Militer Israel Dituduh Tembaki Warga Sipil Pencari Bantuan di Gaza, 26 Tewas
Pertanyaan
Cara jawab
Singkat & Padat

Militer Israel dituduh menembaki warga sipil yang sedang menunggu bantuan di Gaza, menewaskan 26 orang dan melukai lebih dari 100. Saksi mata mengklaim tentara Israel menembaki antrean bantuan makanan. Militer Israel akan melakukan penyelidikan. AFP kesulitan memverifikasi detail kejadian. Otoritas Palestina menyalahkan Israel, sementara GHF menuduh Hamas memicu kerusuhan. Insiden serupa sebelumnya terjadi di titik distribusi air.
🚨 Fakta Utama Insiden
- Militer Israel dituduh menembaki warga sipil yang sedang mengantre bantuan kemanusiaan di Gaza, Palestina.
- Insiden tersebut menyebabkan 26 orang tewas dan lebih dari 100 lainnya luka-luka.
- Juru bicara pertahanan sipil Gaza merinci 22 korban tewas di Khan Younis dan empat di Rafah akibat "tembakan Israel" pada Sabtu (19/7).
- Saksi mata, termasuk Abdul Aziz Abed, mengklaim tentara Israel menembaki mereka saat mengantre makanan.
⚖️ Klaim dan Tuduhan
- Otoritas Palestina secara konsisten menyalahkan tembakan militer Israel atas kematian warga yang menunggu bantuan.
- Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) menuduh Hamas memicu kerusuhan dan menembaki warga sipil dalam insiden tersebut.
- AFP menghadapi kesulitan dalam memverifikasi jumlah korban dan detail kejadian secara independen karena pembatasan media.
🏛️ Tanggapan dan Konteks
- Menanggapi tuduhan, militer Israel menyatakan akan melakukan penyelidikan terhadap insiden penembakan tersebut.
- Insiden ini bukan yang pertama; sebelumnya, serangan serupa di titik distribusi air Gaza menewaskan 8 warga Palestina.
- Militer Israel mengklaim insiden sebelumnya yang menewaskan 8 warga Palestina di titik distribusi air adalah akibat malfungsi.
Apa insiden utama yang dilaporkan terjadi di Gaza?
Insiden utama yang dilaporkan adalah penembakan terhadap warga sipil yang sedang mengantre untuk mendapatkan bantuan kemanusiaan di Gaza, Palestina. Insiden ini menyebabkan sejumlah besar korban jiwa dan luka-luka.
Kapan dan di mana insiden penembakan warga sipil yang menunggu bantuan terjadi?
Insiden penembakan warga sipil ini terjadi pada hari Sabtu, 19 Juli. Lokasi kejadian terbagi di dua area utama:
- Dekat pusat distribusi bantuan di Khan Younis, di mana 22 korban tewas ditemukan.
- Di Rafah, di mana empat korban tewas lainnya dilaporkan.
Berapa jumlah korban jiwa dan luka-luka akibat insiden tersebut?
Akibat insiden penembakan tersebut, dilaporkan bahwa 26 orang tewas dan lebih dari 100 orang lainnya mengalami luka-luka. Juru bicara pertahanan sipil Gaza, Mahmud Bassal, merinci bahwa 22 korban tewas berada di Khan Younis dan empat lainnya di Rafah.
Siapa yang dituduh bertanggung jawab atas penembakan warga sipil ini?
Militer Israel dituduh bertanggung jawab atas penembakan warga sipil ini. Tuduhan tersebut datang dari beberapa pihak, termasuk:
- Juru bicara pertahanan sipil Gaza, Mahmud Bassal, yang secara spesifik menyebutkan "tembakan Israel".
- Saksi mata di lokasi kejadian, seperti Abdul Aziz Abed, yang mengklaim tentara Israel menembaki mereka saat mengantre bantuan makanan.
- Otoritas Palestina, yang sering menyalahkan tembakan militer Israel atas kematian warga yang menunggu bantuan.
Bagaimana tanggapan militer Israel terhadap tuduhan tersebut?
Menanggapi tuduhan penembakan warga sipil, militer Israel menyatakan bahwa mereka akan melakukan penyelidikan terhadap insiden tersebut. Pernyataan ini menunjukkan bahwa mereka mengakui adanya insiden dan akan meninjau klaim yang diajukan.
Apakah ada pihak lain yang memberikan klaim berbeda mengenai penyebab insiden?
Ya, terdapat klaim yang saling bertentangan mengenai pihak yang bertanggung jawab atas insiden tersebut:
- Otoritas Palestina dan saksi mata cenderung menyalahkan tembakan militer Israel.
- Di sisi lain, Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) menuduh kelompok Hamas memicu kerusuhan dan menembaki warga sipil di lokasi kejadian.
Perbedaan klaim ini menunjukkan kompleksitas dan kesulitan dalam menentukan fakta pasti di lapangan.
Mengapa sulit untuk memverifikasi detail insiden secara independen?
Kesulitan dalam memverifikasi detail insiden secara independen, termasuk jumlah korban dan rincian kejadian, disebabkan oleh pembatasan media dan akses di Gaza. Lembaga berita seperti AFP menghadapi kendala signifikan untuk mendapatkan informasi langsung dan memverifikasi klaim dari berbagai pihak secara objektif.
Apakah insiden serupa pernah terjadi sebelumnya di Gaza?
Ya, insiden serupa pernah terjadi sebelumnya di Gaza. Salah satu contoh yang disebutkan adalah serangan di titik distribusi air di Gaza yang menewaskan 8 warga Palestina, sebagian besar anak-anak. Dalam insiden sebelumnya ini, militer Israel mengklaim bahwa kematian tersebut diakibatkan oleh malfungsi, bukan tembakan yang disengaja.
Masih Seputar internasional
Inflasi Jepang Melambat ke 3,3% di Juni, Tetap di Atas Target BOJ
sekitar 2 jam yang lalu

Topan Wipha Lumpuhkan Hong Kong dan China Selatan, Ratusan Penerbangan Dibatalkan
sekitar 2 jam yang lalu

Pelaut Filipina Kisahkan 5 Jam Mengerikan Serangan Houthi di Laut Merah
sekitar 6 jam yang lalu

Rusia Gempur Ukraina dengan Ratusan Drone, Enam Tewas dan Infrastruktur Rusak
sekitar 9 jam yang lalu

Serangan Israel di Gaza Tewaskan 30 Warga, Rudal Berisi Paku Hantam Zona Aman
sekitar 9 jam yang lalu

Hamas Tuduh Israel Hambat Gencatan Senjata, 10 Warga Gaza Tewas Saat Cari Bantuan
sekitar 23 jam yang lalu

Hujan Deras Picu Longsor di Korea Selatan, Empat Tewas dan Ribuan Mengungsi
sekitar 23 jam yang lalu

PFAS Cemari Air Minum dan Makanan Global, Picu Risiko Kesehatan Serius
1 hari yang lalu

Harga Beras Jepang Melonjak 99%, PM Ishiba Tertekan Jelang Pemilu
1 hari yang lalu

Perang Sudan Dua Tahun: Krisis Kemanusiaan, Kelaparan, Pengungsian Parah
1 hari yang lalu

Berita Terbaru

BPJPH Targetkan Seluruh UMKM Wajib Bersertifikat Halal Mulai Oktober 2026

AS Sahkan Undang-Undang Stablecoin, Perkuat Dolar dan Industri Kripto

Indonesia Dorong Temasek Perluas Investasi, Fokus Energi Hijau dan Startup

Google Satukan Android dan Chrome OS, Janjikan Pengalaman Lebih Baik

Meutya Hafid Bantah Rencana Pembatasan WhatsApp Call
Trending

Kesepakatan Dagang RI-AS: Tarif 19% Berlaku, Indonesia Kejar Nol Persen Ekspor Unggulan

Pemerintah Perangi Beras Oplosan, Gelontorkan Jutaan Ton untuk Stabilisasi Harga

Kementan Ungkap 212 Merek Beras Oplosan, Konsumen Rugi Rp 99 Triliun

Piala AFF U-23: Malaysia Puji Indonesia Calon Juara, Grup A Berpeluang Runner-up Terbaik

RI-AS Sepakati Tarif 19%, Industri Untung, Buruh Terancam PHK
Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.
Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!
Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.