguna langsung ke platform pembayaran pihak ketiga. Ini merupakan perubahan signifikan karena sebelumnya opsi semacam ini sangat dibatasi, memaksa sebagian besar transaksi melalui sistem pembayaran Apple.
Berapa denda harian yang bisa dihadapi Apple jika tidak mematuhi DMA?
Otoritas Uni Eropa telah memberikan batas waktu 60 hari kepada perusahaan untuk mematuhi DMA. Jika Apple gagal mematuhi, mereka dapat menghadapi denda harian yang sangat besar, yaitu hingga lima persen dari omzet globalnya. Jumlah ini diperkirakan setara dengan sekitar €50 juta per hari.
Bagaimana status persetujuan kebijakan baru Apple oleh regulator Uni Eropa?
Meskipun Komisi Eropa belum mengeluarkan putusan akhir mengenai kebijakan baru Apple, sumber-sumber mengindikasikan bahwa persetujuan dari regulator antitrust Uni Eropa kemungkinan besar akan diberikan. Persetujuan ini diperkirakan dapat terjadi dalam beberapa minggu mendatang, yang berpotensi menyelamatkan Apple dari denda harian yang besar.
Apa tujuan utama Apple melakukan perubahan kebijakan ini?
Tujuan utama Apple melakukan perubahan kebijakan ini adalah untuk mematuhi Digital Markets Act (DMA) Uni Eropa. Dengan mematuhi peraturan ini, Apple berupaya menghindari denda harian yang sangat besar yang dapat dikenakan oleh Komisi Eropa. Perubahan ini juga menunjukkan upaya Apple untuk beradaptasi dengan tuntutan regulasi yang semakin ketat di pasar digital.
Masih Seputar teknologi
iPhone Terhubung Langsung ke Starlink, Kirim Pesan Tanpa Jaringan Seluler
sekitar 13 jam yang lalu

Transfer Data RI-AS: Pemerintah Jamin Aman, Batasi Data Komersial di Tengah Polemik
sekitar 13 jam yang lalu

Trump Dorong Deregulasi AI Agresif Demi Dominasi AS
sekitar 16 jam yang lalu

Samsung Rilis One UI 8 Watch untuk Galaxy Watch Ultra, Fokus Kesehatan dan Antarmuka
sekitar 16 jam yang lalu

Samsung Galaxy Z Fold 7 Diklaim Tahan 500.000 Lipatan, Lebih Tipis dan Ringan
sekitar 19 jam yang lalu

Vivo Luncurkan Y50 5G dan Y50m 5G: Baterai 6.000 mAh, Harga Mulai Rp 2 Jutaan
sekitar 19 jam yang lalu

Negosiasi Transfer Data RI-AS Berlanjut, Kekhawatiran Privasi dan Bisnis Lokal Mencuat
sekitar 21 jam yang lalu
Microsoft: Ransomware Serang Server SharePoint, 400 Korban Terdampak
sekitar 21 jam yang lalu

Pemerintah Siapkan Regulasi AI, Tangkal Bahaya Teknologi pada Anak
1 hari yang lalu

Huawei Luncurkan Pura 80 Series dan Matepad 11.5 di Asia Tenggara, Siap ke Indonesia
1 hari yang lalu

Trump Bocorkan Poin Perjanjian Dagang AS-Indonesia, Termasuk Transfer Data Pribadi
1 hari yang lalu

Berita Terbaru

Fantastic Four: First Steps Raih Ulasan Beragam Kritikus, Dipuji Penonton Awal

Danantara dan INA Genjot Investasi, Fokus Optimalisasi BUMN dan Tarik FDI

Tarif Dagang RI-AS 19% Disepakati, AS Ajukan Akses Data dan Komoditas

Antrean 30 Km Ketapang: Gapasdap Desak Kesepakatan Antarinstansi Pasca KMP Tunu Tenggelam

Marcus Rashford Resmi Gabung Barcelona, Siap Bentuk Lini Serang 'Mengerikan'
Trending

Prabowo Resmikan 80.081 Kopdes Merah Putih, Targetkan Penguatan Ekonomi Desa dan Pangkas Rantai Pasok

RI-AS Sepakati Perjanjian Dagang Rp368 Triliun, Hambatan Non-Tarif Dihapus

Indonesia-AS Sepakati Tarif 19%, RI Siapkan Strategi Hadapi Impor dan Aturan Dagang Baru

Prabowo Resmikan 80 Ribu Koperasi Desa Merah Putih, Pangkas Rantai Pasok dan Perkuat Ekonomi Rakyat

Tarif Resiprokal RI-AS: Optimisme Kemenkeu Kontra Kekhawatiran Indef
Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.
Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!
Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.