DPR Desak Pengaktifan Kembali 15 Kapal LCT Atasi Kemacetan Pelabuhan Ketapang

Penyebab utama kemacetan parah di Pelabuhan Ketapang adalah penghentian operasional 15 kapal landing craft tank (LCT) di Dermaga LCM. Penghentian ini mengurangi kapasitas angkut penyeberangan, sehingga menyebabkan penumpukan kendaraan dan alat berat.

Bambang Haryo Soekartono mendesak agar 15 kapal LCT yang dihentikan operasionalnya di Dermaga LCM segera diaktifkan kembali. Pengaktifan kembali kapal-kapal ini diharapkan dapat secara signifikan meningkatkan kapasitas pengangkutan dan mengatasi kemacetan.

Tujuan utama dari desakan pengaktifan kembali kapal LCT adalah untuk mempercepat pengangkutan alat berat dan kendaraan yang terjebak di Pelabuhan Ketapang. Dengan demikian, diharapkan dapat mengurai kemacetan dan melancarkan arus transportasi.

Target yang ditetapkan untuk penyelesaian pengangkutan seluruh kendaraan yang terjebak adalah sehari setelah peninjauan yang dilakukan oleh Bambang Haryo Soekartono. Target ini menunjukkan urgensi penyelesaian masalah kemacetan.

Pengaktifan kembali kapal LCT sangat penting untuk kelancaran industri dan pariwisata di Bali. Kemacetan di Pelabuhan Ketapang menghambat distribusi barang dan mobilitas wisatawan, yang berdampak negatif pada sektor ekonomi di Bali. Dengan lancarnya penyeberangan, aktivitas ekonomi dan pariwisata dapat berjalan normal kembali.

Selain pengaktifan kapal LCT, Bambang Haryo Soekartono juga mendorong beberapa hal penting lainnya, yaitu:

• Percepatan penyesuaian tarif angkutan penyeberangan: Hal ini bertujuan untuk mendukung standardisasi keselamatan dan pelayanan minimum.
• Penertiban tiket penumpang kendaraan dan pengemudi: Penertiban ini harus dilakukan sesuai dengan aturan yang berlaku untuk memastikan transparansi dan kepatuhan.

Penyesuaian tarif angkutan penyeberangan dianggap penting karena bertujuan untuk mendukung standardisasi keselamatan dan pelayanan minimum. Dengan tarif yang sesuai, operator dapat berinvestasi dalam peningkatan fasilitas, perawatan kapal, dan pelatihan kru, yang pada akhirnya akan meningkatkan keamanan dan kualitas layanan bagi penumpang.

Penertiban tiket penumpang kendaraan dan pengemudi sangat penting untuk memastikan kepatuhan terhadap aturan dan transparansi dalam operasional penyeberangan. Hal ini dapat mencegah praktik-praktik yang tidak sesuai, memastikan setiap penumpang dan kendaraan tercatat dengan benar, serta berkontribusi pada data yang akurat untuk perencanaan dan peningkatan layanan.