
Microsoft menghentikan dukungan teknis di China untuk sistem Departemen Pertahanan AS (DoD) setelah laporan ProPublica. Perubahan ini memastikan tidak ada tim teknik di China yang membantu cloud Pemerintah DoD. Senator Tom Cotton meminta penyelidikan, dan Pentagon akan meninjau praktik serupa di DoD. Departemen Pertahanan AS terus memantau ancaman terhadap infrastruktur militer.
๐ Fakta Utama
- Microsoft telah menghentikan dukungan teknis berbasis di China untuk sistem Departemen Pertahanan AS (DoD).
- Keputusan ini diambil menyusul laporan dari ProPublica yang mengungkap praktik tersebut.
- Perubahan ini bertujuan untuk memastikan tidak ada tim teknik di China yang memberikan bantuan teknis untuk cloud Pemerintah DoD.
๐๏ธ Tanggapan Pemerintah
- Senator AS, Tom Cotton, telah meminta penyelidikan atas masalah dukungan teknis Microsoft di China.
- Kepala Pentagon menanggapi dengan menyatakan akan melakukan peninjauan menyeluruh untuk memastikan praktik serupa tidak terjadi di tempat lain di DoD.
- Peninjauan ini bertujuan untuk mencegah potensi kerentanan keamanan di masa depan dalam sistem pertahanan AS.
๐ก๏ธ Implikasi Keamanan
- Departemen Pertahanan AS akan terus memantau dan melawan semua ancaman terhadap infrastruktur militer.
- Fokus utama adalah pada keamanan jaringan online AS untuk melindungi data sensitif.
- Langkah ini menegaskan komitmen DoD untuk menjaga integritas dan keamanan sistem pertahanan nasional.
Apa keputusan terbaru Microsoft terkait Departemen Pertahanan AS (DoD)?
Microsoft telah menghentikan dukungan teknis yang berbasis di China untuk sistem Departemen Pertahanan AS (DoD). Ini berarti bahwa tim teknik Microsoft yang berlokasi di China tidak lagi akan memberikan bantuan teknis untuk layanan cloud Pemerintah DoD.
Mengapa Microsoft mengambil langkah untuk menghentikan dukungan teknis ini?
Microsoft mengambil langkah ini menyusul laporan dari ProPublica yang mengungkap praktik dukungan teknis berbasis di China untuk DoD. Menurut Kepala Komunikasi Microsoft, Frank Shaw, perubahan ini dilakukan untuk memastikan tidak ada tim teknik di China yang memberikan bantuan teknis untuk cloud Pemerintah DoD, yang mengindikasikan upaya untuk mengatasi kekhawatiran keamanan dan privasi yang mungkin timbul dari lokasi dukungan tersebut.
Siapa yang pertama kali mengungkap praktik dukungan teknis Microsoft dari China?
Praktik dukungan teknis Microsoft yang berbasis di China untuk Departemen Pertahanan AS pertama kali diungkap oleh laporan dari ProPublica. Laporan inilah yang kemudian memicu tindakan dari Microsoft dan perhatian dari pihak berwenang AS.
Bagaimana Microsoft memastikan bahwa dukungan teknis dari China tidak lagi diberikan kepada DoD?
Menurut Frank Shaw, Kepala Komunikasi Microsoft, perubahan ini dilakukan untuk memastikan secara spesifik bahwa "tidak ada tim teknik di China yang memberikan bantuan teknis untuk cloud Pemerintah DoD." Ini menunjukkan bahwa Microsoft telah melakukan restrukturisasi atau penyesuaian internal untuk menghentikan aliran dukungan teknis dari lokasi tersebut.
Bagaimana reaksi Senator AS Tom Cotton terhadap masalah ini?
Senator AS Tom Cotton telah meminta penyelidikan atas masalah dukungan teknis Microsoft yang berbasis di China untuk DoD. Permintaan penyelidikan ini menunjukkan tingkat kekhawatiran yang serius dari pihak legislatif AS mengenai potensi risiko keamanan nasional yang terkait dengan praktik tersebut.
Apa tanggapan dari Pentagon atau Departemen Pertahanan AS mengenai laporan ini?
Kepala Pentagon menanggapi laporan ini dengan menyatakan bahwa mereka akan melakukan peninjauan. Tujuan dari peninjauan ini adalah untuk memastikan bahwa praktik serupa, yaitu dukungan teknis dari lokasi yang berpotensi menimbulkan risiko, tidak terjadi di tempat lain di Departemen Pertahanan AS. Ini menunjukkan komitmen DoD untuk mengidentifikasi dan mengatasi celah keamanan potensial.
Apa komitmen Departemen Pertahanan AS terkait keamanan siber di masa depan?
Departemen Pertahanan AS akan terus memantau dan melawan semua ancaman terhadap infrastruktur militer dan jaringan online AS. Pernyataan ini menegaskan kembali prioritas DoD dalam menjaga keamanan siber dan melindungi aset-aset penting negara dari berbagai ancaman, baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri.
Siapa Frank Shaw yang disebutkan dalam laporan ini?
Frank Shaw adalah Kepala Komunikasi Microsoft. Dalam konteks laporan ini, ia memberikan pernyataan resmi mengenai keputusan Microsoft untuk menghentikan dukungan teknis berbasis di China untuk cloud Pemerintah DoD, menjelaskan alasan di balik perubahan tersebut.
Masih Seputar teknologi
Samsung Galaxy Watch 8 Series Resmi di Indonesia, Usung Fitur Kesehatan AI Canggih
sekitar 1 jam yang lalu

Oppo Luncurkan Tablet Pad SE Rp 2,9 Juta, Smartwatch, dan TWS di Indonesia
sekitar 1 jam yang lalu

OpenAI Luncurkan Fitur Baru ChatGPT: Bertindak untuk Pengguna dan Mode Rekam
sekitar 4 jam yang lalu

Motorola Edge 60 Pro Meluncur di Indonesia, Andalkan Tiga Kamera dan AI Canggih
sekitar 21 jam yang lalu

Perplexity Lampaui ChatGPT di App Store Apple Berkat Kemitraan Airtel
sekitar 21 jam yang lalu
Huawei Matepad Pro 12.2 Meluncur di Indonesia, Produktivitas PC Mulai Rp13 Juta
1 hari yang lalu

Parlemen Rusia Desak WhatsApp Tinggalkan Pasar, Sebut Ancaman Keamanan Nasional
1 hari yang lalu

Oppo Luncurkan Reno 14 Series di Indonesia, Tawarkan Bonus AI Google Pro
1 hari yang lalu

Rusia Peringatkan WhatsApp untuk Bersiap Keluar dari Pasar
1 hari yang lalu

Model iPhone Terancam Dilarang di AS Akibat Sengketa Layar OLED
2 hari yang lalu

Berita Terbaru

Barack dan Michelle Obama Jawab Isu Perceraian di Podcast

Charli XCX dan George Daniel The 1975 Resmi Menikah di London

Investasi Apple Rp 2,6 T di Indonesia: Optimisme BKPM di Tengah Kekhawatiran Ekonom

KUR BRI 2025 Tawarkan Bunga Ringan, Penerima Bansos Tetap Bisa Ajukan

Pertamina Sepakati Impor Migas Rp244 Triliun dari AS, Pemerintah Siapkan Regulasi
Trending

Kesepakatan Dagang RI-AS: Tarif 19% Berlaku, Indonesia Kejar Nol Persen Ekspor Unggulan

Pemerintah Perangi Beras Oplosan, Gelontorkan Jutaan Ton untuk Stabilisasi Harga

Tarif Impor AS 19% untuk RI: Optimisme Ekspor dan Komitmen Belanja Produk AS

Kementan Ungkap 212 Merek Beras Oplosan, Konsumen Rugi Rp 99 Triliun

Piala AFF U-23: Malaysia Puji Indonesia Calon Juara, Grup A Berpeluang Runner-up Terbaik
Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.
Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!
Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.