China Tuduh Intelijen Asing Curi Logam Tanah Jarang, Ancam Keamanan Nasional
Pertanyaan
Cara jawab
Singkat & Padat

Kementerian Keamanan Negara China (MSS) menuduh badan intelijen asing mencuri logam tanah jarang, berkolusi dengan pelanggar hukum domestik. Tuduhan ini muncul setelah China memperketat pembatasan ekspor logam tanah jarang. Meskipun demikian, ekspor logam tanah jarang China justru meningkat 32 persen pada Juni, mengindikasikan potensi kesepakatan dengan AS terkait aliran logam penting.
🕵️ Tuduhan Utama
- Kementerian Keamanan Negara China (MSS) menuduh badan intelijen asing mencuri logam tanah jarang dari negara tersebut.
- Pencurian dilakukan melalui kolusi dengan pelanggar hukum domestik, yang dianggap mengancam keamanan nasional China.
- MSS juga mendeteksi upaya untuk menghindari pembatasan ekspor melalui pemalsuan label dan transshipment kargo via negara ketiga.
⚖️ Konteks Pembatasan Ekspor
- Tuduhan ini muncul setelah China sebelumnya menambahkan beberapa logam tanah jarang dan magnet ke daftar pembatasan ekspor.
- Pembatasan ekspor tersebut merupakan balasan atas tarif yang diberlakukan AS terhadap China.
- Kebijakan pembatasan ekspor ini sempat mengguncang rantai pasokan global logam tanah jarang.
📈 Tren Ekspor Terkini
- Meskipun ada pembatasan, ekspor logam tanah jarang China justru naik 32 persen pada Juni.
- Peningkatan ekspor ini dapat mengindikasikan adanya potensi hasil dari kesepakatan antara Washington dan Beijing.
- Kesepakatan tersebut kemungkinan terkait dengan aliran logam penting ini di pasar global.
Apa itu logam tanah jarang dan mengapa penting?
Logam tanah jarang adalah kelompok 17 unsur kimia yang memiliki sifat magnetik, katalitik, dan optik unik. Meskipun disebut "jarang", unsur-unsur ini sebenarnya cukup melimpah di kerak bumi, namun jarang ditemukan dalam konsentrasi tinggi yang ekonomis untuk ditambang. Logam ini sangat penting dalam berbagai teknologi modern, termasuk elektronik konsumen, kendaraan listrik, turbin angin, peralatan militer, dan banyak lagi.
Siapa yang dituduh mencuri logam tanah jarang dari China?
Kementerian Keamanan Negara China (MSS) menuduh badan intelijen asing sebagai pihak yang mencuri logam tanah jarang dari China. Tuduhan ini juga menyebutkan adanya kolusi antara badan intelijen asing tersebut dengan pelanggar hukum domestik di China.
Badan mana di China yang mengajukan tuduhan ini?
Tuduhan pencurian logam tanah jarang dan upaya penghindaran pembatasan ekspor diajukan oleh Kementerian Keamanan Negara China (MSS). MSS adalah badan intelijen dan keamanan utama di Republik Rakyat China.
Bagaimana modus operandi pencurian logam tanah jarang yang dituduhkan?
Menurut tuduhan MSS, modus operandi pencurian logam tanah jarang melibatkan kolusi antara badan intelijen asing dengan pelanggar hukum domestik di China. Kolusi ini mengindikasikan adanya jaringan internal yang memfasilitasi pencurian sumber daya strategis tersebut, yang diklaim mengancam keamanan nasional China.
Bagaimana upaya penghindaran pembatasan ekspor logam tanah jarang dilakukan?
MSS juga mendeteksi upaya untuk menghindari pembatasan ekspor logam tanah jarang. Modus yang terdeteksi meliputi:
- Pemalsuan label: Pelaku memalsukan label produk untuk menyamarkan identitas atau asal logam tanah jarang agar dapat diekspor tanpa terdeteksi.
- Transshipment kargo melalui negara ketiga: Kargo logam tanah jarang dikirimkan melalui negara ketiga sebagai perantara untuk menyembunyikan tujuan akhir atau asal sebenarnya, sehingga dapat menghindari pembatasan ekspor langsung.
Mengapa China sebelumnya memberlakukan pembatasan ekspor logam tanah jarang?
China sebelumnya memberlakukan pembatasan ekspor beberapa logam tanah jarang dan magnet sebagai balasan atas tarif yang diberlakukan oleh Amerika Serikat. Kebijakan ini merupakan langkah strategis China untuk menanggapi tekanan ekonomi dan perdagangan dari AS, sekaligus menegaskan kontrolnya atas pasokan global komoditas vital ini.
Apa dampak pembatasan ekspor logam tanah jarang China terhadap rantai pasokan global?
Pembatasan ekspor logam tanah jarang oleh China sempat mengguncang rantai pasokan global. Mengingat China adalah produsen dan pengekspor logam tanah jarang terbesar di dunia, pembatasan ini menimbulkan kekhawatiran serius di kalangan industri global yang sangat bergantung pada pasokan dari China, terutama di sektor teknologi tinggi dan pertahanan. Hal ini mendorong negara-negara lain untuk mencari sumber alternatif dan berinvestasi dalam kapasitas produksi mereka sendiri.
Bagaimana tren ekspor logam tanah jarang China baru-baru ini?
Meskipun ada tuduhan pencurian dan upaya penghindaran pembatasan, ekspor logam tanah jarang China justru menunjukkan tren peningkatan baru-baru ini. Pada bulan Juni, ekspor logam tanah jarang China naik sebesar 32 persen. Peningkatan ini menunjukkan dinamika yang kompleks dalam pasar global dan kebijakan ekspor China.
Apa yang mungkin menjadi alasan di balik peningkatan ekspor logam tanah jarang China baru-baru ini?
Peningkatan ekspor logam tanah jarang China sebesar 32 persen pada bulan Juni dapat mengindikasikan potensi hasil dari kesepakatan antara Washington dan Beijing terkait aliran logam penting ini. Hal ini menunjukkan kemungkinan adanya negosiasi atau pemahaman bersama antara kedua negara adidaya tersebut untuk menstabilkan pasokan global, meskipun rincian kesepakatan tersebut tidak disebutkan secara eksplisit dalam informasi yang diberikan.
Masih Seputar internasional
86 Orang, Mayoritas Anak, Meninggal Akibat Kelaparan di Gaza Akibat Blokade Israel
sekitar 10 jam yang lalu

Rusia Gempur Ukraina dengan Rudal dan Drone, Satu Tewas di Kyiv
sekitar 10 jam yang lalu

Korea Selatan Dilanda Hujan Deras: 14 Tewas, 12 Hilang, Ribuan Mengungsi
sekitar 17 jam yang lalu

Kebakaran Kilang Minyak Terbesar Iran Tewaskan Satu Orang, Produksi Tak Terganggu
sekitar 20 jam yang lalu

Gempa M 7,4 Guncang Rusia, Peringatan Tsunami Picu Evakuasi Kamchatka
sekitar 20 jam yang lalu

Bayi Meninggal Kelaparan di Gaza, UNRWA Desak Israel Buka Akses Bantuan
1 hari yang lalu

Mossad Lobi AS untuk Relokasi Warga Gaza, Klaim Indonesia Siap Menampung
1 hari yang lalu

Inflasi Jepang Melambat ke 3,3% di Juni, Tetap di Atas Target BOJ
1 hari yang lalu

Topan Wipha Lumpuhkan Hong Kong dan China Selatan, Ratusan Penerbangan Dibatalkan
1 hari yang lalu

Pelaut Filipina Kisahkan 5 Jam Mengerikan Serangan Houthi di Laut Merah
1 hari yang lalu

Berita Terbaru

Petenis Inggris Tara Moore Diskors Empat Tahun oleh CAS karena Doping

Malaysia U-23 Wajib Menang Lawan Indonesia, Legenda Soroti Mental di GBK

KLH Sosialisasikan Dua PP Lingkungan Hidup Baru, Perkuat Tata Kelola Berkelanjutan

Pekerja Pariwisata Jabar Tutup Flyover Pasupati, Tuntut Cabut Larangan Study Tour

Demo Ojol di Istana Memanas, Tuntut UU Transportasi dan Potongan Aplikasi 10%
Trending

Kesepakatan Dagang RI-AS: Tarif 19% Berlaku, Indonesia Kejar Nol Persen Ekspor Unggulan

Pemerintah Perangi Beras Oplosan, Gelontorkan Jutaan Ton untuk Stabilisasi Harga

Piala AFF U-23: Malaysia Puji Indonesia Calon Juara, Grup A Berpeluang Runner-up Terbaik

Koperasi Desa Merah Putih Diluncurkan, Target 80.000 Unit Perkuat Ekonomi Nasional

RI-AS Sepakati Tarif 19%, Industri Untung, Buruh Terancam PHK
Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.
Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!
Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.