PBB Ungkap Israel Kuasai Hampir 90% Gaza, Jutaan Warga Terancam Kelaparan Massal
Pertanyaan
Cara jawab
Singkat & Padat

PBB melaporkan 87,7% Gaza dikuasai Israel, memaksa 2,1 juta warga sipil berdesakan di 12% wilayah yang terfragmentasi. Mayoritas warga mengungsi, kekurangan tempat tinggal dan bahan bakar. Malnutrisi parah menyebabkan kematian, termasuk anak-anak. Israel memperluas operasi ke pusat Kota Gaza, memicu kritik internasional atas pembatasan bantuan dan serangan yang terus berlanjut.
๐จ Situasi Kemanusiaan Kritis
- Hampir 90% wilayah Gaza, atau 87,7%, kini berada di bawah kendali militer Israel, baik sebagai zona evakuasi maupun militer.
- Sekitar 2,1 juta warga sipil terhimpit di 12% wilayah yang terfragmentasi dengan layanan penting yang tidak berfungsi atau minim.
- Sebagian besar penduduk Gaza telah mengungsi setidaknya satu kali selama 21 bulan perang.
- Lebih dari 1,3 juta orang membutuhkan tempat berlindung dan perlengkapan rumah tangga, namun pasokan belum dikirim selama lebih dari empat bulan.
- Krisis bahan bakar terus berlanjut, dengan jumlah terbatas yang masuk ke Gaza tidak mencukupi.
- Kantor media pemerintah Gaza memperingatkan bahwa Jalur Gaza berada di ambang kematian massal.
๐ Dampak Kelaparan dan Dehidrasi
- Banyak warga Gaza mengalami malnutrisi parah, dengan lebih dari selusin orang, termasuk anak-anak, meninggal karena kelaparan dalam 24 jam terakhir.
- Kementerian Kesehatan Gaza mencatat sedikitnya 86 orang, termasuk 76 anak-anak, meninggal akibat kelaparan dan dehidrasi sejak Oktober 2023.
- Kondisi ini diperparah oleh layanan penting yang tidak berfungsi atau minim di wilayah yang tersisa, menghambat akses bantuan.
โ๏ธ Operasi Militer Israel
- Pasukan Israel memperluas operasi mereka ke pusat Kota Gaza, yang menjadi tempat bermukimnya beberapa kelompok bantuan, dalam upaya membelah wilayah Palestina.
- Israel mengklaim tindakan ini bertujuan menekan Hamas untuk membebaskan sandera, namun hal ini menjadi perdebatan dalam perundingan gencatan senjata.
- Serangan Israel terus berlanjut, menewaskan sedikitnya 15 orang dalam serangan terbaru di kamp Al-Shati dan Deir el-Balah.
๐ Reaksi Internasional
- Inggris, Perancis, dan 23 negara Barat lainnya mengkritik pembatasan bantuan kemanusiaan oleh Israel.
- Negara-negara tersebut juga menyerukan pembebasan sandera yang tersisa.
- Badan pangan PBB menuduh pasukan Israel menembaki warga Palestina yang mencari bantuan.
Apa status kendali militer Israel atas wilayah Gaza saat ini?
PBB melaporkan bahwa hampir 90% wilayah Gaza, atau tepatnya 87,7%, kini berada di bawah kendali militer Israel. Wilayah ini ditetapkan sebagai zona evakuasi atau zona militer, yang secara signifikan membatasi ruang gerak dan akses bagi warga sipil.
Berapa banyak warga sipil Gaza yang terdampak dan di mana mereka terkonsentrasi?
Sekitar 2,1 juta warga sipil di Gaza kini terhimpit di hanya 12% dari total wilayah yang tersisa. Wilayah ini sangat terfragmentasi, membuat kondisi hidup semakin sulit. Sebagian besar penduduk Gaza juga telah mengungsi setidaknya satu kali selama 21 bulan perang berlangsung.
Apa saja tantangan kemanusiaan utama yang dihadapi penduduk Gaza?
Penduduk Gaza menghadapi berbagai tantangan kemanusiaan yang parah, antara lain:
- Keterbatasan Layanan Penting: Banyak layanan penting tidak berfungsi atau minim.
- Kebutuhan Tempat Berlindung: Lebih dari 1,3 juta orang membutuhkan tempat berlindung dan perlengkapan rumah tangga, namun pasokan belum tiba selama lebih dari empat bulan.
- Krisis Bahan Bakar: Jumlah bahan bakar yang masuk ke Gaza sangat terbatas dan tidak mencukupi kebutuhan.
- Malnutrisi Parah: Banyak warga mengalami malnutrisi ekstrem, dengan kasus kematian akibat kelaparan dan dehidrasi yang terus meningkat.
Bagaimana kondisi pasokan bantuan kemanusiaan dan layanan penting di Gaza?
Kondisi pasokan bantuan kemanusiaan dan layanan penting di Gaza sangat kritis. Layanan penting sebagian besar tidak berfungsi atau hanya beroperasi secara minimal. Pasokan tempat perlindungan belum dikirim selama lebih dari empat bulan, meskipun ada kebutuhan mendesak dari jutaan orang. Selain itu, krisis bahan bakar terus berlanjut dengan jumlah yang masuk tidak mencukupi. Badan pangan PBB bahkan menuduh pasukan Israel menembaki warga Palestina yang sedang mencari bantuan, yang semakin memperparah situasi distribusi bantuan.
Seberapa parah krisis pangan dan malnutrisi di Gaza?
Krisis pangan di Gaza sangat parah, menyebabkan banyak warga mengalami malnutrisi ekstrem. PBB melaporkan bahwa lebih dari selusin orang, termasuk anak-anak, meninggal karena kelaparan dalam 24 jam terakhir. Kementerian Kesehatan Gaza mencatat bahwa setidaknya 86 orang, termasuk 76 anak-anak, telah meninggal akibat kelaparan dan dehidrasi sejak Oktober 2023. Kantor media pemerintah Gaza bahkan memperingatkan bahwa Jalur Gaza berada di ambang kematian massal akibat kondisi ini.
Apa alasan yang dikemukakan Israel terkait perluasan operasi militernya di Gaza?
Israel mengklaim bahwa perluasan operasi militernya ke pusat Kota Gaza bertujuan untuk menekan Hamas agar membebaskan sandera yang ditahan. Tindakan ini juga disebut sebagai upaya untuk membelah wilayah Palestina. Namun, klaim ini menjadi perdebatan dalam perundingan gencatan senjata yang sedang berlangsung.
Bagaimana reaksi komunitas internasional terhadap situasi kemanusiaan di Gaza?
Komunitas internasional telah menunjukkan keprihatinan dan reaksi beragam terhadap situasi di Gaza:
- Kritik Terhadap Pembatasan Bantuan: Inggris, Perancis, dan 23 negara Barat lainnya secara terbuka mengkritik pembatasan bantuan kemanusiaan oleh Israel.
- Seruan Pembebasan Sandera: Negara-negara tersebut juga menyerukan pembebasan sandera yang tersisa.
- Tuduhan Penembakan: Badan pangan PBB menuduh pasukan Israel menembaki warga Palestina yang mencari bantuan, menunjukkan pelanggaran terhadap prinsip kemanusiaan.
Berapa jumlah korban jiwa terbaru akibat serangan di Gaza?
Dalam serangan terbaru, sedikitnya 15 orang dilaporkan tewas. Serangan ini terjadi di kamp Al-Shati dan Deir el-Balah, menambah jumlah korban jiwa yang terus meningkat di Jalur Gaza.
Masih Seputar internasional
Menkeu AS Scott Bessent Dukung Jerome Powell, Sebut Suksesi The Fed Tak Mendesak
sekitar 13 jam yang lalu

PM Jepang Ishiba Bantah Laporan Pengunduran Diri Usai Kekalahan Pemilu
sekitar 13 jam yang lalu

Thailand Tuduh Kamboja Pasang Ranjau Baru, Tarik Dubes dan Tutup Perbatasan
sekitar 13 jam yang lalu

Sengketa Perbatasan Thailand-Kamboja Memanas: Diplomat Diusir, Korban Berjatuhan
sekitar 13 jam yang lalu

Kamboja-Thailand Saling Serang di Perbatasan, Jet Tempur Dikerahkan di Tengah Ketegangan Diplomatik
sekitar 16 jam yang lalu

Iran Klaim Usir Kapal Perang AS di Teluk Oman, Washington Membantah
sekitar 16 jam yang lalu

Negosiasi Rusia-Ukraina di Istanbul: Tukar Tahanan Disepakati, Kemajuan Damai Buntu
sekitar 16 jam yang lalu

Puluhan Anak Gaza Tewas Kelaparan, Israel dan Hamas Saling Tuduh
sekitar 16 jam yang lalu

AS Keluar dari UNESCO: China Menyayangkan, Israel Menyambut Baik Keputusan Trump
sekitar 19 jam yang lalu

Iran Usir Kapal Perusak AS dari Teluk Oman di Tengah Ketegangan Regional
sekitar 19 jam yang lalu

Trump Umumkan Tarif Impor 19% untuk Filipina, Nol Persen untuk AS
sekitar 19 jam yang lalu

Berita Terbaru

Fantastic Four: First Steps Raih Ulasan Beragam Kritikus, Dipuji Penonton Awal

Danantara dan INA Genjot Investasi, Fokus Optimalisasi BUMN dan Tarik FDI

Tarif Dagang RI-AS 19% Disepakati, AS Ajukan Akses Data dan Komoditas

Antrean 30 Km Ketapang: Gapasdap Desak Kesepakatan Antarinstansi Pasca KMP Tunu Tenggelam

iPhone Terhubung Langsung ke Starlink, Kirim Pesan Tanpa Jaringan Seluler
Trending

Prabowo Resmikan 80.081 Kopdes Merah Putih, Targetkan Penguatan Ekonomi Desa dan Pangkas Rantai Pasok

RI-AS Sepakati Perjanjian Dagang Rp368 Triliun, Hambatan Non-Tarif Dihapus

Indonesia-AS Sepakati Tarif 19%, RI Siapkan Strategi Hadapi Impor dan Aturan Dagang Baru

Prabowo Resmikan 80 Ribu Koperasi Desa Merah Putih, Pangkas Rantai Pasok dan Perkuat Ekonomi Rakyat

Tarif Resiprokal RI-AS: Optimisme Kemenkeu Kontra Kekhawatiran Indef
Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.
Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!
Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.